Pahami Penyebab Android Overheating Saat Mengisi Daya

Kenapa hp Android cepat panas dengan charger pihak ketiga?

Charger pihak ketiga yang tidak berlisensi sering kali tidak sesuai dengan spesifikasi yang direkomendasikan oleh produsen ponsel Android, sehingga dapat menyebabkan suhu perangkat naik secara signifikan. Ketidakstabilan distribusi daya dan kualitas material yang lebih rendah pada charger pihak ketiga dapat memicu overheat, yang berpotensi merusak komponen internal ponsel. Penggunaan perangkat pengisian daya yang tidak resmi juga tidak didukung oleh sistem perlindungan bawaan yang dimiliki pengisi daya asli, kemungkinan besar mengakibatkan potensi bahaya lain, seperti korsleting atau kerusakan baterai.

Kapasitas daya charger tidak sesuai

Kapasitas daya charger pihak ketiga, seperti charger merek Anker atau Aukey, sering kali tidak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh handphone, misalnya Samsung Galaxy S21 yang memerlukan charger dengan output 25W. Penggunaan charger dengan output yang lebih tinggi, seperti charger 65W dari merek RavPower, atau lebih rendah, seperti charger 10W dari Xiaomi, dapat memicu overcurrent atau undercurrent, yang berdampak pada suhu perangkat.

Hal ini menyebabkan proses pengisian yang tidak efisien dan dapat mengganggu thermal management sistem, yaitu mekanisme yang mengatur suhu komponen internal. Akibatnya, komponen internal seperti prosesor Qualcomm Snapdragon 888 dan baterai Lithium-polymer pada handphone tersebut akan bekerja lebih keras, sehingga menghasilkan panas berlebih yang dapat merusak perangkat dalam jangka panjang.

Rekomendasi lain: Kenapa hp Android tidak bisa mengisi daya dengan charger lain?

Kualitas charger rendah

Charger pihak ketiga, seperti charger merek "XYZ" atau "ABC," sering kali menggunakan komponen berkualitas rendah yang tidak memenuhi standar. Ini bisa menyebabkan arus listrik yang tidak stabil dan berlebihan saat pengisian daya, contohnya, charger yang hanya kapasitas 10W tetapi mengeluarkan arus sampai 15W. Kualitas material pada charger, seperti bahan casing yang digunakan dalam produk-produk dari "XYZ," juga berpengaruh terhadap efisiensi konversi daya.

Akibatnya, hp Android, dari seri seperti "Samsung Galaxy S21" atau "Google Pixel 6," mudah overheating karena energi yang tidak terdistribusi dengan baik, yang berpotensi merusak komponen internal dan memperpendek umur baterai.

Baca juga: Kenapa hp Android kadang tidak mengenakan charger standar?

Tidak ada fitur pemutus daya otomatis

Hp Android cepat panas dengan charger pihak ketiga, seperti charger generik dari merek yang tidak dikenal, karena tidak adanya fitur pemutus daya otomatis. Misalnya, charger asli dari Samsung Galaxy S21 biasanya dilengkapi dengan chip pengatur suhu dan arus yang memastikan pengisian baterai berjalan dengan aman dan efisien.

Tanpa proteksi ini, proses pengisian menjadi tidak efisien, seperti yang sering terjadi pada charger abal-abal, yang dapat meningkatkan risiko overheating. Penumpukan energi yang berlebih menyebabkan overheating pada perangkat, yang berpotensi merusak komponen internal seperti baterai Lithium Ion dan memengaruhi performa keseluruhan hp itu sendiri.

Mungkin mirip: Kenapa hp Android tidak mengenali charger asli?

Penggunaan charger palsu

Penggunaan charger palsu, seperti yang sering ditemukan di pasaran dengan merek generik atau tidak resmi, sering kali tidak mematuhi standar voltase dan arus yang diperlukan handphone, misalnya Samsung Galaxy atau iPhone. Charger tersebut bisa mengeluarkan daya tidak stabil, seperti output yang melebihi 5V pada pengisi daya yang seharusnya hanya mendukung 充电 5V, menyebabkan komponen internal seperti prosesor Snapdragon dari smartphone Android dan baterai Lithium Polymer bekerja lebih keras.

Suhu yang meningkat akibat beban berlebih dapat mengganggu kinerja sistem pendingin, seperti heat pipe yang biasanya dipasang pada model-model flagship seperti OnePlus atau ASUS ROG Phone. Dalam jangka panjang, overheating ini, misalnya suhu di atas 45 derajat celcius, dapat menyebabkan kerusakan permanen pada perangkat, termasuk penurunan kapasitas baterai dan kerusakan pada motherboard.

Serupa: Kenapa charger hp Android seringkali cepat rusak?

Overcharging

Overcharging terjadi saat pengisian daya melampaui kapasitas maksimal baterai pada perangkat handphone, seperti Samsung Galaxy S21 yang memiliki kapasitas baterai 4000 mAh. Charger pihak ketiga, seperti yang ada pada beberapa merk generic, sering kali tidak dilengkapi dengan teknologi pengatur arus yang tepat, seperti fitur Power Delivery yang dimiliki oleh charger asli dari Apple untuk iPhone.

Hal ini menyebabkan voltase yang berlebihan masuk ke baterai dan meningkatkan suhu. Suhu tinggi (di atas 45 derajat celcius) dapat mempercepat proses degradasi baterai dan merusak komponen internal, seperti pengatur daya dan modul pengisian, yang pada akhirnya dapat mengurangi masa pakai perangkat secara keseluruhan.

Baca ini: Kenapa hp Android tidak mau mengisi daya dengan charger yang lain?

Kabel USB rusak

Kabel USB yang rusak, seperti kabel Lightning milik Apple atau kabel Type-C dari berbagai produsen seperti Samsung dan Xiaomi, seringkali menyebabkan resistansi meningkat saat pengisian daya. Hal ini mengakibatkan arus listrik yang tidak stabil, misalnya saat menggunakan charger fast charging pada perangkat seperti Samsung Galaxy S21. Meningkatnya arus listrik ini memicu suhu di dalam perangkat, yang bisa menyebabkan overheating.

Akibatnya, komponen internal handphone seperti prosesor dan baterai dapat mengalami overheat dan berpotensi merusak sirkuit, contohnya pada model seperti OnePlus 9 yang menggunakan teknologi pengisian cepat Warp Charge. Jika suhu komponen terus meningkat, ini dapat menyebabkan kerusakan permanen yang membuat perangkat menjadi tidak dapat digunakan lagi.

Pelajari juga: Kenapa kepala charger hp Android sering panas?

Port charging kotor

Port charging yang kotor dapat menghalangi aliran listrik yang optimal pada perangkat seperti Samsung Galaxy S23 atau Xiaomi Mi 13. Ketika ada debu atau kotoran, resistansi meningkat di konektor USB-C yang umum digunakan, yang menyebabkan panas yang berlebih saat pengisian baterai.

Akibatnya, hp Android cepat panas dan performa pengisian menjadi tidak efisien. Misalnya, pengisian daya yang seharusnya memakan waktu satu jam menjadi dua jam atau lebih karena masalah pada port charging, yang juga dapat mempengaruhi umur baterai dalam jangka panjang.

Ada juga: Kenapa ada bunyi ketika charger hp Android dihubungkan?

Suhu lingkungan terlalu panas

Suhu lingkungan yang terlalu panas bisa memengaruhi kinerja charger pihak ketiga, seperti charger tidak resmi untuk iPhone 12, dan perangkat. Ketika perangkat diisi daya dalam kondisi cuaca panas (misalnya, di atas 35 derajat Celsius), komponen internal seperti prosesor dan baterai berisiko panas berlebih. Hal ini menyebabkan perangkat, seperti Samsung Galaxy S21, tidak dapat mendinginkan diri secara efektif.

Jadi, penggunaan charger dari pihak ketiga di suhu ekstrem, seperti charger generic yang tidak memiliki sertifikasi, sering menghasilkan overheating dan penurunan performa, termasuk pembatasan pengisian daya dan penurunan kinerja aplikasi.

Serupa: Kenapa charger hp Android tidak kompatibel dengan tipe lain?

Aplikasi berjalan di latar belakang

Aplikasi yang berjalan di latar belakang, seperti WhatsApp dan Facebook, seringkali tidak dioptimalkan dengan baik, mengakibatkan penggunaan CPU dan RAM yang berlebihan. Hal ini membuat chip prosesor, seperti Qualcomm Snapdragon 888, bekerja ekstra saat mengisi daya, sehingga meningkatkan suhu perangkat. Selain itu, charger pihak ketiga, misalnya charger merek Anker atau Aukey, mungkin tidak memiliki spesifikasi yang sesuai, seperti output 5V/2A, yang menyebabkan arus dan voltase yang tidak seimbang. Akibatnya, kombinasi dari kedua faktor tersebut dapat memicu overheating pada ponsel Android, contohnya Samsung Galaxy S21, yang dapat menyebabkan throttling dan berkurangnya performa secara keseluruhan.

Terkait: Kenapa kabel charger hp Android cepat putus?

Baterai mengalami kerusakan

Penggunaan charger pihak ketiga, seperti yang sering ditemukan di pasar accessory handphone, seperti charger merek Anker atau ugro, sering kali tidak sesuai dengan standar pengisian yang ditetapkan oleh produsen, misalnya Apple atau Samsung. Arus dan voltase yang tidak stabil, seperti daripada charger generik dengan output lebih rendah dari yang disarankan, dapat memicu penurunan kualitas elektrolit dalam sel baterai, terutama pada model iPhone 13 atau Galaxy S21.

Hal ini mengakibatkan thermal runaway, di mana suhu baterai meningkat drastis, yang sering terlihat pada penggunaan charger yang tidak direkomendasikan. Akibatnya, berpotensi merusak komponen internal, seperti pengontrol daya, dan mengurangi umur pakai baterai secara signifikan. Misalnya, baterai lithium-ion pada perangkat Google Pixel dapat mengalami kerusakan permanen jika tidak menggunakan charger yang sesuai.

Tulisan lain: Kenapa charger hp Android mengeluarkan percikan ketika dicolok?


Author 4
Author 4

Author 4

Leave a Reply

Your email address will not be published.