Kenapa hp Android sering crash setelah diroot?
Root pada perangkat Android memberikan akses penuh kepada pengguna untuk memodifikasi sistem operasi, tetapi juga meningkatkan risiko crash akibat konflik perangkat lunak yang tidak terdeteksi sebelumnya. Setelah rooting, banyak pengguna menginstal aplikasi pihak ketiga yang mungkin tidak dioptimalkan untuk berjalan pada perangkat yang telah dimodifikasi, menyebabkan ketidakstabilan sistem. Selain itu, sebagian besar produsen tidak mendukung rooting, sehingga pembaruan resmi yang dapat mengatasi bug dan meningkatkan kinerja seringkali tidak dapat diinstal, memperparah masalah crash.
Konflik sistem.
Setelah proses rooting, banyak aplikasi sistem seperti Google Play Services dan aplikasi bawaan Samsung yang mungkin tidak kompatibel dengan modifikasi yang dilakukan. Kernel yang digunakan, seperti Custom Kernel di perangkat OnePlus, dapat berpotensi mengalami konflik dengan firmware asli. Beberapa aplikasi mungkin tidak mendeteksi izin baru yang diberikan oleh root, menyebabkan crash, seperti aplikasi banking yang tidak akan berjalan jika mendeteksi perangkat yang di-root. Selain itu, beberapa pengaturan sistem, seperti pengaturan DPI di aplikasi Xiaomi, mungkin menjadi tidak konsisten, sehingga memicu masalah stabilitas.
Lihat ini: Kenapa hp Android sering panas saat dicharge?
Kompatibilitas perangkat lunak.
Setelah diroot, seringkali terjadi masalah kompatibilitas perangkat lunak pada perangkat Android, misalnya Samsung Galaxy S21. Banyak aplikasi, seperti beberapa aplikasi keamanan atau perbankan, tidak dapat mengenali status root dan menolak untuk berfungsi dengan baik.
Beberapa pembaruan sistem, seperti pembaruan Android 12, dapat menyebabkan konflik dengan kernel yang telah dimodifikasi, seperti Magisk atau SuperSU. Ini membuat sistem operasi menjadi tidak stabil dan meningkatkan kemungkinan crash, yang dapat menyebabkan kehilangan data atau kerusakan fungsi pada smartphone.
Tulisan serupa Kenapa hp Android tidak merespon saat di-charge?
Penghapusan aplikasi bawaan.
Penghapusan aplikasi bawaan pada hp Android, seperti Samsung Galaxy atau Xiaomi Mi, setelah diroot dapat menyebabkan ketidakstabilan sistem. Aplikasi bawaan, seperti Google Play Services atau aplikasi keamanan dari pabrikan, sering kali berfungsi sebagai komponen penting yang menjaga integritas OS.
Ketika aplikasi tersebut dihapus, bisa terjadi konflik pada dependensi sistem, misalnya jika aplikasi manajemen perangkat yang diperlukan untuk pembaruan keamanan dihapus. Ini memicu crash atau freeze pada perangkat, seperti yang sering dilaporkan oleh pengguna di forum terkait Xiaomi atau Oppo, yang membuat pengalaman pengguna menjadi terganggu.
Terkait: Kenapa hp Android boros daya meski tidak dipakai?
Peningkatan suhu perangkat.
Setelah diroot, peningkatan suhu perangkat, seperti Samsung Galaxy S21, sering terjadi akibat penggunaan aplikasi yang lebih intensif, seperti game grafis tinggi atau penyesuaian sistem. Proses overclocking CPU atau GPU dapat membuat ponsel, contohnya Xiaomi Mi 11, bekerja di luar spesifikasi pabriknya, yang dapat meningkatkan risiko overheating.
Sistem pendingin yang tidak optimal, misalnya pada ponsel dengan desain pendinginan yang kurang efisien seperti beberapa varian dari Oppo, dapat menyebabkan overheating, yang berpotensi merusak komponen internal. Efek jangka panjang dari suhu tinggi ini termasuk kerusakan baterai lithium yang dapat mengurangi daya tahan, seperti pada model iPhone 13, dan penurunan kinerja prosesor, yang sering terlihat pada perangkat yang mengalami thermal throttling.
Cek ini: Kenapa hp Android cepat panas saat bermain game?
Penggunaan ROM kustom.
Penggunaan ROM kustom, seperti LineageOS atau Pixel Experience, sering menyebabkan ketidakstabilan pada sistem Android. ROM yang tidak dioptimasi dengan baik, misalnya ROM yang tidak mendukung perangkat spesifik seperti Samsung Galaxy S20, dapat mengakibatkan konflik dengan driver hardware yang mengakibatkan kerusakan fungsi wifi atau bluetooth pada perangkat tersebut.
Beberapa fitur bawaan dari pabrikan, seperti Samsung DeX atau fitur kamera canggih pada Google Pixel, mungkin tidak berfungsi optimal, sehingga menyebabkan crash saat mengakses fitur-fitur tersebut. Selain itu, seringnya update dan modifikasi yang dilakukan pengguna, seperti menginstall modul Magisk atau Xposed Framework, juga berpotensi merusak integritas sistem, yang pada gilirannya dapat membuat perangkat menjadi bootloop atau tidak bisa menyala.
Rekomendasi lain: Kenapa hp Android mengalami penurunan daya yang cepat?
Penggunaan aplikasi tidak resmi.
Setelah diroot, hp Android seperti Samsung Galaxy S21 dapat mengalami crash karena penggunaan aplikasi tidak resmi yang seringkali tidak kompatibel dengan sistem operasi Android 11 yang terpasang. Aplikasi tersebut bisa mengakses sistem file dan memodifikasi pengaturan yang dapat menyebabkan konflik, misalnya dengan aplikasi antivirus atau pengaturan keamanan dari Google.
Ketidaksesuaian dengan versi Android yang terpasang, seperti Android 12 pada OnePlus 9, juga menjadi faktor risiko. Dampak dari semua ini adalah instabilitas sistem yang akhirnya membuat perangkat sering mengalami freeze atau reboot mendadak. Situasi ini dapat menimbulkan frustrasi bagi pengguna yang mengandalkan perangkat mereka untuk tugas sehari-hari.
Tulisan lain: Kenapa hp Android tidak bisa fast charging?
Virus atau malware.
Setelah melakukan rooting pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, risiko terpapar virus atau malware meningkat signifikan. Akses root membuka celah bagi aplikasi berbahaya untuk mengakses sistem file dan data sensitif, misalnya file pribadi atau informasi akun bank. Malware dapat menginfeksi perangkat melalui aplikasi yang tidak terverifikasi, seperti aplikasi penyedia konten ilegal, atau situs web yang berbahaya, seperti situs yang menawarkan unduhan software crack.
Hal ini menyebabkan kerentanan yang lebih besar terhadap crash dan masalah stabilitas pada perangkat, contohnya pada Xiaomi Redmi Note 10, di mana sistem mungkin menjadi tidak responsif atau mengalami boot loop akibat infeksi malware.
Cek ini: Kenapa hp Android tidak bisa dihidupkan walau sudah di-charge lama?
Kelebihan beban prosesor.
Setelah diroot, hp Android sering kali mengalami kelebihan beban prosesor karena pengelolaan sumber daya yang tidak optimal. Misalnya, perangkat Samsung Galaxy S21 setelah diroot mungkin mengalami masalah ini akibat penyesuaian pengaturan sistem yang tidak tepat. Fungsi sistem yang dimodifikasi bisa memicu aplikasi berjalan di latar belakang secara berlebihan, seperti aplikasi modifikasi yang tak terduga seperti Greenify yang terlalu agresif.
Penggunaan aplikasi pihak ketiga sering kali tidak sesuai dengan kernel, sehingga meningkatkan beban CPU secara signifikan, yang dapat terlihat pada smartphone seperti Xiaomi Redmi Note 10 Pro. Overclocking yang dilakukan tanpa pertimbangan matang menyebabkan thermal throttling, seperti pada model OnePlus 8, yang dapat mengakibatkan crash atau penurunan drastis dalam kinerja saat bermain game berat.
Info lain: Kenapa hp Android lambat mengisi daya setelah update OS?
Kerusakan file sistem.
Setelah diroot, integritas file sistem bisa terganggu akibat modifikasi yang tidak tepat, misalnya pada smartphone seperti Samsung Galaxy S21. Banyak pengguna menginstal custom ROM tanpa memahami struktur partisi, seperti terbatasnya ruang penyimpanan pada partisi sistem, yang dapat menyebabkan kerusakan pada sistem operasi.
Beberapa aplikasi, seperti Titanium Backup, juga bisa secara tidak sengaja menghapus atau merusak file penting di sistem. Akibatnya, stabilitas perangkat, seperti Xiaomi Mi 11, menurun drastis dan sering mengalami crash, di mana aplikasi mendadak tertutup atau perangkat kembali ke layar utama.
Terkait: Kenapa hp Android perlu restart saat tidak mengisi daya?
Pengaturan tidak kompatibel.
Pengaturan tidak kompatibel sering terjadi setelah proses rooting pada hp Android, contohnya pada perangkat Samsung Galaxy S21. Banyak aplikasi sistem yang memiliki dependensi khusus terhadap firmware asli, seperti aplikasi keamanan Knox, yang tidak akan berfungsi pada perangkat yang sudah di-root. Ketidakcocokan ini dapat menyebabkan crash pada sistem operasi, seperti tampilan layar hang atau boot loop yang berlangsung tak terhingga.
Selain itu, modifikasi pada file sistem seperti build.prop yang biasanya dilakukan oleh pengguna untuk meningkatkan kinerja atau melakukan kustomisasi, dapat memicu konflik yang lebih kompleks, seperti aplikasi yang tidak dapat dijalankan atau penggunaan fitur yang tidak tersedia, yang sering dijumpai pada pengguna Xiaomi Redmi Note 10 setelah melakukan perubahan pada file tersebut.
Lihat ini: Kenapa hp Android retreat saat mengisi daya?
Leave a Reply
Your email address will not be published.