Cara Mengurangi Radiasi dari Layar Ponsel Android Anda

Kenapa layar hp Android terasa memancarkan radiasi lebih besar?

Layar ponsel Android sering kali dipersepsikan memancarkan radiasi lebih besar karena ukuran layar dan kecerahan yang lebih tinggi yang digunakan dalam banyak model. Selain itu, teknologi yang digunakan seperti layar OLED atau AMOLED, meskipun memberikan kualitas gambar yang lebih tajam dan hemat energi, juga berkontribusi pada persepsi ini karena intensitas cahaya dan warna yang lebih dinamis. Terakhir, durasi penggunaan dan paparan jangka panjang sering kali memperkuat persepsi pengguna terhadap radiasi yang berasal dari layar, meskipun tingkat radiasi aktual jauh di bawah ambang batas yang berbahaya.

Intensitas Cahaya Layar

Intensitas cahaya layar di hp Android, seperti pada Samsung Galaxy S21 yang menggunakan teknologi Dynamic AMOLED 2X, biasanya lebih tinggi karena teknologi penerangan seperti LED atau AMOLED yang digunakan. Layar ini seringkali dirancang untuk memberikan kontras yang tinggi dan warna yang lebih cerah, misalnya 1200 nits untuk mode HDR pada model tersebut.

Pengaturan kecerahan otomatis juga meningkatkan intensitas sesuai dengan kondisi pencahayaan sekitar, misalnya saat berada di luar ruangan. Akibatnya, penggunaan intensitas cahaya yang tinggi dapat membuat layar terasa memancarkan radiasi lebih besar, yang bisa berpotensi menyebabkan kelelahan mata setelah penggunaan jangka panjang, seperti saat bermain game di smartphone Asus ROG Phone 5 yang memiliki layar AMOLED dengan refresh rate tinggi.

Pelajari juga: Kenapa layar hp Android tidak responsif saat disentuh?

Pengaturan Kecerahan Tinggi

Pengaturan kecerahan tinggi dapat menyebabkan layar handphone, seperti pada seri Samsung Galaxy S21, memancarkan lebih banyak cahaya, yang meningkatkan tingkat radiasi optik. Intensitas cahaya yang lebih tinggi (contohnya, pengaturan kecerahan di atas 80%) menyebabkan perangkat bekerja lebih keras untuk menjaga kualitas visual yang tajam dan jelas, terutama dalam kondisi pencahayaan terang.

Dengan peningkatan beban kerja, sistem pendingin, seperti yang terdapat pada iPhone 13, menjadi kurang efisien, meningkatkan suhu perangkat secara keseluruhan. Ini semua berkontribusi pada persepsi bahwa radiasi dari layar, misalnya OLED di perangkat seperti Xiaomi Mi 11, menjadi lebih signifikan dan dapat mempengaruhi kenyamanan pengguna dalam penggunaan jangka panjang.

Ada juga: Kenapa layar hp Android mati mendadak?

Teknologi Layar

Layar hp Android umumnya menggunakan teknologi LCD seperti pada Samsung Galaxy A52 atau AMOLED seperti pada Samsung Galaxy S21, di mana AMOLED memiliki pixel yang langsung memancarkan cahaya. Penggunaan refresh rate tinggi (misalnya 120Hz pada POCO X3 Pro) pada layar AMOLED juga dapat meningkatkan konsumsi daya dan memancarkan lebih banyak energi.

Layar dengan resolusi tinggi seperti QHD (misalnya 2560 x 1440 piksel pada Google Pixel 6) atau 4K (seperti pada Sony Xperia 1 III) memerlukan lebih banyak daya untuk mendukung kecerahan yang optimal. Selain itu, pengaturan kontras yang ekstrem (seperti pada layar OLED dengan pengaturan Bright Mode di OnePlus 9) dapat memperburuk persepsi radiasi, meskipun sebenarnya bukan radiasi berbahaya.

Rekomendasi lain: Kenapa layar hp Android menjadi lebih redup?

Mode Malam Tidak Aktif

Layar hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Mi 11, dengan Mode Malam tidak aktif memancarkan cahaya biru lebih banyak, yaitu hingga 30% lebih banyak dibandingkan saat mode aktif. Radiasi ini berasal dari intensitas cahaya yang lebih tinggi di spektrum warna, khususnya pada rentang 380 hingga 495 nanometer. Dalam kondisi ini, mata akan terpapar sinar ultraviolet yang lebih signifikan, yang dapat memperburuk masalah visual, terutama saat digunakan dalam waktu lama tanpa istirahat.

Efek jangka panjang dapat menyebabkan kelelahan visual dan ketidaknyamanan, seperti yang sering dialami pengguna iPhone 12 yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar sebelum tidur, menyebabkan gangguan pola tidur dan gejala mata kering.

Rekomendasi lain: Kenapa layar hp Android terlihat kekuningan?

Aplikasi Berat

Aplikasi berat seperti game grafis tinggi, misalnya Call of Duty: Mobile atau Genshin Impact, seringkali menggunakan lebih banyak sumber daya prosesor dan memori, yang menyebabkan CPU dan GPU (seperti Snapdragon 888 atau Apple A15 Bionic) bekerja keras. Peningkatan pemakaian sumber daya ini menghasilkan lebih banyak panas, yang dapat menyebabkan thermal throttling pada perangkat.

Layarnya, seperti pada model Samsung Galaxy S21 yang memiliki layar Super AMOLED, juga dapat beroperasi pada kecerahan maksimum untuk menampilkan grafis yang kompleks, berkontribusi pada konsumsi energi yang lebih tinggi. Hal ini membuat perangkat, seperti iPhone 13 Pro, terasa seperti memancarkan radiasi lebih besar saat menjalankan aplikasi berat secara terus-menerus, sehingga menyebabkan kehabisan baterai yang cepat.

Info lain: Kenapa layar hp Android berkedap-kedip?

Penggunaan Baterai Berlebih

Layar hp Android memancarkan radiasi lebih besar akibat penggunaan baterai berlebih, terutama pada perangkat seperti Samsung Galaxy S23 Ultra yang memiliki layar AMOLED. Proses ekstrem dalam manajemen daya, yang sering terjadi pada smartphone dengan fitur fast charging, menyebabkan intensitas sinar yang dipancarkan meningkat.

Selain itu, penggunaan resolusi tinggi (seperti 4K pada Sony Xperia 1 V) dan refresh rate tinggi (misalnya 120Hz pada OnePlus 11) mengakibatkan konsumsi energi lebih banyak. Efeknya, ponsel harus bekerja lebih keras untuk mempertahankan kinerja maksimal, sehingga memicu produksi radiasi yang mungkin berbahaya bagi kesehatan pengguna.

Cek ini: Kenapa layar hp Android berubah warna sendiri?

Kondisi Layar Retak

Layar hp Android yang retak dapat menyebabkan pemancaran radiasi yang lebih besar, misalnya pada ponsel Samsung Galaxy S21, karena lapisan pelindungnya sudah tidak optimal. Keretakan mengganggu fungsi panel OLED, sehingga menghasilkan cahaya yang tidak merata dan meningkatkan kecerahan untuk mempertahankan visibilitas. Hal ini berpotensi meningkatkan emisi radiasi elektromagnetik dari unit, seperti radiasi yang dihasilkan oleh ponsel Xiaomi Redmi Note 10 yang juga memiliki masalah serupa saat layar retak.

Selain itu, kerusakan ini dapat mempengaruhi komponen internal, seperti inverter lampu latar pada ponsel OPPO Reno, yang berkontribusi pada paparan radiasi yang lebih tinggi. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan peningkatan panas yang tidak diinginkan, yang bahkan dapat memperburuk kondisi keretakan dan memengaruhi masa pakai perangkat secara keseluruhan.

Cek juga: Kenapa layar hp Android tergores meskipun sudah pakai pelindung?

Sumber Daya Ponsel Lemah

Sumber daya ponsel yang lemah, misalnya pada model seperti Samsung Galaxy A12, membuat perangkat berusaha keras untuk menjalankan aplikasi dan proses latar belakang. Prosesor, seperti Exynos 850 yang digunakan dalam Galaxy A12, bekerja lebih keras, menghasilkan lebih banyak panas dan radiasi elektromagnetik. Efisiensi baterai berkurang, sehingga intensitas sinyal meningkat untuk mempertahankan koneksi jaringan, contohnya saat menggunakan aplikasi streaming seperti Netflix yang memerlukan banyak sumber daya.

Akibatnya, layar, seperti Super AMOLED pada beberapa varian ponsel, menghasilkan cahaya dan radiasi yang lebih tinggi saat ponsel dalam kondisi beban tinggi, yang dapat menyebabkan kelelahan mata jika perangkat digunakan dalam waktu lama.

Lihat ini: Kenapa layar hp Android terlihat pecah-pecah dari dalam?

Standard Komponen Layar

Layar hp Android sering menggunakan teknologi LCD (Liquid Crystal Display) atau AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) yang memiliki berbagai komponen standar seperti panel TFT (Thin Film Transistor) dan lapisan AMOLED itu sendiri. Misalnya, ponsel Samsung Galaxy S21 menggunakan layarnya AMOLED untuk memberikan warna yang lebih cerah dan kontras yang lebih baik dibandingkan LCD.

Kualitas bahan seperti kaca, seperti Corning Gorilla Glass, maupun pengolah warna juga berpengaruh signifikan terhadap emisi radiasi. Tingkat brightness tinggi dalam komponen layar ini manipulatif, berpotensi meningkatkan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan, terutama saat menggunakan pengaturan maksimum pada smartphone seperti Xiaomi Mi 11, yang bisa mencapai 1500 nits.

Faktor lain termasuk frekuensi refresh rate, contohnya 90Hz atau 120Hz yang umum pada ponsel gaming seperti ASUS ROG Phone 5, dan resolusi, seperti 4K pada Sony Xperia 1 II, yang dapat menambah keluaran radiasi saat layar menampilkan konten dinamis.

Ada juga: Kenapa layar hp Android tidak bisa dibersihkan dari noda minyak?

Paparan Sinar Biru

Layar hp Android sering kali menggunakan teknologi LCD (Liquid Crystal Display) atau OLED (Organic Light Emitting Diode) yang memancarkan cahaya dalam spektrum yang lebih luas. Misalnya, ponsel Samsung Galaxy S21 menggunakan layar OLED yang memungkinkan warna lebih cerah dan tajam. Sinar biru yang dipancarkan dapat memberikan warna yang lebih cerah, tetapi juga dapat mengganggu pola tidur dan kesehatan mata penggunanya, terutama jika digunakan dalam waktu lama sebelum tidur.

Penggunaan mode malam atau filter sinar biru, seperti yang tersedia di ponsel Xiaomi Mi 11, sangat disarankan untuk mengurangi eksposur. Beberapa aplikasi, seperti Twilight atau f.lux, juga dapat membantu mengatur intensitas cahaya biru agar lebih nyaman saat digunakan, menciptakan pengalaman visual yang lebih sehat dan mengurangi ketegangan mata saat membaca.

Cek juga: Kenapa layar hp Android menjadi berbintik?


Author 4
Author 4

Author 4

Leave a Reply

Your email address will not be published.