Kenapa suara rekaman hp Android mempunyai latensi yang tinggi?
Latensi tinggi pada rekaman suara di ponsel Android seringkali menjadi perhatian banyak pengguna karena mempengaruhi kualitas pengambilan suara secara langsung. Masalah ini umumnya disebabkan oleh optimisasi perangkat keras dan sistem operasi yang berbeda-beda di setiap merek dan model ponsel. Selain itu, keterbatasan pada komponen audio, seperti prosesor sinyal digital dan pengkodean data, juga berkontribusi terhadap tingginya latensi suara dalam rekaman.
Pengolahan sinyal digital.
Suara rekaman di hp Android, seperti Samsung Galaxy S22, bisa memiliki latensi tinggi karena adanya kompleksitas dalam algoritma pengolahan sinyal digital. Proses sampling dan quantisasi, yang melibatkan konversi sinyal analog menjadi digital, seringkali memerlukan waktu yang cukup untuk menangkap dan mengolah data audio. Misalnya, pada beberapa aplikasi rekaman seperti BandLab, penggunaan analisis frekuensi yang canggih dapat memperlambat respons audio.
Selain itu, penggunaan codec seperti AAC (Advanced Audio Codec) atau MP3 (MPEG Audio Layer III) juga dapat menambah beban komputasi yang berdampak pada waktu pemrosesan. Codec AAC, yang sering digunakan pada perangkat Apple, dapat menghasilkan kualitas audio yang lebih baik dengan bit rate yang lebih rendah, tetapi memerlukan lebih banyak ruang pemrosesan pada perangkat Android seperti Xiaomi Redmi Note 11.
Di sisi lain, pengaturan buffer size yang tidak optimal dalam Digital Audio Workstation (seperti FL Studio Mobile) dapat menyebabkan jeda saat rekaman dan pemutaran, yang berpengaruh pada pengalaman pengguna dalam menciptakan musik atau merekam suara. Jika buffer size diatur terlalu kecil, perangkat dapat mengalami drop-out, sementara pengaturannya yang terlalu besar menyebabkan latensi yang tidak dapat diterima, yang menciptakan kesenjangan saat pengangkatan suara.
Ada juga: Kenapa hp Android sering panas saat dicharge?
Kualitas perangkat keras.
Kualitas perangkat keras pada ponsel Android, seperti Samsung Galaxy S23, sangat mempengaruhi suara rekaman. Mikrofonnya mungkin menggunakan transduser yang tidak optimal, seperti mikrofonnya yang hanya mendukung jenis Omni-directional, yang menghasilkan respons frekuensi yang buruk, terutama dalam lingkungan bising. Prosesor suara yang terintegrasi, contohnya Qualcomm Aqstic, terkadang tidak cukup kuat untuk memproses sinyal audio secara real-time, yang dapat mengakibatkan audio yang terdistorsi saat merekam.
Pada akhirnya, komponen seperti DAC (Digital-to-Analog Converter) dan ADC (Analog-to-Digital Converter) yang berkualitas rendah, seperti yang ada pada beberapa model ponsel entry-level, juga dapat menyebabkan latensi tinggi, sehingga mengakibatkan penundaan suara saat merekam video yang mencakup dialog atau musik.
Tulisan lain: Kenapa hp Android tidak merespon saat di-charge?
Kompatibilitas sistem operasi.
Kompatibilitas sistem operasi sangat mempengaruhi latensi suara rekaman pada hp Android, seperti pada Samsung Galaxy S22 Ultra dan Google Pixel 6. Beberapa perangkat memiliki driver audio yang tidak optimal dengan kernel sistem, seperti pada Xiaomi Redmi Note 10, yang menyebabkan penundaan dalam pemrosesan sinyal.
Selain itu, mode pengolahan suara pada sistem Android bervariasi antara versi dan produsen, contohnya, perangkat yang menggunakan Android 11 mungkin memiliki fitur pengolahan suara yang berbeda dibandingkan dengan yang menggunakan Android 13, seperti Oppo Reno 7. Ketidaksesuaian antara aplikasi rekaman, seperti Dolby On atau WaveEditor, dan perangkat keras juga sering kali berkontribusi pada masalah latensi ini, terutama bila aplikasi tidak dirancang untuk bekerja dengan spesifikasi audio dari perangkat tertentu.
Pelajari juga: Kenapa hp Android boros daya meski tidak dipakai?
Proses buffering audio.
Proses buffering audio pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Google Pixel 5, sering kali menyebabkan latensi tinggi. Device harus menunggu data audio cukup sebelum mulai memutar, menambah delay, contohnya saat mendengarkan musik menggunakan aplikasi seperti Spotify atau YouTube Music.
Pengaturan ukuran buffer, misalnya pada aplikasi pemutar musik tertentu, berdampak signifikan pada waktu pengolahan; lebih besar ukuran berarti lebih banyak latensi. Selain itu, perbedaan dalam arsitektur hardware, seperti penggunaan chipset Snapdragon 888 pada Xiaomi Mi 11 versus MediaTek Dimensity 1200 pada Realme X7 Pro, dan optimisasi software juga berkontribusi pada masalah ini, sehingga mempengaruhi pengalaman pengguna saat mendengarkan audio.
Info lain: Kenapa hp Android cepat panas saat bermain game?
Penggunaan aplikasi latar belakang.
Penggunaan aplikasi latar belakang pada hp Android, seperti Samsung Galaxy atau Xiaomi Redmi, sering kali menyebabkan penggunaan CPU dan RAM yang tidak optimal. Proses yang berjalan secara bersamaan, misalnya menjalankan aplikasi streaming musik seperti Spotify dan aplikasi perekaman suara seperti Hi-Q MP3 Recorder, dapat mengakibatkan bottleneck pada pengolahan suara.
API Audio Record bisa berisiko terkena delay karena ada gangguan dari resource yang digunakan aplikasi lain, contohnya jika aplikasi perekaman suara berusaha mengakses mikrofon saat aplikasi Zoom sedang melakukan panggilan video. Selain itu, pengaturan pengolahan sinyal digital yang salah juga bisa memperburuk latensi dalam perekaman suara, terutama pada ponsel yang menggunakan chipset MediaTek yang mungkin kurang optimal dalam manajemen multitasking.
Kami juga menulis: Kenapa hp Android mengalami penurunan daya yang cepat?
Konfigurasi pabrik perangkat.
Suara rekaman di hp Android, seperti Samsung Galaxy S22, sering kali mengalami latensi tinggi akibat konfigurasi pabrik yang tidak optimal. Driver audio yang digunakan, seperti driver Qualcomm Aqstic, bisa saja tidak diatur untuk respons cepat, menyebabkan jeda antara input dan output suara.
Proses encoding yang dilakukan oleh prosesor, seperti Snapdragon 888, mungkin juga terlalu lambat, sehingga memperlambat keseluruhan proses rekaman. Selain itu, pengaturan sampling rate default, misalnya 44.1 kHz yang sering digunakan pada perangkat entry-level, mungkin tidak sesuai, mengakibatkan keterlambatan yang signifikan saat merekam suara.
Baca juga: Kenapa hp Android tidak bisa fast charging?
Kendala kompresi data.
Kendala kompresi data pada rekaman suara di hp Android sering menyebabkan latensi yang tinggi, khususnya pada perangkat dengan spesifikasi rendah seperti Xiaomi Redmi 9. Proses kompresi menggunakan algoritma seperti AAC (Advanced Audio Codec) atau MP3 (MPEG Audio Layer III) untuk mengurangi ukuran file, sehingga menambah waktu pemrosesan.
Ketika data suara direkam, informasi harus dikodekan sebelum disimpan, yang memperlambat responsivitas. Misalnya, pada seri Samsung Galaxy A, hasilnya, selisih waktu antara input suara dan playback bisa menjadi cukup signifikan, terkadang mencapai beberapa ratus milidetik, yang dapat mengganggu pengalaman pengguna saat merekam atau melakukan panggilan suara.
Lihat juga: Kenapa hp Android tidak bisa dihidupkan walau sudah di-charge lama?
Pembatasan kapasitas CPU.
Suara rekaman pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, sering mengalami latensi tinggi karena pembatasan kapasitas CPU. CPU yang tidak cukup bertenaga, seperti Snapdragon 888, tidak bisa memproses sinyal audio dengan cepat. Selain itu, pengelolaan tugas latar belakang yang burukâmisalnya saat banyak aplikasi berjalan seperti WhatsApp dan Google Mapsâmembuat CPU terhambat dalam mengalokasikan sumber daya untuk proses rekaman.
Akibatnya, data audio diproses lebih lambat, menghasilkan jeda waktu yang signifikan antara suara yang ditangkap dan suara yang direkam. Hal ini sangat mengganggu saat merekam podcast menggunakan aplikasi seperti Audacity atau saat membuat video TikTok dengan efek suara.
Mungking berminat: Kenapa hp Android lambat mengisi daya setelah update OS?
Versi perangkat lunak.
Versi perangkat lunak Android, seperti Android 12 atau Android 13, dapat mempengaruhi pengalaman perekaman suara secara signifikan pada smartphone. Banyak pengguna tidak menyadari bahwa optimasi driver audio dalam versi tertentu, seperti yang ditemukan di Samsung Galaxy S21, belum sepenuhnya matang. Beberapa update mungkin membawa perbaikan, tetapi juga bisa menyebabkan bug baru yang meningkatkan latensi, terutama saat merekam video menggunakan aplikasi seperti Open Camera.
Pemilihan codec, seperti AAC (Advanced Audio Codec) atau PCM (Pulse Code Modulation), dan pengaturan sampling rate (misalnya 44.1 kHz atau 48 kHz) juga berperan dalam menambah kompleksitas dan dapat berkontribusi terhadap masalah ini. Misalnya, pada perekaman suara menggunakan Xiaomi Mi 11, pemilihan codec yang tepat dapat membantu mengurangi degradasi kualitas suara saat melakukan perekaman dalam kondisi bising.
Terkait: Kenapa hp Android perlu restart saat tidak mengisi daya?
Kapasitas memori perangkat.
Kapasitas memori perangkat, seperti memori internal 64GB pada Samsung Galaxy A52, sangat berpengaruh pada performa perekaman suara di handphone Android. Ketika kapasitas memori internal terbatas, seperti pada model dengan hanya 32GB seperti Xiaomi Redmi 9, proses buffering data audio tidak berjalan dengan lancar. Akibatnya, latensi meningkat dan suara rekaman terdengar tidak sinkron. Penyimpanan yang lebih cepat seperti UFS (Universal Flash Storage) yang digunakan pada OnePlus 9 atau NVMe (Non-Volatile Memory Express) yang ada di model iPhone 13 juga dapat mempercepat akses data, sehingga mengurangi latensi dan meningkatkan kualitas perekaman audio.
Lihat juga: Kenapa hp Android retreat saat mengisi daya?
Leave a Reply
Your email address will not be published.