Kenapa hp Android menolak charger third party setelah pembaruan?
Pembaruan sistem pada ponsel Android sering kali membawa peningkatan keamanan dan efisiensi energi, termasuk dalam pengelolaan daya saat mengisi ulang baterai. Salah satu alasan ponsel Android menolak pengisi daya pihak ketiga adalah karena pembaruan tersebut dapat menambahkan protokol komunikasi baru antara perangkat dan pengisi daya untuk memastikan penggunaan aksesori yang memenuhi standar keamanan resmi. Tindakan ini bertujuan untuk melindungi pengguna dari risiko kerusakan perangkat akibat penggunaan pengisi daya yang tidak kompatibel atau berkualitas rendah.
Ketidakcocokan firmware.
Ketidakcocokan firmware seringkali menjadi penyebab utama hp Android, seperti Samsung Galaxy S22, menolak charger third party setelah pembaruan. Firmware baru dapat mengubah pengaturan pengenalan perangkat sehingga hanya charger resmi, seperti yang disertakan dalam kotak dengan perangkat tersebut, yang dikenali.
Teknologi pengisian cepat, seperti Qualcomm Quick Charge 4.0 atau USB Power Delivery 3.0, yang digunakan pada banyak smartphone saat ini, juga memerlukan protokol khusus dari charger. Misalnya, jika Anda menggunakan charger yang tidak didesain untuk Samsung dan hanya memiliki output yang standar, charger tersebut mungkin tidak akan berfungsi meskipun secara fisik masuk ke port pengisian. Charger resmi dari Samsung, seperti 25W USB-C Super Fast Charger, tentu memiliki kesesuaian dan stabilitas yang lebih baik dibandingkan dengan produk pihak ketiga.
Baca ini: Kenapa hp Android tidak bisa mengisi daya dengan charger lain?
Pengaturan keamanan baru.
Setelah pembaruan, pengaturan keamanan baru pada hp Android, seperti Google Pixel 7, sering kali memperketat validasi perangkat keras. Charger third party, contohnya charger merek generik yang tidak bersertifikat, biasanya tidak memiliki sertifikasi resmi, sehingga sistem mendeteksi potensi risiko.
Protokol komunikasi seperti USB Power Delivery, yang umum digunakan pada charger resmi seperti charger Samsung Galaxy S23, juga bisa jadi tidak didukung oleh charger tersebut. Akibatnya, hp menolak koneksi untuk mencegah kerusakan atau masalah on-board charging, yang dapat merusak port pengisian daya dan mengurangi umur perangkat.
Tulisan lain: Kenapa hp Android kadang tidak mengenakan charger standar?
Pembatasan perangkat keras.
HP Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Mi 11, sering menolak charger third party setelah pembaruan karena adanya pembatasan perangkat keras yang lebih ketat. Sistem operasi terbaru, contohnya Android 12, biasanya mengimplementasikan mekanisme pengenalan perangkat untuk memastikan kompatibilitas pengisian daya.
Charger yang tidak terverifikasi, seperti merek tiruan atau charger generik, dapat mengakibatkan masalah overvoltage (tegangan berlebih) atau arus tidak stabil, yang dapat membahayakan baterai Lithium Ion yang digunakan pada perangkat tersebut. Produsen, seperti Google dengan ponsel Pixel 6 dan Apple dengan iPhone 13, berusaha menjaga keamanan dan kinerja dengan membatasi penggunaan aksesori yang tidak resmi, sehingga pengguna disarankan untuk menggunakan charger resmi yang telah teruji kompatibilitasnya.
Kami juga menulis: Kenapa hp Android tidak mengenali charger asli?
Perlindungan baterai.
Perlindungan baterai di hp Android, seperti Samsung Galaxy S23, meningkat setelah pembaruan, sehingga mengharuskan penggunaan charger dengan sertifikasi tertentu, misalnya dari USB Power Delivery (USB PD) atau Qualcomm Quick Charge. Sistem pengontrol daya pada perangkat mendeteksi arus dan voltase yang tidak sesuai dari charger third party, seperti charger non-original dari merek murah. Ini mencegah potensi overheating atau kerusakan pada komponen internal, yang sering terjadi pada charger yang tidak memenuhi standar.
Akibatnya, penggunaan charger yang tidak terstandarisasi, seperti charger palsu yang tidak memiliki fitur proteksi, dapat berisiko merusak kesehatan baterai, menyebabkan penurunan kapasitas baterai, atau bahkan kebocoran atau ledakan pada baterai seperti yang pernah dilaporkan pada model lama seperti Galaxy Note 7.
Baca juga: Kenapa charger hp Android seringkali cepat rusak?
Sertifikasi kabel tidak valid.
Setelah pembaruan, hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, sering menolak charger third party karena masalah sertifikasi kabel. Banyak kabel yang tidak memenuhi standar USB-IF (Universal Serial Bus Implementers Forum) atau tidak memiliki sertifikat MFi (Made for iPhone), seperti kabel non-Apple untuk perangkat iPhone. Hal ini menyebabkan hp mendeteksi ketidakvalidan dari sumber daya tersebut.
Sistem keamanan di dalam perangkat seperti Google Pixel 6 lebih ketat, memastikan hanya kabel yang terverifikasi dapat mengalirkan daya dengan aman. Ini mencegah potensi kerusakan pada komponen internal, misalnya chipset Snapdragon 888 atau baterai Lithium Polymer, akibat arus atau voltase yang tidak sesuai.
Lainnya: Kenapa hp Android tidak mau mengisi daya dengan charger yang lain?
Masalah driver USB.
Masalah driver USB pada hp Android setelah pembaruan, seperti pada Samsung Galaxy S23, seringkali disebabkan oleh protokol pengenalan perangkat. Sistem operasi Android dapat memperketat verifikasi terhadap perangkat eksternal, seperti kabel data yang tidak resmi, untuk mencegah kerusakan perangkat keras. Charger third party, contohnya produk dari merek yang tidak dikenal, tak mampu memenuhi standar pengisian daya yang ditetapkan, menyebabkan hp menolak aliran listrik. Hal ini bertujuan menjaga kestabilan voltase dan mencegah kerusakan komponen internal seperti IC pengatur daya, yang berfungsi untuk mengatur distribusi energi ke berbagai komponen dalam ponsel, terutama pada perangkat berkinerja tinggi seperti Google Pixel 7.
Lainnya: Kenapa kepala charger hp Android sering panas?
Pembacaan chip pengenal.
Setelah pembaruan, hp Android, seperti Samsung Galaxy S series, sering kali memperketat sistem pembacaan chip pengenal pada charger third party. Chip dalam charger tersebut, misalnya, charger merek Anker, perlu mematuhi spesifikasi tertentu untuk mensinkronisasi daya dan keamanan. Jika chip tidak dapat dibaca dengan tepat, ponsel akan menolak pengisian daya demi mencegah kerusakan, contohnya sebagai perlindungan dari lonjakan arus yang dapat merusak komponen internal.
Ini adalah langkah perlindungan dari produsen, seperti Google dengan ponsel Pixel-nya, meskipun menyebabkan ketidaknyamanan bagi pengguna. Sebagian pengguna mungkin harus berinvestasi pada charger resmi, seperti charger 25W dari Samsung, agar pengisian tetap aman dan efisien.
Serupa: Kenapa ada bunyi ketika charger hp Android dihubungkan?
Optimalisasi daya.
Setelah pembaruan, hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, sering menolak charger third party akibat pengoptimalan daya yang lebih ketat. Sistem akan mendeteksi voltase dan arus dari charger tersebut, lalu membandingkan dengan parameter yang sudah ditentukan, misalnya standar pengisian cepat 25W yang dikeluarkan oleh Samsung. Apabila charger tidak memenuhi spesifikasi yang diizinkan, perangkat akan menampilkan pesan kesalahan atau bahkan tidak mengisi daya sama sekali, seperti "Charger tidak didukung" yang muncul pada layar.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah kerusakan pada baterai dan komponen internal, seperti IC pengatur arus, yang dapat disebabkan oleh pengisian yang tidak sesuai. Dengan demikian, pengguna direkomendasikan untuk menggunakan charger resmi dari produsen, seperti charger original dari Xiaomi untuk perangkat Mi 11, agar memperoleh pengalaman pengisian yang aman dan efisien.
Mungkin mirip: Kenapa charger hp Android tidak kompatibel dengan tipe lain?
Keausan port pengisian.
Keausan port pengisian, seperti USB Type-C yang umum digunakan pada perangkat Samsung Galaxy S21, bisa menyebabkan koneksi tidak stabil antara charger third party dan perangkat. Kerusakan ini mengakibatkan arus listrik tidak mengalir dengan baik, menyebabkan perangkat tidak dapat mengisi daya dengan optimal.
Pembaruan sistem sering kali meningkatkan algoritma deteksi untuk keamanan, contohnya pada pembaruan Android 12. Alhasil, perangkat Android menolak charger yang tidak memenuhi spesifikasi teknis resmi, seperti charger yang tidak bersertifikasi USB-IF (USB Implementers Forum) yang biasa ditemukan di pasaran.
Kami juga menulis: Kenapa kabel charger hp Android cepat putus?
Kebijakan pabrikan.
Pabrikan Android, seperti Samsung dengan Galaxy series-nya, terkadang menerapkan kebijakan ketat terkait penggunaan charger pihak ketiga setelah pembaruan sistem. Mereka melakukannya untuk memastikan keselamatan pengguna dan mencegah kerusakan pada perangkat akibat pengisian daya yang tidak sesuai standar, contohnya charger yang tidak memiliki sertifikasi USB Power Delivery.
Administrasi proteksi perangkat, seperti yang ditemukan pada model Google Pixel, juga bisa membatasi pengisian daya untuk menghadang risiko perangkat lunak berbahaya, seperti malware yang menyebar melalui charger. Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga pengalaman pengguna tetap optimal dan melindungi integritas perangkat keras, seperti baterai Lithium Polymer yang lebih rentan terhadap kerusakan akibat pengisian daya yang tidak sesuai.
Lihat juga: Kenapa charger hp Android mengeluarkan percikan ketika dicolok?
Leave a Reply
Your email address will not be published.