Kenapa hp Android sering panas saat dicharge?
Panasnya ponsel Android saat diisi daya sering disebabkan oleh penggunaan aplikasi berat yang berjalan bersamaan, sehingga prosesor bekerja lebih keras. Selain itu, kualitas kabel dan charger yang tidak sesuai atau rusak dapat meningkatkan panas saat pengisian. Penting untuk memerhatikan ventilasi ponsel agar suhu tetap stabil dan tidak mengganggu kinerja perangkat.
Penggunaan aplikasi berat
Penggunaan aplikasi berat seperti game 3D, misalnya Call of Duty: Mobile atau PUBG Mobile, atau pengeditan video dengan aplikasi seperti Adobe Premiere Rush dapat menyebabkan prosesor, seperti Snapdragon 888, bekerja secara maksimal. Prosesor yang aktif terus-menerus, terutama dalam perangkat seperti Samsung Galaxy S21, menghasilkan panas, terutama saat diisi daya dengan charger cepat.
GPU, seperti Adreno 660, juga ikut berkontribusi terhadap suhu tinggi saat menjalankan game grafis intensif. Selain itu, multitasking dengan berbagai aplikasi terbuka, seperti Instagram, WhatsApp, dan Spotify, meningkatkan konsumsi CPU dan memori, memperparah masalah panas ini, terutama pada perangkat-perangkat seperti Xiaomi Mi 11 yang memiliki RAM besar tetapi tetap menghadapi isu overheating saat menjalankan banyak aplikasi sekaligus.
Rekomendasi lain: Kenapa hp Android tidak merespon saat di-charge?
Pengisian daya terlalu lama
Pengisian daya yang berlangsung lama menyebabkan baterai, seperti pada seri iPhone 14, bekerja lebih keras, menghasilkan panas berlebih. Penggunaan charger berkualitas rendah, contohnya charger non-original yang tidak memiliki sertifikasi MFi (Made for iPhone), juga berkontribusi pada efisiensi pengisian yang buruk.
Selain itu, aplikasi latar belakang yang aktif, seperti Instagram atau WhatsApp, meningkatkan beban sistem saat pengisian. Oleh karena itu, penting untuk memilih charger yang sesuai standar, seperti charger 20W dari Apple atau Quick Charge 3.0 dari Qualcomm, dan menghindari multitasking saat pengisian untuk menjaga kesehatan baterai.
Rekomendasi lain: Kenapa hp Android boros daya meski tidak dipakai?
Penggunaan saat pengisian daya
Penggunaan aplikasi berat seperti game dan streaming saat pengisian daya, misalnya bermain game seperti Call of Duty Mobile atau menonton film di Netflix, mempercepat pemanasan pada CPU dan GPU handphone. Proses background yang berjalan, seperti sinkronisasi data pada aplikasi seperti Google Drive dan pembaruan aplikasi di Play Store, juga menambah beban ke sistem.
Penanganan baterai Lithium-ion yang tidak efisien, seperti pada model Samsung Galaxy S20 yang memiliki masalah ini, dapat meningkatkan suhu di dalam casing. Menggunakan charger dan kabel berkualitas rendah, seperti charger non-original yang tidak sesuai spesifikasi, bisa menyebabkan resistansi tinggi, memperburuk kondisi overheating.
Cek ini: Kenapa hp Android cepat panas saat bermain game?
Kabel pengisian berkualitas rendah
Kabel pengisian berkualitas rendah, seperti yang sering ditemukan pada produk non-brand atau tiruan, dapat menyebabkan peningkatan resistansi listrik, menghasilkan panas berlebih saat dialiri arus. Hal ini terjadi karena konektor atau isolasi kabel yang tidak optimal, contohnya pada kabel USB yang tidak memiliki sertifikasi MFi (Made for iPhone) untuk perangkat Apple, menghambat aliran listrik.
Proses konversi energi dari adaptor ke perangkat, seperti adaptor Quick Charge pada smartphone Samsung Galaxy S series, juga menjadi tidak efisien, meningkatkan suhu. Jika tidak diperhatikan, kondisi ini dapat berisiko merusak komponen dalam handphone, seperti baterai Lithium Ion yang dapat terdegradasi lebih cepat jika terlalu panas.
Lainnya: Kenapa hp Android mengalami penurunan daya yang cepat?
Adaptor tidak sesuai
Adaptor yang tidak sesuai, seperti menggunakan adaptor Non-OEM untuk iPhone 14, dapat menyebabkan overcurrent saat pengisian. Ketidakcocokan voltase antara adaptor dan perangkat, misalnya adaptor 5V yang dipasangkan dengan perangkat yang membutuhkan 9V, juga berpotensi merusak sirkuit interlink, yang dapat mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada komponen internal.
Proses pengisian yang tidak optimal, terutama jika menggunakan kabel pengisian murah yang tidak memenuhi standar (seperti kabel yang tidak memiliki sertifikasi MFi untuk perangkat Apple), menghasilkan disipasi panas yang berlebihan. Efisiensi pengisian menurun, menyebabkan suhu komponen, seperti port USB-C di Samsung Galaxy S23, meningkat secara signifikan dan dapat mengurangi umur perangkat.
Lihat juga: Kenapa hp Android tidak bisa fast charging?
Sirkulasi udara kurang baik
Sirkulasi udara yang kurang baik dapat menjadi penyebab utama panasnya hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, saat dicharge. Saat pengisian daya, komponen internal seperti prosesor Exynos 2100 dan baterai Lithium Polymer pada Galaxy S21 bekerja lebih keras, menghasilkan panas. Jika casing hp tertutup rapat atau terbuat dari bahan yang tidak memungkinkan dissipasi panas, suhu bisa meningkat, misalnya casing berbahan plastik yang menghalangi aliran udara.
Memastikan ventilasi yang optimal di sekitar perangkat sangat penting untuk menjaga suhu tetap stabil. Penggunaan dock pengisian yang dirancang khusus, seperti yang tersedia untuk model Google Pixel 6, dapat membantu meminimalkan akumulasi panas selama pengisian daya.
Rekomendasi lain: Kenapa hp Android tidak bisa dihidupkan walau sudah di-charge lama?
Baterai sudah tua
Baterai yang sudah tua, seperti yang ditemukan pada iPhone 7 atau Samsung Galaxy S8, mengalami penurunan kapasitas dan efisiensi. Ini menyebabkan resistansi internal meningkat saat pengisian daya. Akibatnya, terjadi pelepasan energi dalam bentuk panas (suhu lebih dari 40 derajat celcius) lebih banyak dibandingkan dengan baterai yang baru, seperti pada iPhone 14 atau Samsung Galaxy S21. Penggunaan komponen yang semakin boros daya, seperti layar OLED yang digunakan pada perangkat-perangkat terbaru, juga memperburuk masalah ini. Misalnya, saat menjalankan aplikasi yang berat seperti game grafis tinggi, daya baterai dapat terkuras lebih cepat dan pemanasan dapat terasa lebih signifikan.
Cek ini: Kenapa hp Android lambat mengisi daya setelah update OS?
Pembaruan perangkat lunak tertunda
Pembaruan perangkat lunak tertunda pada hp Android, seperti Samsung Galaxy atau Xiaomi Redmi, bisa menyebabkan kinerja sistem tidak optimal. Ketidakcocokan antara aplikasi dan versi OS, seperti aplikasi Instagram yang tidak kompatibel dengan Android 10, bisa meningkatkan beban CPU Qualcomm Snapdragon, yang berkontribusi pada overheating.
Selain itu, fitur keamanan yang tidak terbarui, seperti tidak menginstalnya patch keamanan bulanan yang dirilis oleh Google, membuat perangkat rentan, memaksa sistem bekerja lebih keras. Hal ini berpotensi mengakibatkan efisiensi pengisian daya menjadi terganggu, sehingga hp terasa panas saat chargingâmisalnya, saat mengisi daya menggunakan charger cepat 33W pada OnePlus Nord.
Cek ini: Kenapa hp Android perlu restart saat tidak mengisi daya?
Multitasking berlebihan
Multitasking berlebihan pada hp Android, misalnya Samsung Galaxy S21 yang dikenal dengan kinerja prosesor Exynos 2100, dapat menyebabkan overheating saat proses charging berlangsung. Prosesor terus bekerja keras untuk menangani berbagai aplikasi yang berjalan bersamaan, seperti Instagram, YouTube, dan WhatsApp. Peningkatan penggunaan CPU dan GPU, terutama saat menjalankan game berat seperti PUBG Mobile atau Call of Duty, menyumbang pada peningkatan suhu.
Ketika sumber daya ini digunakan secara intens, energi panas yang dihasilkan meningkat, membuat hp menjadi panas. Hal ini dapat memperburuk efisiensi pengisian daya, karena energi biasanya fokus diarahkan pada baterai, misalnya baterai lithium polymer yang digunakan di Google Pixel 5 yang dapat mengisi daya dengan cepat, tetapi jika overheating terjadi, pengisian daya menjadi lebih lambat dan tidak optimal.
Cek ini: Kenapa hp Android retreat saat mengisi daya?
Penggunaan aksesori tidak resmi
Penggunaan aksesori tidak resmi seperti charger dan kabel, contohnya charger palsu dari merk tertentu seperti "XYZ Charger" yang tidak memiliki sertifikasi resmi, dapat menyebabkan pengisian daya yang tidak optimal. Charger palsu sering kali memiliki output arus yang lebih tinggi atau lebih rendah dari yang dianjurkan, misalnya charger yang seharusnya memberikan 2A tetapi hanya memberikan 1A, sehingga memicu overheating. Kabel yang tidak berkualitas, seperti kabel USB yang tidak terstandarisasi dari merk "ABC" dapat mengakibatkan resistansi yang tinggi, meningkatkan suhu saat pengisian.
Akibatnya, komponen internal seperti baterai Li-ion pada handphone merk "Samsung Galaxy S21" dan prosesor Snapdragon yang ada di dalamnya harus bekerja lebih keras, yang berpotensi merusak perangkat. Penggunaan aksesori bawaan, seperti charger dan kabel resmi dari merk "Apple" untuk iPhone, dapat membantu mencegah masalah ini dan menjaga kinerja perangkat tetap optimal.
Cek juga: Kenapa hp Android sering drop daya saat mengikuti aplikasi berat?
Leave a Reply
Your email address will not be published.