Kenapa banyak hp Android dengan harga rendah memiliki sensor terbatas?
Dalam pasar smartphone yang semakin kompetitif, produsen sering kali harus membuat kompromi dalam spesifikasi perangkat untuk menekan biaya produksi. Ponsel Android dengan harga rendah cenderung memiliki sensor yang lebih sedikit karena produsen memprioritaskan fitur lain yang dianggap lebih penting atau menarik bagi konsumen, seperti ukuran layar dan daya tahan baterai. Selain itu, keterbatasan anggaran dalam penelitian dan pengembangan juga dapat membuat pengembangan teknologi sensor yang lebih canggih menjadi tidak feasible dalam kategori perangkat berbiaya rendah.
Biaya Produksi
Biaya produksi menjadi faktor utama dalam menentukan spesifikasi hp Android low-end, seperti Samsung Galaxy A02 atau Xiaomi Redmi 9A. Produsen harus mengurangi pengeluaran untuk komponen seperti sensor berkualitas tinggi (misalnya, sensor gambar Sony IMX untuk kamera). Dengan menekan biaya, mereka bisa menarik konsumen yang lebih sensitif terhadap harga, seperti pelajar atau pengguna pertama kali.
Akibatnya, sensor seperti kamera (seperti kamera belakang 13 MP pada model low-end) dan pemindai sidik jari (seperti pemindai yang menggunakan teknologi optik yang lebih lambat) sering kali tidak seoptimal model premium, seperti Samsung Galaxy S21 atau Google Pixel 6, yang menawarkan kualitas foto dan kecepatan pemindahan yang jauh lebih baik berkat penggunaan komponen yang lebih mahal dan canggih.
Lainnya: Kenapa sensor sidik jari di hp Android sering gagal?
Komponen Murah
Hp Android dengan harga rendah, seperti realme C21 atau Xiaomi Redmi 9A, seringkali menggunakan komponen murah untuk menjaga biaya produksi. Sensor kamera berkualitas rendah, misalnya, 5 MP yang biasa ditemukan di model-model tersebut, biasanya diaplikasikan, yang berpengaruh pada resolusi dan kemampuan dalam kondisi cahaya minim. Ini dapat mengakibatkan foto malam yang buram atau kurang terang.
Prosesor juga lebih rendah spesifikasinya, seperti MediaTek Helio G25, sehingga mengurangi performa multitasking dan grafis. Hal ini membuat pengguna mengalami batasan dalam fitur fotografi dan kinerja aplikasi berat, seperti saat mencoba memainkan game 3D berat seperti PUBG Mobile, yang bisa lag atau bahkan tidak dapat diakses.
Baca juga: Kenapa sensor cahaya pada hp Android sering tidak responsif?
Target Pasar
Target pasar untuk hp Android dengan harga rendah, seperti Xiaomi Redmi Series, seringkali adalah konsumen yang mencari perangkat fungsional tanpa mengeluarkan banyak uang. Produsen, seperti Samsung dengan Galaxy M Series, mengutamakan aspek biaya saat memilih komponen, sehingga sensor seperti kamera (seperti kamera 13 MP pada device dari Realme), pemindai sidik jari, atau sensor NFC sering kali dipangkas.
Kualitas sensor yang lebih rendah, seperti penggunaan lensa plastik pada kamera, juga dapat mengurangi biaya produksi, sehingga harga jual tetap terjangkau bagi konsumen. Segmen ini lebih mementingkan performa dasar seperti panggilan dan aplikasi ringan dibandingkan fitur canggih, misalnya membuka aplikasi WhatsApp atau melakukan panggilan telepon, yang bisa dengan baik dilakukan pada hp sekelas Huawei Y Series.
Ada juga: Kenapa sensor sidik jari hp Android sulit mendeteksi?
Batasan Kualitas
Banyak hp Android dengan harga rendah, seperti Xiaomi Redmi 9A, memiliki batasan kualitas karena penggunaan komponen yang inferior. Sensor kamera dengan resolusi rendah, misalnya 13 MP pada Redmi 9A, sering ditemukan pada perangkat ini, mempengaruhi kualitas foto dan video yang dihasilkan. Misalnya, hasil foto dapat terlihat buram atau kurang tajam dalam kondisi pencahayaan yang kurang ideal.
Selain itu, prosesor yang lemah seperti MediaTek Helio G25 pada perangkat ini menyebabkan kinerja multitasking terganggu, menjadikan pengalaman pengguna kurang optimal. Fitur-fitur seperti HDR atau stabilisasi gambar juga sering kali tidak tersedia pada perangkat semacam ini, mengurangi kemampuan pengambilan gambar dalam kondisi pencahayaan rendah, misalnya ketika mengambil gambar di malam hari. Keterbatasan ini membuat pengguna harus berkompromi dalam kualitas fotografi dan pengalaman penggunaan secara keseluruhan.
Baca juga: Kenapa sensor proximity di hp Android kadang bermasalah?
Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran untuk hp Android dengan harga rendah, seperti Xiaomi Redmi Series atau Samsung Galaxy A Series, sering kali memprioritaskan biaya produksi yang rendah. Produsen memilih komponen yang lebih murah, seperti sensor kamera dengan resolusi rendah, misalnya 8 megapiksel pada model-model entry-level, demi menjaga margin keuntungan.
Konsumen yang mengincar harga terjangkau biasanya tidak terlalu memperhatikan kualitas sensor, sehingga mereka lebih fokus pada spesifikasi dasar seperti ukuran layar dan daya baterai. Maka, fitur premium seperti lensa ganda atau teknologi pengolahan gambar canggih sering diabaikan untuk menarik segmen pasar yang lebih luas, seperti para pelajar atau pekerja dengan budget terbatas.
Ada juga: Kenapa hp Android selalu memerlukan kalibrasi sensor baru?
Optimasi Harga
HP Android dengan harga rendah, seperti Xiaomi Redmi 9A atau Realme C11, sering kali mengorbankan sensor untuk mengoptimalkan harga. Produsen memilih komponen yang lebih murah, seperti kamera dengan resolusi rendah (misalnya, 13 MP pada Redmi 9A) dan sensor fingerprint yang kurang akurat (seperti yang ditemukan pada Realme C11 yang menggunakan pengenalan wajah sebagai alternatif).
Pengorbanan ini biasanya bertujuan untuk mempertahankan margin keuntungan di pasar yang kompetitif. Akibatnya, pengguna mungkin mengalami performa yang kurang memuaskan dalam pengambilan gambar, seperti gambar yang buram atau kurang detail, dan keamanan perangkat menjadi berkurang, yang dapat membuat sulit untuk membuka perangkat dengan cepat dan akurat.
Serupa: Kenapa sensor giroskop di hp Android sering error?
Segmentasi Produk
Segmentasi produk pada hp Android murah seperti Samsung Galaxy A03 dan Xiaomi Redmi 9 biasanya mengutamakan konsumen dengan anggaran terbatas. Produsen seperti Realme dan Oppo menerapkan strategi biaya rendah untuk menarik segmen pasar ini, yang mengakibatkan pengurangan kualitas komponen seperti sensor. Misalnya, sensor kamera dengan resolusi rendah (misalnya, 13 MP pada Realme C21) dan tanpa dukungan fitur canggih seperti Optical Image Stabilization (OIS) atau mode malam. Hal ini membuat hp tersebut tetap kompetitif secara harga namun menurunkan performa dalam aspek fotografi dan sensor lainnya, seperti kecepatan pemfokusan dan kualitas gambaran dalam kondisi cahaya rendah.
Ada juga: Kenapa sensor accelerometer hp Android tidak akurat?
Spesifikasi Dasar
Banyak hp Android dengan harga rendah, seperti Xiaomi Redmi 9A atau Realme C11, menggunakan chipset entry-level seperti MediaTek Helio G25 yang memiliki kemampuan terbatas dalam pemrosesan data dan dukungan sensor. Sensor canggih seperti gyroscope, yang umumnya digunakan untuk navigasi dan permainan, dan fingerprint yang cepat, sering kali tidak tersedia karena biaya produksinya yang tinggi.
Layar juga cenderung menggunakan teknologi TFT (Thin Film Transistor) atau IPS (In-Plane Switching) yang lebih murah, seperti pada Samsung Galaxy A02, mengurangi kualitas visual, terutama dalam hal sudut pandang dan reproduksi warna. Memori RAM yang kecil, seperti 2 GB pada beberapa varian, dan kapasitas penyimpanan rendah (biasanya 32 GB), juga umum, membuat multitasking dan penyimpanan aplikasi menjadi terbatas, yang sangat mengganggu pengalaman pengguna saat menjalankan beberapa aplikasi sekaligus.
Baca juga: Kenapa sensor suhu pada hp Android jarang tepat?
Efisiensi Biaya
Hp Android dengan harga rendah, seperti Samsung Galaxy A03 atau Xiaomi Redmi 9A, biasanya menggunakan komponen yang lebih murah untuk menjaga efisiensi biaya. Sensor seperti kamera, misalnya kamera belakang 13 MP dari Redmi 9A, dan pemindai sidik jari seringkali diproduksi dalam jumlah besar untuk mengurangi biaya produksi.
Penggunaan bahan baku berkualitas lebih rendah juga berkontribusi pada penghematan anggaran. Akibatnya, fitur yang dihasilkan dapat terbatas dalam hal resolusi (misalnya, resolusi rendah di bawah 720p), kemampuan low-light (seperti hasil foto yang buram saat di lingkungan minim cahaya), dan kecepatan respons (misalnya, pemindai sidik jari yang lebih lambat daripada model premium seperti Google Pixel 6).
Mungking berminat: Kenapa sensor gravitasi sehari-hari jarang dibaca oleh hp Android?
Fokus Fungsi Utama
Hp Android dengan harga rendah sering kali hanya memiliki sensor dasar seperti kamera belakang beresolusi rendah, contohnya seperti Xiaomi Redmi 9 yang memiliki kamera 13 MP. Dalam kelas ini, mungkin juga tidak ada sensor tambahan seperti LIDAR atau ultrawide yang biasa ditemukan di smartphone premium seperti Samsung Galaxy S21. Fokus mereka adalah pada fungsi utama seperti menelepon, pesan, dan browsing dasar, yang cukup untuk kebutuhan pengguna sehari-hari.
Penggunaan chip prosesor yang lebih sederhana, seperti MediaTek Helio G25 di Realme C11, juga membatasi kemampuan pemrosesan grafik untuk aplikasi berat atau game dengan grafis tinggi. Selain itu, banyak produsen, seperti Vivo pada varian Y12, mengompromikan material casing dan layarâsering menggunakan plastik untuk menekan biaya produksi, sehingga mengorbankan durabilitas dan kualitas tampilan.
Pelajari juga: Kenapa sensor magnetometer di hp Android sering keliru?
Leave a Reply
Your email address will not be published.