Solusi Jitu untuk Mengatasi Pembacaan Baterai Android yang Tidak Akurat!

Kenapa pembacaan baterai hp Android tidak akurat meskipun dicas penuh?

Pembacaan baterai pada perangkat Android sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor teknis yang dapat menyebabkan ketidaktepatan estimasi kapasitas meskipun perangkat telah dicas penuh. Salah satu penyebab utama ketidakakuratan tersebut adalah kalibrasi yang tidak konsisten pada sistem pengukur baterai, yang dapat mengakibatkan pembacaan yang tidak sesuai dengan kapasitas sebenarnya. Faktor lainnya mencakup usia baterai yang sudah tua dan penggunaan aplikasi yang berjalan di latar belakang, yang dapat menguras daya dan memberikan indikasi baterai yang lebih cepat habis daripada yang seharusnya.

Kalibrasi baterai yang salah

Kalibrasi baterai yang salah, seperti yang terjadi pada beberapa model iPhone, sering kali menyebabkan pembacaan yang tidak akurat pada status baterai. Ketidakselarasan antara kapasitas sebenarnya dan indikator baterai, seperti yang terjadi pada iPhone 12, membuat informasi yang ditampilkan menjadi menyesatkan. Pengaturan sistem operasi yang buruk, misalnya iOS yang tidak diperbarui, juga dapat mempengaruhi algoritma penghitungan kapasitas, sehingga data yang ditampilkan tidak relevan. Akibatnya, pengguna sering kali merasa bingung ketika melihat indikator baterai yang tidak sesuai dengan kenyataan penggunaan, misalnya ketika indikator menunjukkan 50% tetapi baterai sebenarnya sudah dekat dengan kosong.

Serupa: Kenapa layar hp Android lebih boros baterai?

Penggunaan aplikasi yang berat

Penggunaan aplikasi yang berat dapat menguras daya baterai dengan cepat, meskipun indikator menunjukkan baterai sudah terisi penuh. Contohnya, aplikasi permainan grafis tinggi seperti **PUBG Mobile** atau **Genshin Impact** dan aplikasi edit video seperti **Adobe Premiere Rush** seringkali memanfaatkan CPU dan GPU secara maksimal.

Hal ini menyebabkan pemanasan pada komponen dan mempengaruhi kinerja baterai, sehingga menyebabkan pembacaan kapasitas tidak akurat. Laptop gaming seperti **ASUS ROG Zephyrus** juga dapat mengalami masalah serupa ketika aplikasi berat dijalankan.

Selain itu, siklus pengisian juga terpengaruh oleh aplikasi yang berjalan di latar belakang, seperti aplikasi media sosial (**Instagram**, **Facebook**) atau aplikasi pesan (**WhatsApp**, **Telegram**), yang semakin mengaburkan data pengisian baterai.

Terkait: Kenapa baterai hp Android cepat habis padahal baru diisi?

Kerusakan pada perangkat keras

Kerusakan pada perangkat keras, seperti masalah pada IC pengatur tegangan yang biasa ditemukan pada model seperti Samsung Galaxy S21, dapat menyebabkan pembacaan baterai tidak akurat. Selanjutnya, jika ada kerusakan pada sambungan solder atau komponen kapasitor di sirkuit pengisian, seperti yang sering terjadi pada iPhone 11, hal ini juga memengaruhi kalibrasi baterai. Selain itu, baterai Lithium-ion yang sudah tua, contohnya pada model Xiaomi Redmi Note 5 yang telah digunakan lebih dari dua tahun, bisa mengalami penurunan kapasitas, sehingga tidak bisa menampung daya dengan baik. Terakhir, sensor suhu yang rusak, seperti yang mungkin terjadi pada beberapa varian OnePlus, dapat memberikan informasi yang salah ke sistem, memengaruhi pengisian dan pembacaan daya.

Cek ini: Kenapa baterai hp Android menggembung?

Versi sistem operasi lama

Versi sistem operasi lama, seperti Android 8.0 Oreo pada beberapa perangkat seperti Samsung Galaxy S7, seringkali tidak memiliki optimasi yang baik dalam pengelolaan daya. Hal ini dapat menyebabkan kesalahan dalam estimasi kapasitas baterai. Teknologi pembacaan SOC (State of Charge) di sistem tersebut mungkin tidak seakurat versi baru, seperti Android 12 yang dioptimalkan pada perangkat terbaru seperti Google Pixel 6.

Alhasil, meskipun baterai menunjukkan indikator penuh, misalnya 100% pada tampilan layar, kinerja dan daya sebenarnya bisa jauh dari itu. Sebagai contoh, pengguna mungkin mengalami penurunan daya yang signifikan dalam waktu singkat meskipun indikator memberikan kesan bahwa baterai masih dalam kondisi baik.

Lihat juga: Kenapa indikator baterai hp Android tidak akurat?

Penggunaan charger tidak asli

Penggunaan charger tidak asli, seperti charger generik yang tidak kompatibel, dapat mengganggu sirkuit pengisian daya pada perangkat, seperti Samsung Galaxy S22. Charger palsu sering kali tidak memiliki spesifikasi watt yang sesuai, misalnya charger dengan output 5W dibandingkan dengan charger asli yang bisa mencapai 25W, mengakibatkan pengisian yang tidak optimal.

Ini bisa mengakibatkan pengukuran kapasitas baterai yang tidak tepat oleh sistem, sehingga perangkat seperti iPhone 13 mungkin menunjukkan tanda terisi penuh pada 100%, namun sebenarnya baterai hanya terisi sekitar 80%. Akibatnya, meskipun tampak terisi penuh, baterai dapat kehilangan daya lebih cepat dan informasi yang ditampilkan di layar menjadi menyesatkan, sehingga pengguna merasa terkejut saat baterai tiba-tiba habis saat digunakan.

Baca ini: Kenapa hp Android tiba-tiba mati saat baterai masih 20%?

Overheating perangkat

Overheating pada perangkat, seperti Samsung Galaxy S23, seringkali disebabkan oleh proses charging yang tidak efisien, misalnya penggunaan charger bukan original yang memiliki keluaran daya lebih tinggi atau lebih rendah dari yang disarankan. Penggunaan CPU yang berlebihan, seperti saat bermain game berat di perangkat seperti Asus ROG Phone 6, juga dapat menyebabkan suhu yang terlalu tinggi.

Suhu yang terlalu tinggi (misalnya di atas 40 derajat celcius) dapat merusak sensor pengukuran baterai, sehingga menyebabkan pembacaan kapasitas yang tidak akurat. Selain itu, degradasi material kimia dalam baterai, seperti Lithium Polymer yang sering digunakan pada iPhone, akibat panas dapat menurunkan performanya. Akibatnya, meskipun terlihat penuh, baterai mungkin sebenarnya mengalami penurunan daya yang signifikan, sehingga perangkat, contohnya Xiaomi Redmi Note 12, dapat mati dengan cepat meskipun indikator menunjukkan baterai masih memiliki daya.

Tulisan serupa Kenapa baterai hp Android tidak bisa penuh saat di-charge?

Kerusakan pada sensor baterai

Kerusakan pada sensor baterai, seperti yang ditemukan pada perangkat flagship seperti iPhone 14, bisa menyebabkan pembacaan kapasitas tidak akurat. Sensor ini bertugas mengukur voltase dan suhu, bahkan sedikit kerusakan pada sensor tersebut dapat mengganggu pembacaan. Akibatnya, meskipun terhubung dengan charger (misalnya, charger MagSafe untuk iPhone 14) dan indikasi penuh, daya sebenarnya mungkin tidak optimal.

Kalibrasi yang tidak tepat pada sensor, seperti pada beberapa model Samsung Galaxy S21, juga bisa menyebabkan fluktuasi dalam pembacaan level baterai. Misalnya, pengguna mungkin melihat indikator baterai menunjukkan 100% meskipun daya yang tersedia di dalam baterai jauh lebih rendah, yang tentu saja dapat mengecewakan saat perangkat tidak dapat bertahan sepanjang hari.

Baca juga: Kenapa hp Android restart sendiri saat baterai di bawah 30%?

Firmware yang bermasalah

Firmware yang bermasalah bisa menyebabkan pembacaan level baterai tidak akurat pada perangkat handphone, misalnya Samsung Galaxy S21. Algoritma yang mengatur pengisian dan pengosongan baterai, seperti pada teknologi Adaptive Battery yang digunakan oleh Android, sering kali terganggu oleh bug atau ketidakcocokan.

Hal ini mengakibatkan informasi yang ditampilkan di UI, seperti indikator pengisian baterai yang menunjukkan 50% padahal baterai sebenarnya hampir habis, tidak mencerminkan kondisi sebenarnya. Update firmware terkadang diperlukan untuk memperbaiki kesalahan ini dan meningkatkan performa baterai, seperti pembaruan yang dirilis oleh Apple untuk iPhone 13 yang menyertakan perbaikan terkait pengelolaan daya.

Cek juga: Kenapa aplikasi di hp Android memakan banyak daya baterai?

Pengaruh aplikasi pihak ketiga

Aplikasi pihak ketiga sering kali mengakses data baterai melalui API Android, tetapi mereka tidak selalu menyajikan informasi secara akurat, misalnya aplikasi seperti AccuBattery atau GSam Battery Monitor. Beberapa aplikasi ini dapat menyebabkan pembacaan persentase baterai yang salah karena interval pengukuran yang berbeda, seperti 15 menit versus 1 jam.

Selain itu, ada kemungkinan aplikasi tersebut menggunakan lebih banyak sumber daya, mengakibatkan drainase baterai yang cepat, seperti yang sering dilaporkan pada aplikasi game berat seperti PUBG Mobile atau Call of Duty Mobile. Kesalahan konfigurasi dalam pengaturan aplikasi juga dapat mempengaruhi pengalaman pengguna terkait status baterai, misalnya pengaturan dasar di dalam menu pengaturan baterai pada perangkat Samsung Galaxy atau Xiaomi Redmi yang tidak dioptimalkan.

Mungking berminat: Kenapa baterai hp Android bocor?

Setting jaringan yang salah

Setting jaringan yang salah bisa mengakibatkan pembacaan baterai yang tidak akurat pada hp Android, seperti pada perangkat Samsung Galaxy S21. Misalnya, jika mode jaringan diatur ke 5G sementara sinyal di daerah tersebut lemah, perangkat akan bekerja lebih keras untuk mencari sinyal. Ini menyebabkan konsumsi daya meningkat secara drastis, bahkan mencapai 30-50% lebih tinggi dibandingkan dengan mode 4G LTE.

Oleh karena itu, penting untuk menyesuaikan pengaturan jaringan dengan kondisi lingkungan, misalnya dengan mengubah pengaturan ke mode 4G LTE atau 3G di area yang memiliki sinyal lemah. Hal ini akan membantu agar efisiensi baterai tetap optimal dan memperpanjang durasi penggunaan perangkat, terutama untuk hp seperti Xiaomi Redmi Note 10 yang terkenal dengan daya tahan baterainya.

Rekomendasi lain: Kenapa hp Android susah dihidupkan setelah baterai habis total?


Author 1
Author 1

Author 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.