Komparasi Ketahanan Sensor Sidik Jari antara Android dan iPhone

Kenapa sensor sidik jari lebih cepat rusak di hp Android daripada iPhone?

Sensor sidik jari pada perangkat Android cenderung lebih rentan mengalami kerusakan dibandingkan dengan perangkat iPhone karena perbedaan kualitas material dan teknologi yang digunakan oleh masing-masing produsen. Android memiliki beragam produsen dengan standar kualitas bahan yang berbeda-beda sehingga tingkat keawetan sensor bisa bervariasi, sementara Apple menggunakan material berkualitas tinggi dan teknologi yang telah dipatenkan untuk memastikan ketahanan komponen pada iPhone. Selain itu, pembaruan perangkat lunak yang konsisten dan terkendali pada iPhone juga turut berperan dalam menjaga kinerja optimal sensor sidik jari dibandingkan dengan Android yang memiliki lebih banyak variasi dalam hal pembaruan sistem operasi.

Komponen hardware berkualitas rendah

Sensor sidik jari pada HP Android, seperti yang umum ditemukan di Samsung Galaxy A series, seringkali menggunakan komponen hardware yang lebih murah dan berkualitas rendah. Hal ini mengakibatkan kurangnya ketahanan terhadap kondisi lingkungan seperti kelembapan dan debu, misalnya pada model Samsung Galaxy A32 yang tidak memiliki sertifikasi IP68.

Prosesor dan chip yang digunakan untuk rekognisi sidik jari, seperti Qualcomm Snapdragon 636 yang digunakan pada beberapa model menengah, juga mungkin tidak seefisien teknologi Apple, seperti A14 Bionic yang digunakan pada iPhone 12. Akhirnya, durabilitas komponen ini berpengaruh langsung terhadap kecepatan dan akurasi pengenalan sidik jari, yang terlihat pada seringnya kegagalan pengenalan pada perangkat seperti Xiaomi Redmi Note 10.

Serupa: Kenapa sensor sidik jari di hp Android sering gagal?

Penggunaan material tidak tahan lama

Sensor sidik jari pada HP Android umumnya menggunakan material yang kurang tahan lama dibandingkan iPhone. Misalnya, smartphone dari brand Samsung Galaxy A series sering kali menggunakan komponen plastik yang mudah tergores dan terkena kelembapan, yang dapat mengurangi keandalan sensor. Sementara itu, iPhone, terutama iPhone 14 Pro, menggunakan material premium seperti sapphire kristal untuk pelindung sensor. Keberlanjutan material ini membuat sensor sidik jari pada iPhone lebih awet dalam jangka panjang, memberikan pengalaman lebih baik bagi pengguna saat mengakses perangkat mereka.

Serupa: Kenapa sensor cahaya pada hp Android sering tidak responsif?

Desain implementasi kurang optimal

Desain implementasi sensor sidik jari di HP Android, seperti pada Samsung Galaxy S21 dan Xiaomi Mi 11, seringkali tidak terintegrasi dengan baik dalam panel display. Banyak produsen menggunakan teknologi yang berbeda, seperti optik (seperti yang digunakan pada OnePlus 8) atau ultrasonik (seperti pada Galaxy S10), yang dapat menghasilkan variabilitas dalam performa.

Selain itu, bahan pelindung layar, seperti tempered glass atau film pelindung, seringkali dapat mengganggu akurasi pembacaan sidik jari, terutama pada ponsel dengan sensor optik. Perbedaan kualitas dalam hardware, seperti sensor dan modul pemindai, dan software, seperti algoritma pemrosesan sidik jari, juga menyebabkan beberapa model, seperti Huawei P40 Lite, memiliki keandalan yang lebih rendah dibandingkan dengan perangkat flagship lainnya.

Info lain: Kenapa sensor sidik jari hp Android sulit mendeteksi?

Eksposur terhadap kelembapan

Sensor sidik jari di hp Android, seperti Samsung Galaxy atau Xiaomi Redmi, seringkali mengalami kerusakan lebih cepat karena bahan pelindungnya kurang optimal dibandingkan iPhone. Kebanyakan perangkat Android menggunakan material, seperti plastik atau kaca biasa, yang lebih rentan terhadap kelembapan compared to iPhone. Dalam kondisi basah, air dapat masuk ke dalam komponen sensor dan merusak mekanisme pengenalan sidik jari.

iPhone, seperti iPhone 13 dan iPhone 14, dengan desain lebih tertutup dan tahan air (water-resistant dengan sertifikasi IP68), menawarkan perlindungan lebih baik terhadap elemen-elemen pengganggu ini. Dengan fitur ini, iPhone dapat bertahan di kedalaman air hingga 6 meter selama 30 menit, sehingga mengurangi risiko kerusakan pada sensor sidik jari akibat pencelupan atau cipratan air.

Terkait: Kenapa sensor proximity di hp Android kadang bermasalah?

Penggunaan berlebihan

Sensor sidik jari di hp Android, misalnya pada model Samsung Galaxy S21, sering kali lebih cepat rusak karena penggunaan berlebihan yang terjadi pada banyak model. Banyak pengguna melakukan unlock berulang kali dalam waktu singkat, memaksa sensor bekerja secara intensif. Selain itu, desain dan material yang digunakan pada sensor seperti di Google Pixel 5, dapat berbeda, berpengaruh pada ketahanan komponen. Akibatnya, frekuensi penggunaan yang tinggi mempercepat penurunan kinerja dan kerusakan sensor, yang bisa terlihat pada beberapa model yang lebih tua seperti OnePlus 6T, di mana keluhan tentang keakuratan sensor semakin meningkat seiring waktu.

Lainnya: Kenapa hp Android selalu memerlukan kalibrasi sensor baru?

Kurangnya pembaruan perangkat lunak

Kurangnya pembaruan perangkat lunak pada smartphone Android, seperti Samsung Galaxy atau Xiaomi Redmi, menyebabkan ketidakstabilan sistem yang berimbas pada kinerja sensor sidik jari. Banyak produsen Android tidak memberikan pembaruan yang konsisten, sehingga bug tidak diatasi. Hal ini membuat algoritma pemrosesan biometrik, seperti pada sensor sidik jari Ultrasonic milik Samsung, tidak optimal. Sebaliknya, iPhone, khususnya model seperti iPhone 13 atau iPhone SE, memiliki dukungan pembaruan perangkat lunak yang lebih baik, sehingga sensor sidik jari Touch ID tetap berfungsi dengan baik dalam jangka panjang.

Tulisan lain: Kenapa sensor giroskop di hp Android sering error?

Ketidakstabilan sistem operasi

Ketidakstabilan sistem operasi Android, seperti Android 11 yang diinstall pada Samsung Galaxy S21, sering kali berujung pada masalah kompatibilitas dengan hardware. Ketika firmware tidak dioptimalkan secara maksimal, response time pada sensor sidik jari, seperti yang ada pada model Xiaomi Mi 11, bisa terpengaruh. Banyaknya varian perangkat Android, mulai dari Samsung, Oppo, hingga Realme, membuat pembaruan perangkat lunak menjadi tidak seragam dan memicu ketidaksesuaian.

Alhasil, risiko kerusakan sensor sidik jari pun meningkat lebih cepat dibandingkan dengan ekosistem iOS, seperti pada iPhone 13, yang lebih terintegrasi dan dikelola secara konsisten oleh Apple.

Mungkin mirip: Kenapa sensor accelerometer hp Android tidak akurat?

Perawatan yang tidak memadai

Sensor sidik jari di hp Android, seperti Samsung Galaxy S atau Xiaomi Mi series, lebih rentan rusak karena perawatan yang sering diabaikan oleh pengguna. Banyak pengguna Android tidak secara rutin membersihkan layar dari kotoran dan minyak yang menempel, seperti debu atau bekas jari yang sulit dihilangkan. Akibatnya, lapisan pelindung sensor sidik jari bisa terpengaruh oleh kontaminasi seperti sidik jari atau minyak yang menghalangi proses pemindaian.

Hal ini tidak terjadi seintensif di iPhone, seperti iPhone 13 atau iPhone 14, di mana material dan desain sensor cenderung memberikan perlindungan lebih baik melalui penggunaan kaca keramik yang lebih tahan gores dan memiliki kemampuan untuk meminimalisir tekanan dari kotoran. Pengguna iPhone jarang mengalami masalah serupa karena perlindungan ini membantu menjaga kinerja sensor sidik jari mereka tetap optimal.

Tulisan lain: Kenapa sensor suhu pada hp Android jarang tepat?

Desain produk yang tidak ergonomis

Desain produk Android cenderung mengabaikan ergonomi sehingga gangguan pada sensor sidik jari bisa terjadi lebih cepat, contohnya pada model Samsung Galaxy A32. Banyak model Android menggunakan material yang tidak tahan gores, seperti plastik polikarbonat, dan ini meningkatkan kemungkinan kerusakan pada bagian belakang perangkat. Posisi sensor sidik jari pada beberapa perangkat, misalnya Xiaomi Redmi Note 10, seringkali kurang optimal, membuat pengguna harus mengalokasikan tekanan yang lebih besar saat mendaftar sidik jari.

Hal ini tidak terjadi di iPhone, seperti pada iPhone 13 Pro, yang menempatkan sensor dalam posisi strategis di bagian samping atau belakang dengan bahan berkualitas lebih tinggi, seperti kaca dan stainless steel, yang memberikan perlindungan tambahan untuk sensor sidik jari dan meningkatkan keseluruhan pengalaman pengguna.

Info lain: Kenapa sensor gravitasi sehari-hari jarang dibaca oleh hp Android?

Ketidaksesuaian penggunaan aplikasi pihak ketiga

Sensor sidik jari di hp Android, seperti yang ditemukan pada Samsung Galaxy S23 Ultra, seringkali lebih cepat rusak karena sebagian besar perangkat menggunakan aplikasi pihak ketiga yang tidak dioptimalkan. Misalnya, aplikasi pemindai sidik jari yang diunduh dari Play Store mungkin tidak dirancang khusus untuk kompatibilitas dengan sensor tertentu, sehingga dapat menyebabkan konflik dengan sistem sensor yang ada. Ketidakcocokan ini, seperti pada beberapa model Xiaomi, berpotensi mengurangi akurasi deteksi dan meningkatkan beban pada komponen hardware, seperti modul sensor itu sendiri.

Di sisi lain, iPhone, seperti iPhone 14 Pro, menjaga konsistensi dengan ekosistem tertutup, memungkinkan pengembangan aplikasi yang terintegrasi lebih baik dengan sensor Touch ID atau Face ID. Hal ini memastikan bahwa aplikasi yang berjalan di iPhone berfungsi secara optimal dengan perangkat keras, sehingga meningkatkan pengalaman pengguna dan mengurangi kemungkinan kerusakan pada sensor sidik jari.

Ada juga: Kenapa sensor magnetometer di hp Android sering keliru?


Author 3
Author 3

Author 3

Leave a Reply

Your email address will not be published.