Solusi Kreatif untuk Android yang Tidak Bisa Di-Root Setelah Pembaruan Sistem Operasi

Kenapa hp Android tidak bisa di-root setelah update OS?

Sistem operasi Android yang terus diperbarui kerap kali membawa peningkatan keamanan yang lebih canggih, sehingga banyak perangkat tidak lagi mudah untuk di-root. Perubahan ini dirancang untuk melindungi pengguna dari ancaman keamanan serta menjaga integritas sistem operasi. Selain itu, beberapa produsen perangkat juga memperketat kebijakan mereka untuk mencegah perubahan tidak sah pada sistem, yang dapat menyebabkan hilangnya garansi atau kinerja perangkat yang tidak stabil.

Perubahan keamanan sistem

Setelah update OS pada perangkat Android, misalnya Samsung Galaxy S21, perubahan pada kernel dan sistem keamanan dapat mencegah akses root. Meningkatnya penggunaan SafetyNet, seperti pada Google Pixel 6, menghalangi aplikasi root agar tidak berfungsi. Selain itu, fitur Secure Boot, yang juga diterapkan pada smartphone OnePlus 9, mencegah modifikasi yang tidak sah pada partisi sistem. Perubahan ini bertujuan untuk melindungi integritas sistem dan data pengguna, sehingga memastikan pengalaman pengguna yang lebih aman dan stabil.

Cek ini: Kenapa hp Android sering panas saat dicharge?

Penguncian bootloader

Setelah pembaruan OS, penguncian bootloader sering kali diaktifkan kembali oleh pabrikan seperti Samsung, Xiaomi, atau OnePlus pada smartphone mereka. Ini membuat proses rooting menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin, tergantung pada merk dan model yang digunakan. Penguncian ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan perangkat, mencegah modifikasi yang dapat merusak sistem, seperti di smartphone Galaxy S21 yang mengadopsi sistem keamanan ketat setelah pembaruan.

Akibatnya, pengguna harus mencari metode alternatif untuk meroot hp Android mereka setelah pembaruan, misalnya menggunakan aplikasi seperti Magisk atau metode lain yang sesuai dengan model perangkat, seperti method Fastboot untuk perangkat Pixel yang mungkin lebih mendukung.

Mungkin mirip: Kenapa hp Android tidak merespon saat di-charge?

Pembaruan kernel

Pembaruan kernel sering kali membawa perubahan signifikan dalam sistem keamanan, seperti pada perangkat Samsung Galaxy S21. Kernel baru bisa menyertakan patch yang memperbaiki kerentanan metode root yang sebelumnya digunakan, contohnya patch untuk mengatasi exploit yang ditemukan pada versi sebelumnya. Selain itu, modifikasi pada sistem file, seperti pada Android 12 yang digunakan oleh Galaxy S21, juga dapat mencegah akses ke partisi tertentu yang dibutuhkan untuk proses rooting.

Akibatnya, perangkat menjadi lebih sulit di-root tanpa mengorbankan stabilitas dan fungsionalitas perangkat. Misalnya, pengguna yang mencoba melakukan rooting pada perangkat ini mungkin mengalami kesulitan dalam menginstal custom ROM atau aplikasi tertentu melalui TWRP (Team Win Recovery Project) karena pembatasan yang diberlakukan oleh kernel baru.

Mungking berminat: Kenapa hp Android boros daya meski tidak dipakai?

Pemblokiran akses root

Setelah update OS, sering kali terjadi pemblokiran akses root akibat peningkatan keamanan yang diimplementasikan oleh produsen handphone, misalnya Samsung dengan seri Galaxy S dan Galaxy Note. Fitur SafetyNet pada Android mengevaluasi integritas sistem, mencegah modifikasi yang berisiko, seperti pada perangkat Pixel yang memerlukan sistem yang bersih untuk menjalankan aplikasi tertentu.

Banyak firmware kini menggunakan Android Verified Boot, yang memeriksa tanda tangan sistem setiap kali perangkat dinyalakan, contohnya pada perangkat Xiaomi seperti Mi 11. Akibatnya, metode root seperti Magisk pun tidak dapat berjalan dengan optimal pada versi terbaru, yang berdampak pada pengguna yang ingin memodifikasi perangkat mereka.

Pelajari juga: Kenapa hp Android cepat panas saat bermain game?

Proteksi Verified Boot

Update OS Android sering memperkenalkan fitur keamanan baru, termasuk Proteksi Verified Boot, yang merupakan fitur penting di berbagai perangkat, seperti Google Pixel 6 dan Samsung Galaxy S21. Fitur ini memverifikasi integritas sistem selama proses booting, memastikan bahwa hanya sistem operasi yang asli dan tidak dimodifikasi yang bisa diaktifkan.

Jika sistem tidak lolos verifikasi, maka akses root akan terblokir, mencegah pengguna dari melakukan perubahan yang mungkin berisiko. Hal ini bertujuan menjaga perangkat dari modifikasi yang tidak sah dan malware, seperti jenis malware terkenal yang menyerang perangkat Android, yaitu DroidJack, yang dapat mengakses informasi pribadi pengguna dan mengendalikan perangkat secara jarak jauh.

Baca juga: Kenapa hp Android mengalami penurunan daya yang cepat?

Tidak adanya exploit baru

Setelah update OS, seperti misalnya Android 12, sering kali tidak ada exploit baru yang ditemukan karena pengembang sistem operasi memperkuat keamanan. Patch yang diterapkan pada update sering kali menutupi celah sebelumnya yang bisa dieksploitasi, contohnya patch keamanan bulan Maret 2023 yang dirilis oleh Google untuk perangkat Pixel.

Dengan demikian, proses rooting menjadi lebih sulit karena hanya bergantung pada metode yang ada, seperti Magisk atau SuperSU yang mungkin tidak selalu kompatibel dengan versi terbaru. Di sisi lain, beberapa pengguna masih mencari cara-cara alternatif, misalnya menggunakan exploit seperti Framaroot, namun banyak yang gagal akibat pengawasan yang lebih ketat pada kernel Android, terutama dalam versi terbaru seperti Android 13 yang memperkenalkan banyak peningkatan keamanan tambahan.

Lihat juga: Kenapa hp Android tidak bisa fast charging?

Hilangnya dukungan aplikasi root

Setelah update OS, banyak aplikasi root kehilangan dukungan karena perubahan kebijakan keamanan dari pengembang. Misalnya, SELinux mode enforcing yang lebih ketat pada sistem operasi Android 12 membuat akses sistem sulit dilakukan, yang juga berlaku untuk perangkat seperti Samsung Galaxy S21.

Aplikasi seperti Magisk, yang terkenal memungkinkan pengguna mendapatkan hak akses root dengan cara yang lebih aman, atau SuperSU yang sebelumnya menjadi pilihan populer bagi pengguna Android, sering tidak kompatibel dengan versi baru, sehingga pengguna tidak bisa mendapatkan hak akses root. Selain itu, bootloader yang terkunci pada sebagian besar perangkat terbaru, seperti Google Pixel 6, juga membatasi kemampuan untuk melakukan rooting, menjadikannya lebih sulit bagi pengguna yang ingin memodifikasi sistem operasi mereka.

Lihat juga: Kenapa hp Android tidak bisa dihidupkan walau sudah di-charge lama?

Peningkatan deteksi keamanan

Setelah update OS, peningkatan deteksi keamanan pada hp Android, misalnya perangkat yang menjalankan Android 12 seperti Samsung Galaxy S21, dapat menghambat proses rooting. Sistem keamanan seperti SafetyNet dan Verified Boot berfungsi mengidentifikasi modifikasi pada perangkat, termasuk root. Contohnya, SafetyNet dapat memeriksa integritas sistem dan memastikan bahwa perangkat belum dimodifikasi secara ilegal.

Jika modifikasi terdeteksi, maka sistem akan memblokir akses ke fitur tertentu dan aplikasi sensitif seperti Google Pay atau banking app. Pengembang sering memperbarui perangkat lunak, seperti pada seri OnePlus 9, untuk meningkatkan perlindungan, sehingga rooting menjadi semakin sulit dan memerlukan metode yang lebih canggih untuk berhasil.

Tulisan serupa Kenapa hp Android lambat mengisi daya setelah update OS?

Penghapusan custom recovery

Setelah update OS, sering kali sistem secara otomatis menghapus custom recovery yang diinstal sebelumnya, seperti TWRP (Team Win Recovery Project) atau CWM (ClockworkMod). Penghapusan ini terjadi karena pembaruan sistem membawa perubahan pada partisi boot, yang pada umumnya terletak di perangkat seperti Samsung Galaxy S series atau Xiaomi Mi series. Custom recovery biasanya dimodifikasi untuk mengakses sistem dengan lebih luas, sehingga pembaruan resmi menimpa modifikasi tersebut.

Tanpa custom recovery, proses rooting menjadi lebih rumit dan memerlukan metode lain untuk mendapatkan akses root, seperti menggunakan Magisk atau SuperSU, yang terkadang memerlukan komputer dan alat tambahan seperti kabel USB. Hal ini dapat menjadi tantangan bagi pengguna yang tidak memiliki pengalaman teknis, terutama bagi pemilik perangkat seperti Google Pixel atau OnePlus yang sering melakukan pembaruan sistem.

Cek juga: Kenapa hp Android perlu restart saat tidak mengisi daya?

Pembaruan firmware pabrikan

Pembaruan firmware pabrikan, seperti yang diterapkan pada smartphone Samsung Galaxy, sering kali menyertakan patch keamanan yang memperkuat sistem. Patch ini mengubah kernel dan mengoptimalkan firmware, menyulitkan proses root. Misalnya, pembaruan terbaru pada Galaxy S23 telah memperkuat pengamanan, sehingga mengurangi kemungkinan pengguna dapat melakukan rooting yang sebelumnya dapat dilakukan dengan mudah.

Beberapa pabrikan, termasuk Apple dengan perangkat iPhone-nya, menerapkan sistem yang memverifikasi integritas perangkat lunak, sehingga modifikasi tidak dapat dilakukan. Akibatnya, banyak metode root yang sebelumnya berhasil, seperti Magisk pada perangkat Android, menjadi tidak efektif setelah pembaruan tersebut. Hal ini menyebabkan pengguna yang ingin menyesuaikan perangkat mereka harus mencari solusi alternatif yang mungkin lebih komplikatif.

Cek ini: Kenapa hp Android retreat saat mengisi daya?


Author 1
Author 1

Author 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.