Kenapa memory footprint aplikasi selalu meningkat di hp Android?
Aplikasi pada ponsel Android cenderung mengalami peningkatan memory footprint karena kompleksitas fitur dan peningkatan fungsi yang kian meningkat. Hal ini juga disebabkan oleh pembaruan rutin yang dilakukan pengembang untuk meningkatkan keamanan dan stabilitas aplikasi. Di samping itu, kebiasaan pengguna dalam multitasking dan penyimpanan data sementara turut menyumbang peningkatan penggunaan memori.
Kebocoran memori
Kebocoran memori terjadi ketika aplikasi tidak melepaskan memori yang tidak lagi diperlukan, contohnya pada perangkat handphone seperti Samsung Galaxy S21. Ini biasanya disebabkan oleh referensi yang tidak disengaja terhadap objek yang sudah tidak digunakan.
Sebagai contoh, jika Activity pada aplikasi masih menyimpan referensi ke Context setelah dihancurkan, misalnya saat pengguna berpindah dari satu layar ke layar lain di dalam aplikasi, memori tidak akan dibersihkan. Akibatnya, penggunaan RAM meningkat seiring berjalannya waktu, mengakibatkan aplikasi menjadi lebih berat (contohnya aplikasi Instagram yang sering menampilkan delayed response) dan terkadang bahkan mengalami crash.
Kami juga menulis: Kenapa memory hp Android cepat penuh?
Penggunaan cache berlebihan
Penggunaan cache berlebihan sering terjadi karena aplikasi Android, seperti WhatsApp atau Instagram, menyimpan data sementara untuk mempercepat akses. Saat aplikasi digunakan lebih sering, seperti ketika pengguna sering memperbarui status atau melihat foto, data cached bertambah yang membuat memory footprint meningkat. Utilisasi cache yang optimal seharusnya tetap diimbangi dengan manajemen memori yang baik, misalnya dengan menggunakan aplikasi pembersih seperti CCleaner, untuk mencegah penggunaan RAM yang berlebihan. Jika cache tidak dibersihkan secara berkala, ini bisa mengakibatkan lag pada performa handphone, terutama pada model-model dengan spesifikasi lebih rendah, seperti Samsung Galaxy A10.
Ada juga: Kenapa sering muncul notif memory penuh di hp Android?
Latar belakang proses
**Before**
Latar belakang proses pada aplikasi di Android seringkali menyimpan data cache dan state untuk meningkatkan performa. Ketika aplikasi berjalan, alokasi memory diperlukan untuk menjalankan thread dan service, sehingga menambah memory footprint. Dengan adanya pembaruan dan fitur baru, aplikasi cenderung menambah kompleksitas, sehingga memanfaatkan lebih banyak resource. Hal ini menyebabkan penggunaan RAM bertambah, terutama saat multitasking dengan banyak aplikasi aktif.
**After**
Latar belakang proses pada aplikasi di Android, seperti Facebook atau Google Maps, seringkali menyimpan data cache dan state untuk meningkatkan performa dan percepatan akses. Ketika aplikasi tersebut berjalan, alokasi memory (seperti 1GB untuk aplikasi besar) diperlukan untuk menjalankan thread dan service, sehingga menambah memory footprint.
Dengan adanya pembaruan dan fitur baru, misalnya mode malam atau fitur lokasi hidup di aplikasi Google Maps, aplikasi cenderung menambah kompleksitas, sehingga memanfaatkan lebih banyak resource. Hal ini menyebabkan penggunaan RAM bertambah, terutama saat multitasking dengan banyak aplikasi aktif, seperti membuka WhatsApp dan Instagram secara bersamaan, yang dapat mempengaruhi kecepatan respons perangkat Android.
Cek ini: Kenapa aplikasi di hp Android bisa menghabiskan banyak memory?
Sinkronisasi data otomatis
Sinkronisasi data otomatis pada aplikasi, seperti Google Drive atau Dropbox, sering menyebabkan memory footprint yang meningkat karena terus-menerus melakukan pembaruan data melalui API (Application Programming Interface). Proses ini memerlukan ruang penyimpanan tambahan untuk cache, sehingga aplikasi menyimpan versi terbaru dari data secara lokal untuk akses cepat, contohnya file-file dokumen atau foto yang diunggah pengguna.
Selain itu, aplikasi biasanya menyimpan log aktivitas sinkronisasi, yang juga mengkonsumsi memori, misalnya catatan tentang kapan dan apa saja yang disinkronkan terakhir kali. Penggunaan algoritma optimasi yang kurang efektif dalam manajemen memori, seperti dalam beberapa versi aplikasi yang ada di smartphone entry-level, dapat memperburuk situasi ini, yang membuat perangkat menjadi lambat dalam memproses aplikasi lain.
Lainnya: Kenapa setelah update, memory hp Android malah berkurang?
Peningkatan ukuran aplikasi
Ukuran aplikasi di Android, seperti pada perangkat dengan sistem operasi Android 12, meningkat karena penambahan fitur baru dan peningkatan kualitas grafis. Misalnya, aplikasi permainan seperti Call of Duty: Mobile terus menambahkan level baru dan grafik yang lebih tajam, menyebabkan ukuran file meningkat menjadi lebih dari 2 GB.
Pengembang sering memasukkan lebih banyak kode sumber dan library untuk meningkatkan fungsionalitas aplikasi, contohnya adalah penggunaan framework seperti Flutter yang meningkatkan kemampuan pengembangan aplikasi. Selain itu, penggunaan media berkualitas tinggi, seperti gambar 4K dan video resolusi tinggi, menambah besaran file aplikasi secara keseluruhan. Misalnya, aplikasi media sosial seperti Instagram yang menggunakan foto berkualitas tinggi untuk tampilan feed. Penggunaan teknik kompresi yang lebih sedikit, seperti PNG dibandingkan JPEG, juga berkontribusi pada peningkatan ukuran aplikasi yang diunduh.
Tulisan serupa Kenapa memory internal hp Android cepat habis meski sedikit aplikasi?
Fragmentasi memori
Fragmentasi memori di Android, seperti pada perangkat dari Samsung Galaxy series, mungkin jadi penyebab utama meningkatnya memory footprint aplikasi. Ketika aplikasi, misalnya WhatsApp atau Instagram, diinstal dan dihapus, ruang memori kosong biasanya tidak terisi dengan efisien. Hal ini menyebabkan alokasi memori yang tidak optimal, di mana bagian memori terpisah di beberapa lokasi.
Akibatnya, memori yang tersedia menjadi terfragmentasi, menyulitkan aplikasi untuk mengoptimalkan penggunaan RAM, seperti pada model Google Pixel yang memiliki RAM terbatas, dan mengakibatkan peningkatan consumption memori secara keseluruhan, terutama saat menjalankan multitasking atau aplikasi berat seperti game dengan grafis tinggi seperti PUBG Mobile.
Ada juga: Kenapa hp Android terasa lambat padahal memory masih banyak?
Update aplikasi
Update aplikasi sering kali membawa fitur baru dan perbaikan bug, seperti pembaruan pada aplikasi WhatsApp yang menambahkan fitur call video dan pengiriman file berkapasitas lebih besar, yang tentunya memerlukan lebih banyak kapasitas penyimpanan. Pengembang seperti Google Play Store biasanya mengoptimalkan kode, tetapi peningkatan fungsionalitas seringkali membuat ukuran APK menjadi lebih besar, contohnya dalam versi terbaru dari Instagram yang bisa mencapai ukuran 250 MB.
Selain itu, update tersebut sering kali menyertakan aset grafis berkualitas tinggi, seperti foto, filter, atau animasi dalam aplikasi permainan seperti Call of Duty Mobile, atau resource tambahan yang meningkatkan berat aplikasi. Proses ini akan menyebabkan memory footprint aplikasi secara keseluruhan meningkat pada perangkat Android, misalnya membuat perangkat seperti Samsung Galaxy S21 menjadi lebih lambat jika kapasitas penyimpanannya hampir penuh.
Baca juga: Kenapa memory eksternal kadang tidak terbaca di hp Android?
Widget aktif
Widget aktif di hp Android, seperti widget cuaca dari Samsung Galaxy S21, sering kali menjadi penyebab utama meningkatnya memory footprint aplikasi. Widget ini terus-menerus mengambil data dari server atau sumber lokal untuk memberikan informasi terbaru kepada pengguna, contohnya memperbarui informasi suhu dan cuaca setiap jam.
Penggunaan API dan background service, misalnya Firebase Cloud Messaging yang digunakan oleh aplikasi pemesanan makanan, membuat penggunaan RAM semakin efisien meskipun dapat menyebabkan bottleneck pada sistem memori. Selain itu, update visual secara real-time juga menambah beban pemakaian memori, terutama pada widget dengan grafik kompleks seperti widget berita interaktif di Google Pixel 6, yang menampilkan headline terbaru dengan animasi dan gambar yang memerlukan lebih banyak sumber daya memori untuk menjalankannya.
Baca juga: Kenapa memory cache di hp Android terus bertambah?
Penggunaan layanan lokasi
Penggunaan layanan lokasi di hp Android, seperti pada perangkat Samsung Galaxy S21, sering kali menyebabkan peningkatan memory footprint aplikasi karena proses pemrosesan data GPS yang terus-menerus. Aplikasi seperti Google Maps atau Waze harus menangani permintaan pembaruan lokasi secara real-time, yang memerlukan memori tambahan untuk menyimpan data geospatial.
Selain itu, interfacing dengan algoritma triangulasi sinyal dari tower seluler dan Wi-Fi (misalnya saat menggunakan perangkat Xiaomi Mi 11 yang memiliki fitur navigasi canggih) menambah beban pemrosesan, sehingga memori yang dibutuhkan semakin tinggi. Akibatnya, aplikasi yang aktif menggunakan layanan lokasi cenderung memperbesar konsumsi memori, yang dapat menyebabkan lag atau penurunan performa keseluruhan perangkat, terutama pada model dengan spesifikasi lebih rendah seperti Nokia 5.4.
Tulisan lain: Kenapa file di memory hp Android tidak bisa dihapus?
Pengumpulan data analitik
Pengumpulan data analitik seringkali membutuhkan penyimpanan yang lebih besar untuk mencatat interaksi pengguna dan performa aplikasi pada berbagai handphone, seperti Samsung Galaxy S21 dan Xiaomi Mi 11. Data tersebut mencakup informasi seperti waktu sesi (misalnya, durasi rata-rata pengguna aktif dalam aplikasi selama 15 menit), klik, dan kesalahan yang terjadi (seperti crash aplikasi yang terdaftar dalam log), semua harus direkam secara real-time.
Selain itu, dengan integrasi SDK pihak ketiga untuk analitik, ukuran aplikasi juga bisa meningkat akibat penambahan library dan kode yang tidak terpakai, terutama pada aplikasi dengan banyak fitur seperti WhatsApp atau Instagram. Oleh karena itu, setiap kali ada pembaruan atau fitur baru yang ditambahkan (contohnya, penambahan fitur Story di Instagram), memory footprint aplikasi bisa semakin membesar, mempengaruhi kinerja handphone terutama pada model dengan spesifikasi lebih rendah, seperti Oppo A54.
Cek ini: Kenapa memory di hp Android sering kali rusak?
Leave a Reply
Your email address will not be published.