Kenapa daya baterai hp Android turun cepat setelah dicabut dari charger?
Setelah dicabut dari charger, banyak pengguna Android mengalami penurunan daya baterai secara signifikan, fenomena ini sering kali disebabkan oleh beberapa faktor teknis. Pengaturan pabrik yang kurang optimal, aplikasi yang berjalan di latar belakang, dan kualitas baterai yang menurun seiring waktu merupakan beberapa penyebab utama dari masalah ini. Selain itu, pembaruan perangkat lunak yang tidak sesuai dan penggunaan aksesori pengisian daya yang tidak sesuai standar juga dapat berkontribusi terhadap percepatan pengurasan daya baterai.
Aplikasi berjalan di latar belakang
Setelah dicabut dari charger, aplikasi yang berjalan di latar belakang seringkali menyedot daya baterai dengan cepat, seperti aplikasi Instagram atau Spotify. Aplikasi seperti media sosial (contohnya Facebook) melakukan pembaruan konten secara real-time, sedangkan pemutar musik (seperti Apple Music) dapat terus memutar lagu tanpa henti, dan layanan lokasi (seperti Google Maps) terus melacak posisi pengguna.
Proses ini memerlukan penggunaan CPU dan konektivitas data, yang dapat menguras energi secara signifikan. Selain itu, beberapa aplikasi tidak dioptimalkan dengan baik, seperti Game Mobile Legends, sehingga berdampak pada efisiensi penggunaan baterai secara keseluruhan, membuat pengguna harus sering mengisi ulang baterai handphone mereka.
Lihat juga: Kenapa layar hp Android lebih boros baterai?
Sinyal jaringan yang lemah
Sinyal jaringan yang lemah, seperti yang sering terjadi pada handphone Android seperti Samsung Galaxy A12, menyebabkan handphone berusaha keras untuk terhubung dengan tower seluler. Proses ini meningkatkan penggunaan daya karena pemancar radio, seperti modulator dan demodulator, beroperasi pada tingkat maksimal.
Selain itu, background processes seperti aplikasi media sosial seperti Facebook dan Instagram yang terus memeriksa pembaruan juga mempengaruhi. Akibatnya, konsumsi baterai jadi lebih tinggi saat sinyal lemah, yang dapat mengurangi masa pakai baterai harian handphone, contohnya pada Xiaomi Redmi Note 10.
Cek ini: Kenapa baterai hp Android cepat habis padahal baru diisi?
Layar terlalu terang
Layar terlalu terang pada perangkat handphone seperti iPhone 14 atau Samsung Galaxy S23 mengonsumsi daya baterai sehingga mempercepat penurunan daya setelah dicabut dari charger. Kecerahan maksimum, misalnya pada pengaturan 100%, dapat meningkatkan penggunaan CPU dan GPU saat menampilkan grafis yang lebih kompleks, seperti dalam game berat atau video berkualitas tinggi.
Teknologi OLED (seperti yang digunakan pada seri Samsung Galaxy) atau LCD (seperti pada iPhone SE) memerlukan lebih banyak energi saat menghasilkan warna cerah, misalnya ketika menampilkan gambar dengan latar belakang cerah atau video HDR. Dengan pengaturan kecerahan yang lebih rendah, misalnya sekitar 50% atau menggunakan mode 'otomatis', baterai dapat bertahan lebih lama dan performa ponsel tetap optimal, memungkinkan pengguna untuk menikmati lebih banyak waktu penggunaan tanpa harus sering mengisi daya.
Lihat juga: Kenapa baterai hp Android menggembung?
Sinkronisasi otomatis
Sinkronisasi otomatis di handphone Android, seperti Samsung Galaxy S21, dapat menguras daya baterai secara signifikan. Proses ini terus berjalan di latar belakang, memeriksa pembaruan email (seperti Gmail), media sosial (seperti Facebook), dan aplikasi lainnya. Ketika perangkat terhubung ke jaringan seluler atau Wi-Fi, aktivitas ini semakin meningkat, sehingga menguras lebih banyak energi. Misalnya, jika sinkronisasi email diatur setiap 5 menit, ini dapat menyebabkan penggunaan baterai yang lebih cepat.
Pengaturan sinkronisasi yang terlalu sering juga berkontribusi pada penurunan cepat daya baterai setelah charger dicabut. Pada beberapa model seperti Xiaomi Redmi Note 10, pengguna mungkin menyadari bahwa pengaturan untuk sinkronisasi otomatis yang aktif terus-menerus menyebabkan pengurangan kapasitas baterai lebih dari 20% dalam satu hari penggunaan normal. Mengubah pengaturan untuk memperpanjang interval sinkronisasi bisa menjadi solusi efektif.
Serupa: Kenapa indikator baterai hp Android tidak akurat?
Versi sistem operasi lama
Versi sistem operasi lama, seperti Android 8.0 Oreo, seringkali tidak dioptimalkan untuk manajemen daya yang efisien dibandingkan dengan versi yang lebih baru seperti Android 12. Fitur penghematan energi mungkin tidak seefektif pada versi yang lebih baru, contohnya pada Huawei P20 yang sudah mendapatkan pembaruan ke Android 12 memiliki fitur penghematan energi yang lebih canggih. Proses background service berjalan lebih aktif pada perangkat dengan sistem operasi lama, misalnya Samsung Galaxy S8, yang menguras daya lebih cepat.
Selain itu, dukungan untuk aplikasi dan driver terbaru juga dapat kurang optimal pada sistem lama tersebut, menyebabkan efisiensi yang rendah. Misalnya, aplikasi seperti Instagram dan TikTok mungkin tidak berjalan seoptimal pada versi Android 8 dibandingkan dengan versi terbaru, mengakibatkan pengalaman pengguna yang kurang memuaskan.
Lihat juga: Kenapa hp Android tiba-tiba mati saat baterai masih 20%?
Baterai sudah tua atau rusak
Baterai yang sudah tua atau rusak, misalnya pada smartphone seperti Apple iPhone 7 atau Samsung Galaxy S8, sering kali mengalami kapasitas yang menurun, sehingga tidak dapat menyimpan energi dengan optimal. Proses degradasi kimia dalam sel baterai lithium-ion (yang umum digunakan pada handphone) menghasilkan peningkatan resistensi internal, membuat konsumsi daya lebih tinggi saat digunakan.
Selain itu, siklus pengisian dan pengosongan yang berlebihan, seperti yang sering terjadi pada pengguna yang terus-menerus mengisi daya handphone mereka semalaman, menyebabkan elektrolit dalam baterai kehilangan keefektifannya. Akhirnya, ini berkontribusi terhadap penurunan daya tahan baterai, membuat pengguna merasa baterai cepat habis setelah dicabut dari charger, terutama pada model yang lebih tua seperti Huawei P10 atau Xiaomi Redmi Note 5.
Serupa: Kenapa baterai hp Android tidak bisa penuh saat di-charge?
Pengisian daya yang tidak sempurna
Pengisian daya yang tidak sempurna dapat disebabkan oleh penggunaan charger yang tidak sesuai standar, seperti charger non-original, misalnya charger merek lokal atau generik yang tidak memiliki sertifikasi dari pabrikan. Ini mengakibatkan arus listrik yang tidak stabil, sehingga sel baterai pada handphone seperti Samsung Galaxy S21 tidak terisi penuh.
Kondisi ini mempercepat degradasi kapasitas baterai, membuat HP lebih cepat kehabisan daya setelah dicabut, terutama pada model-model yang memiliki kapasitas baterai besar seperti Xiaomi Mi 11. Selain itu, jika pengisian dilakukan pada suhu ekstrem (misalnya di bawah 0 derajat Celsius atau di atas 40 derajat Celsius), kinerja sel lithium-ion bisa terganggu, mempengaruhi daya tahan baterai secara signifikan pada perangkat, seperti iPhone 13 Pro.
Ada juga: Kenapa hp Android restart sendiri saat baterai di bawah 30%?
Wi-Fi dan Bluetooth selalu aktif
Daya baterai hp Android, seperti Samsung Galaxy A52 atau Xiaomi Redmi Note 10, cepat turun karena konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth yang selalu aktif menarik konsumsi daya tinggi. Wi-Fi, pada perangkat seperti Google Pixel 6, mencari jaringan secara terus-menerus, terutama jika sedang mencari sinyal yang lebih kuat atau jika ada update dari aplikasi.
Bluetooth juga memerlukan daya untuk menjaga koneksi dengan perangkat lain, seperti earphone Sony WF-1000XM4 atau smartwatch Garmin Forerunner 245. Kombinasi kedua fungsi ini menyebabkan drainase baterai yang signifikan saat tidak terhubung ke sumber daya, sehingga pengguna mungkin perlu mematikan konektivitas ini untuk memperpanjang masa pakai baterai perangkat mereka.
Mungking berminat: Kenapa aplikasi di hp Android memakan banyak daya baterai?
Pengaturan lokasi yang menyala
Pengaturan lokasi yang aktif menggunakan GPS (Global Positioning System) dan sensor lainnya secara terus-menerus, seperti yang terdapat pada smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S23 dan iPhone 14, mengakibatkan konsumsi daya yang tinggi. Ketika lokalisasi diaktifkan, perangkat harus memproses sinyal dari satelit, yang bisa menguras baterai dengan cepat, terutama pada model-model yang menawarkan fitur navigasi real-time seperti Google Maps.
Selain itu, aplikasi yang terus-menerus memperbarui lokasi, seperti aplikasi ride-sharing seperti Grab atau Gojek, dapat menambah beban pada penggunaan energi. Jika tidak ada pengaturan hemat baterai yang diimplementasikan, seperti mode hemat daya yang ada di perangkat Xiaomi atau fitur pengaturan lokasi cerdas pada perangkat Apple, daya bertahan lebih singkat, sehingga pengguna mungkin perlu mengisi daya perangkat mereka lebih sering.
Rekomendasi lain: Kenapa baterai hp Android bocor?
Notifikasi terus-menerus muncul
Notifikasi terus-menerus muncul pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S23, dapat menyebabkan aktivitas latar belakang yang intens. Proses ini menghabiskan banyak sumber daya CPU dan memori, contohnya Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 yang digunakan di Galaxy S23, yang otomatis berdampak pada konsumsi daya baterai.
Selain itu, sinkronisasi aplikasi, seperti media sosial (misalnya Instagram dan WhatsApp) dan email (seperti Gmail), terus berjalan saat ada notifikasi baru. Hal tersebut membuat daya baterai cepat habis setelah hp dicabut dari charger, terutama pada perangkat yang memiliki kapasitas baterai kecil, seperti Google Pixel 6a.
Cek ini: Kenapa hp Android susah dihidupkan setelah baterai habis total?
Leave a Reply
Your email address will not be published.