Kenapa baterai hp Android cepat habis setelah update?
Pembaharuan sistem operasi pada perangkat Android sering kali membawa peningkatan fitur dan keamanan, namun dapat diikuti dengan konsumsi daya baterai yang lebih tinggi. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti peningkatan aktivitas aplikasi di latar belakang yang mengambil lebih banyak sumber daya. Selain itu, optimasi yang belum sempurna pada perangkat lunak terbaru juga dapat menyebabkan penggunaan baterai yang lebih cepat dalam kondisi tertentu.
Pembaruan perangkat lunak.
Pembaruan perangkat lunak seringkali membawa fitur baru yang lebih canggih, misalnya, fitur mode malam yang diperkenalkan di Android 10. Fitur-fitur ini mengakibatkan penggunaan CPU dan GPU yang lebih intensif, seperti saat menggunakan aplikasi berat seperti game grafis tinggi, contohnya PUBG Mobile.
Selain itu, optimasi yang buruk dalam kode, seperti tidak efisiennya algoritma di aplikasi tertentu, menyebabkan proses latar belakang, seperti sinkronisasi email di aplikasi Gmail, berjalan lebih lama dan menyedot daya baterai. Fitur seperti notifikasi push di aplikasi media sosial, seperti Facebook, dan pembaruan otomatis aplikasi juga berkontribusi terhadap konsumsi energi yang lebih tinggi. Semua faktor ini membuat baterai hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, terasa cepat habis setelah melakukan pembaruan.
Lainnya: Kenapa layar hp Android lebih boros baterai?
Aplikasi latar belakang.
Setelah update, banyak aplikasi latar belakang yang mengalami pembaruan dan menggunakan lebih banyak sumber daya, misalnya aplikasi media sosial seperti Facebook dan Instagram. Fitur seperti sinkronisasi data otomatis dan layanan lokasi aktif secara terus-menerus, terutama untuk aplikasi seperti Google Maps dan Spotify, dapat mengakibatkan penggunaan CPU dan RAM yang lebih tinggi pada perangkat seperti Samsung Galaxy S21, yang pada gilirannya mempercepat penurunan daya baterai.
Pembaharuan sistem, seperti yang terjadi pada iOS 15 di iPhone, terkadang juga memperkenalkan bug yang membuat aplikasi tetap berjalan meskipun tidak digunakan, mengganggu performa keseluruhan perangkat dan mengurangi efisiensi daya baterai.
Pelajari juga: Kenapa baterai hp Android cepat habis padahal baru diisi?
Fitur baru aktif.
Fitur baru yang diaktifkan setelah pembaruan sering kali menggunakan lebih banyak sumber daya, misalnya, pada smartphone Samsung Galaxy S23 yang mengalami peningkatan efisiensi baterai setelah pembaruan. Peningkatan pada layanan lokasi menggunakan GPS dengan akurasi tinggi, seperti yang ditemukan di iPhone 14, dapat meningkatkan penggunaan daya secara signifikan. Fitur sinkronisasi instan untuk aplikasi, seperti pada aplikasi WhatsApp, juga meningkatkan konsumsi energi saat melakukan pembaruan pesan secara real-time.
Selain itu, animasi dan efek grafis yang lebih canggih, seperti yang ada pada antarmuka MIUI di perangkat Xiaomi, memerlukan lebih banyak daya dari prosesor dan GPU (Unit Pemrosesan Grafis). Hal ini bisa membuat perangkat seperti OnePlus 11 terasa lebih cepat tetapi juga menyebabkan baterai cepat habis.
Cek ini: Kenapa baterai hp Android menggembung?
Kebocoran baterai.
Kebocoran baterai sering terjadi setelah pembaruan sistem operasi pada perangkat seperti iPhone 14 atau Samsung Galaxy S22 karena optimisasi manajemen daya bisa terganggu. Proses di latar belakang, seperti sinkronisasi data (misalnya, dengan Google Drive atau iCloud) dan pembaruan aplikasi (seperti WhatsApp atau Instagram) berjalan lebih aktif.
Alokasi sumber daya yang tidak efisien, contohnya dalam pengelolaan RAM, juga dapat menyebabkan peningkatan konsumsi energi. Selain itu, aplikasi yang tidak kompatibel dengan versi terbaru, misalnya aplikasi game berat seperti PUBG Mobile setelah pembaruan Android 13, dapat menyebabkan penggunaan CPU yang berlebih, yang berdampak langsung pada daya tahan baterai.
Baca juga: Kenapa indikator baterai hp Android tidak akurat?
Pengaturan layar.
Setelah update, tingkat kecerahan layar pada perangkat Android, seperti Samsung Galaxy S21, sering kali disetel ulang ke angka yang lebih tinggi, menyebabkan konsumsi daya semakin meningkat. Fitur Adaptive Brightness, yang umumnya diandalkan untuk menyesuaikan kecerahan sesuai dengan cahaya lingkungan, bisa jadi tidak berfungsi optimal pada versi terbaru sistem operasi, sehingga pengguna perlu menyesuaikannya secara manual.
Selain itu, jika pengaturan refresh rate layar diubah menjadi lebih tinggi, misalnya 120Hz yang tersedia pada smartphone seperti OnePlus 9, ini juga berkontribusi pada pengurasan baterai. Jangan lupa untuk mematikan fitur Always On Display (AOD) jika tidak diperlukan, seperti pada model Xiaomi Mi 11, karena dapat menguras daya secara signifikan dan memperpendek masa pakai baterai.
Baca ini: Kenapa hp Android tiba-tiba mati saat baterai masih 20%?
Sinyal buruk.
Setelah update, ponsel Android sering berjuang dengan manajemen sinyal yang tidak optimal, seperti pada Samsung Galaxy S20 dan Xiaomi Mi 10. Kondisi sinyal buruk, misalnya dalam area yang padat, memaksa modem yang canggih seperti modem Qualcomm X55 untuk bekerja lebih keras dalam mencari jaringan, menguras daya baterai secara signifikan.
Proses ini menyebabkan peningkatan penggunaan CPU dan antena, seperti pada model-model yang menggunakan antena 5G, yang berdampak langsung pada ketahanan baterai. Akibatnya, pengguna sering merasakan penurunan performa yang drastis pada daya tahan baterai perangkat mereka, misalnya Galaxay S20 yang dapat mengalami penurunan daya tahan hingga 30% lebih cepat setelah update.
Mungkin mirip: Kenapa baterai hp Android tidak bisa penuh saat di-charge?
Sinkronisasi otomatis.
Setelah pembaruan, sinkronisasi otomatis seringkali diaktifkan untuk berbagai aplikasi, seperti Google Drive dan WhatsApp. Hal ini menyebabkan ponsel, misalnya Samsung Galaxy S21, terus-menerus melakukan pembaruan data latar belakang. Proses ini meningkatkan penggunaan CPU dan memori, sehingga baterai cepat terkuras, terutama pada perangkat dengan kapasitas baterai yang lebih kecil, seperti iPhone SE (2020). Selalu cek pengaturan sinkronisasi otomatis untuk menghemat daya baterai, terutama saat menggunakan aplikasi yang memerlukan data real-time.
Cek ini: Kenapa hp Android restart sendiri saat baterai di bawah 30%?
Aplikasi boros daya.
Setelah update, aplikasi sering mengalami peningkatan fitur yang mengakibatkan konsumsi daya lebih besar, seperti pada aplikasi Instagram yang baru-baru ini memperkenalkan efek Augmented Reality pada stories. Misalnya, pembaruan untuk aplikasi media sosial biasanya menambahkan animasi dan efek visual, yang memperbanyak pemakaian CPU dan GPU, contohnya iPhone 14 yang memiliki chip A15 Bionic yang mampu menangani grafis lebih baik daripada model sebelumnya, tetapi tetap menguras daya lebih cepat saat fitur ini digunakan.
Selain itu, background activity meningkat, seperti sinkronisasi data dan push notification, yang secara langsung menambah beban baterai. Pada Samsung Galaxy S22, misalnya, sinkronisasi data untuk aplikasi seperti WhatsApp dapat membuat baterai cepat habis jika terlalu banyak pesan yang masuk. Kemudian, optimisasi untuk perangkat keras yang lebih baru kadang-kadang tidak maksimal untuk perangkat yang lebih tua, seperti dalam kasus model Samsung Galaxy S9 yang sulit mendapatkan pembaruan optimisasi yang sama, sehingga efisiensi energi menurun.
Cek ini: Kenapa aplikasi di hp Android memakan banyak daya baterai?
Temperatur tinggi.
Before
Update perangkat lunak sering kali meningkatkan kinerja CPU dan GPU, yang dapat menyebabkan suhu ponsel meningkat. Temperatur tinggi ini memicu pengeluaran daya yang lebih besar saat perangkat berusaha menjalankan aplikasi atau fitur baru. Bahan kimia dalam baterai lithium-ion juga lebih cepat terdegradasi pada temperatur ekstrem, sehingga mengurangi kapasitas penyimpanan energi. Akibatnya, dengan suhu yang terus meningkat, baterai hp Android kamu akan terasa cepat habis.
After
Update perangkat lunak, seperti yang dilakukan pada smartphone Samsung Galaxy atau Xiaomi Mi, sering kali meningkatkan kinerja CPU dan GPU. Misalnya, peningkatan chipset Exynos 2100 pada Galaxy S21 dapat menyebabkan suhu ponsel meningkat saat menjalankan game grafis berat. Temperatur tinggi ini (di atas 40 derajat Celsius) memicu pengeluaran daya yang lebih besar saat perangkat berusaha menjalankan aplikasi atau fitur baru, seperti layanan augmented reality.
Bahan kimia dalam baterai lithium-ion, yang sering dipakai pada ponsel seperti iPhone dan Google Pixel, juga lebih cepat terdegradasi pada temperatur ekstrem, sehingga mengurangi kapasitas penyimpanan energi. Contohnya, jika sebuah ponsel beroperasi pada suhu tinggi secara terus-menerus, dapat mengakibatkan pengurangan daya tahan baterai hingga 20% dalam beberapa bulan. Akibatnya, dengan suhu yang terus meningkat, baterai hp Android, seperti yang terdapat pada Realme dan Oppo, kamu akan terasa cepat habis.
Ada juga: Kenapa baterai hp Android bocor?
Kecerahan layar tinggi.
Baterai hp Android cepat habis setelah update bisa disebabkan oleh pengaturan kecerahan layar yang terlalu tinggi, misalnya pada perangkat Samsung Galaxy S21. Kecerahan tinggi (di atas 80%) meningkatkan konsumsi daya, terutama pada panel OLED yang memancarkan cahaya lebih terang. Jika cahayanya terlalu menyilaukan, tentu mempengaruhi daya tahan baterai.
Selain itu, fitur seperti Adaptive Brightness (fitur yang secara otomatis mengatur kecerahan layar berdasarkan pencahayaan sekitar) pada seri Google Pixel mungkin tidak berfungsi optimal setelah update, sehingga menyebabkan penggunaan energi berlebih. Ini bisa terjadi jika algoritma pengaturan kecerahan setelah pembaruan perangkat lunak tidak dapat beradaptasi dengan baik terhadap kondisi pencahayaan yang berubah-ubah.
Cek ini: Kenapa hp Android susah dihidupkan setelah baterai habis total?
Leave a Reply
Your email address will not be published.