Kenapa hp Android tidak bisa mendukung 18Watt fast charging?
Beberapa ponsel Android tidak mendukung pengisian cepat 18Watt karena keterbatasan perangkat keras dan kapasitas baterai yang tidak kompatibel. Selain itu, setiap produsen memiliki kebijakan dan standar teknis sendiri terkait fitur fast charging, yang mungkin berbeda dengan standar 18Watt. Teknologi pengisian cepat sering kali memerlukan adaptor dan kabel khusus yang mungkin belum tersedia secara luas pada perangkat tertentu, menghambat adopsi fitur ini di semua model Android.
Kompatibilitas perangkat
Kompatibilitas perangkat menjadi faktor utama yang memengaruhi dukungan untuk 18 Watt fast charging pada hp Android, seperti pada model Samsung Galaxy S21. Beberapa model tidak dilengkapi dengan chipset yang mampu mengelola pengisian cepat seperti Qualcomm Quick Charge, contohnya Xiaomi Mi 10, atau USB Power Delivery yang dapat ditemukan pada perangkat Google Pixel 5. Penggunaan kabel dan adaptor charger yang tidak sesuai juga dapat menghambat proses pengisian cepat; misalnya, menggunakan kabel biasa alih-alih kabel yang mendukung 18W fast charging.
Selain itu, beberapa perangkat, seperti Motorola Moto G Power, mungkin memiliki batasan pada komponen internal yang mengharuskan pengisian daya dengan watt rendah untuk menjaga suhu dan kesehatan baterai. Ini menjadi penting agar tidak terjadi overheating yang dapat memperpendek umur baterai dan memengaruhi performa perangkat secara keseluruhan.
Baca ini: Kenapa hp Android sering panas saat dicharge?
Baterai tidak mendukung
Baterai yang digunakan pada hp Android tertentu, seperti Samsung Galaxy A32, mungkin memiliki spesifikasi yang tidak mendukung pengisian cepat 18Watt. Teknologi pengisian cepat memerlukan sel baterai dengan ketahanan dan konfigurasi kimia tertentu, umumnya Lithium Polymer untuk performa yang lebih baik. Jika baterai hanya menggunakan lithium-ion standar, seperti yang ditemukan di Huawei P30 Lite, tanpa dukungan untuk pengisian cepat, efisiensi pengisian akan menurun.
Selain itu, kontrol pengisian dan manajemen daya, seperti yang diimplementasikan pada smartphone Xiaomi dengan MIUI, juga berperan penting dalam membatasi kecepatan pengisian agar tidak merusak baterai. Hal ini termasuk fitur-fitur seperti pengisian adaptif yang mencegah baterai dari overheating saat pengisian cepat.
Pelajari juga: Kenapa hp Android tidak merespon saat di-charge?
Kabel tidak sesuai
Kabel yang digunakan untuk pengisian daya, misalnya kabel USB Type-C, memiliki peran penting dalam mendukung fast charging pada handphone. Jika kabel tidak memenuhi spesifikasi di atas, seperti peringkat daya yang sesuai, maka efisiensi pengaliran arus akan terganggu. Penggunaan kabel dengan resistansi tinggi, seperti kabel generik yang tidak memiliki sertifikasi, menyebabkan penurunan daya yang diterima perangkat.
Akibatnya, hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 yang mendukung pengisian cepat 25W, tidak akan mampu memanfaatkan kemampuan 18Watt fast charging secara optimal. Dengan kata lain, penggunaan kabel yang tepat dapat meningkatkan kecepatan pengisian daya dan memastikan perangkat berfungsi dengan baik dalam mode pengecasan cepat.
Mungkin mirip: Kenapa hp Android boros daya meski tidak dipakai?
Adapter tidak cukup kuat
Adapter yang digunakan bisa jadi tidak memiliki output daya yang memadai, contohnya adapter dengan output 5W seperti yang biasa ditemukan pada smartphone entry-level seperti Xiaomi Redmi 9. Seringkali, adapter original tidak dikategorikan sebagai adapter fast charging, seperti adapter dengan output 15W yang digunakan untuk seri Samsung Galaxy A.
Komponen internal seperti IC pengatur daya pada perangkat seperti iPhone 12 mungkin tidak mendukung pengisian cepat jika menggunakan charger yang tidak spesifik. Tanpa hardware yang tepat, seperti adapter dengan teknologi Power Delivery, kemampuan fast charging pada smartphone tetap terkendala, sehingga proses pengisian daya menjadi lebih lambat dari yang diharapkan.
Lihat ini: Kenapa hp Android cepat panas saat bermain game?
Versi sistem operasi
Beberapa hp Android, seperti Samsung Galaxy M30 yang menggunakan Android 8.1 Oreo, tidak mendukung fast charging 18 Watt karena versi sistem operasi yang digunakan. Misalnya, versi Android yang lebih lama, seperti Android 7 Nougat, mungkin tidak memiliki optimasi untuk manajemen daya yang diperlukan untuk fast charging. Pembaruan sistem operasi seperti Android 9 Pie atau lebih baru, contohnya pada Xiaomi Redmi Note 8, sering kali menghadirkan fitur pengisian cepat yang lebih baik. Jadi, perangkat dengan versi sistem operasi di bawah ini, seperti Motorola Moto G5 yang masih beroperasi pada Android 7 Nougat, mungkin tidak bisa memanfaatkan teknologi fast charging secara maksimal.
Mungking berminat: Kenapa hp Android mengalami penurunan daya yang cepat?
Fitur fast charging dinonaktifkan
Fitur fast charging di hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Mi 11, bisa dinonaktifkan akibat beberapa alasan teknis seperti perangkat keras yang tidak mendukung pengisian daya cepat. Misalnya, chipset pada ponsel mungkin tidak kompatibel dengan standar protokol pengisian seperti Qualcomm Quick Charge 3.0 atau USB Power Delivery 2.0, yang umum digunakan pada ponsel premium.
Selain itu, penggunaan kabel dan adaptor yang tidak sesuai, seperti charger 5W standar versus charger 65W untuk pengisian cepat, juga dapat mengakibatkan pengisian daya berjalan dengan normal. Pembaruan perangkat lunak yang tidak terinstal dengan benar, seperti update Android 12 yang berisi patch untuk mengatasi bug pada fitur fast charging, juga bisa menyebabkan fitur tersebut tidak bekerja secara optimal.
Lainnya: Kenapa hp Android tidak bisa fast charging?
Kerusakan port pengisian daya
Kerusakan pada port pengisian daya bisa menyebabkan koneksi yang tidak stabil antara charger dan smartphone, seperti pada model iPhone 12 dan Samsung Galaxy S21. Jika pin-port tertekuk atau kotor, aliran arus bisa terganggu, mengakibatkan pengisian daya melambat dan tidak mampu mencapai daya maksimal 18 watt yang biasanya ditawarkan oleh teknologi fast charging.
Perbaikan port sering kali menjadi solusi utama untuk memulihkan kemampuan fast charging. Misalnya, pada pengguna yang mengalami masalah dengan port USB-C di Google Pixel 5, membersihkan atau mengganti port dapat mengembalikan kecepatan pengisian seperti semula.
Baca ini: Kenapa hp Android tidak bisa dihidupkan walau sudah di-charge lama?
Pembaruan perangkat lunak
Pembaruan perangkat lunak pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, dapat menyebabkan ketidakcocokan dengan teknologi fast charging 18 Watt. Banyak ponsel memerlukan pembaruan firmware untuk mengoptimalkan pengisian daya dengan menggunakan protokol pengisian seperti Quick Charge 3.0 yang digunakan oleh ponsel Xiaomi atau Power Delivery yang umum pada ponsel Google Pixel. Tanpa pembaruan ini, perangkat tidak dapat mengenali daya input yang lebih tinggi. Hal ini mengakibatkan proses pengisian daya berjalan lambat meski menggunakan charger yang mendukung fast charging, seperti charger 18W dari Anker atau original charger Samsung.
Tulisan lain: Kenapa hp Android lambat mengisi daya setelah update OS?
Kualitas dukungan perangkat keras
Kualitas dukungan perangkat keras adalah salah satu faktor utama yang memengaruhi kemampuan fast charging di hp Android, contohnya pada Asus ROG Phone 5 yang mendukung teknologi pengisian cepat hingga 65 watt. Beberapa perangkat, seperti Xiaomi Redmi Note 10, mungkin hanya dilengkapi dengan chip pengatur daya yang tidak mendukung pengisian cepat di atas 18 watt.
Selain itu, desain rangkaian ASIC (Application-Specific Integrated Circuit) pada smartphone seperti Samsung Galaxy A52 dapat membatasi arus masuk yang maksimal. Tidak semua komponen, seperti port USB-C dan kabel yang digunakan, memiliki spesifikasi yang memadai untuk mendukung kecepatan pengisian tersebut. Misalnya, kabel USB-C dari OnePlus yang didesain khusus untuk mendukung teknologi Warp Charge memungkinkan pengisian lebih cepat dibandingkan dengan kabel umum.
Kami juga menulis: Kenapa hp Android perlu restart saat tidak mengisi daya?
Pengaturan pabrikan
Pengaturan pabrikan menjadi faktor utama mengapa hp Android, seperti Samsung Galaxy A12, tidak mendukung 18Watt fast charging. Beberapa pabrikan seperti Xiaomi pada seri Redmi 9 memilih untuk menggunakan chip pengisian daya yang lebih rendah, seperti 10Watt, demi menekan biaya produksi. Selain itu, perangkat keras seperti kabel dan port USB, contohnya kabel USB Type-C, juga harus memenuhi spesifikasi tertentu (misalnya, USB Power Delivery) agar mendukung pengisian cepat.
Ada kalanya pembatasan ini berasal dari desain thermal management, seperti pada perangkat OPPO A54, yang tidak dapat menangani suhu tinggi selama proses pengisian, sehingga pengisian cepat menjadi tidak optimal dan mengakibatkan risiko overheating yang dapat merusak komponen internal.
Info lain: Kenapa hp Android retreat saat mengisi daya?
Leave a Reply
Your email address will not be published.