Solusi Cerdas untuk Mengatasi Burn-in pada Layar Android Anda

Kenapa layar hp Android memenuhi sistem dengan burn-in?

Layar ponsel Android seringkali mengalami masalah burn-in karena teknologi yang digunakan, terutama pada layar OLED dan AMOLED. Hal ini disebabkan oleh penggunaan elemen organik yang dapat mengalami degradasi dari waktu ke waktu ketika menampilkan gambar statis atau elemen UI yang tidak berubah. Akibatnya, tampilan gambar yang sering muncul atau berada dalam posisi tetap dapat meninggalkan jejak permanen yang disebut burn-in, mengurangi kualitas visual dan usia layar ponsel tersebut.

Penggunaan aplikasi statis

Penggunaan aplikasi statis seperti widget, ikon, atau navigasi menu yang tidak berubah dapat menyebabkan gambar tetap tertinggal pada layar AMOLED, seperti yang sering terjadi pada model Samsung Galaxy S serinya. Teknologi OLED pada layar ponsel, seperti pada iPhone 14 dan Google Pixel 7, menghasilkan tingkat kontras tinggi, namun kelemahan ini membuat piksel tertentu lebih cepat aus.

Akibatnya, area yang sering ditampilkan, seperti notifikasi atau jam digital yang tetap, akan terlihat lebih pudar dibanding piksel lainnya, menciptakan efek burn-in. Solusi untuk mengurangi efek ini termasuk penggunaan fitur screensaver, misalnya, "Always On Display" pada Samsung Galaxy, atau pengaturan wallpaper dinamis, seperti yang tersedia pada Xiaomi MIUI, yang secara berkala mengubah tampilan latar belakang untuk mencegah burn-in.

Lihat ini: Kenapa layar hp Android tidak responsif saat disentuh?

Kecerahan layar tinggi

Kecerahan layar tinggi pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 dengan teknologi layar Dynamic AMOLED 2X, bisa menyebabkan burn-in karena pixel OLED mengalami degradasi lebih cepat. Ketika kecerahan maksimal (biasanya di atas 1000 nits pada beberapa model premium) digunakan, pixel yang lebih terang akan lebih cepat aus dibandingkan yang lebih gelap.

Akumulasi penggunaan gambar statis dengan kecerahan tinggi, contohnya logo aplikasi atau wallpaper statis dalam warna cerah, membuat elemen visual tersebut "terbakar" atau tertinggal lebih lama. Hal ini menjadi permasalahan serius bagi pengguna yang sering mengandalkan wallpaper statis atau antarmuka dengan elemen permanen, seperti yang ditemukan pada Xiaomi Mi 11, yang punya fitur Always-On Display. Penyimpanan citra yang persisten seperti ini berpotensi meningkatkan risiko burn-in.

Terkait: Kenapa layar hp Android mati mendadak?

Waktu penggunaan lama

Waktu penggunaan lama pada handphone yang dilengkapi layar OLED, seperti Samsung Galaxy S21 atau iPhone 13 Pro, menyebabkan piksel terkena paparan yang konstan. Sinyal listrik yang terus menerus pada area tertentu, seperti ikon aplikasi yang selalu terlihat di layar utama, mengakibatkan degradasi material organik di dalam piksel.

Akibatnya, piksel yang lebih sering digunakan akan mengalami penurunan kecerahan, misalnya, pada bagian yang menampilkan notifikasi atau jam. Efek ini menyebabkan burn-in, di mana gambar tetap terbayang meskipun konten telah berubah, seperti jejak gambar menu utama yang tertinggal saat beralih ke aplikasi lain.

Tulisan lain: Kenapa layar hp Android menjadi lebih redup?

Desain antarmuka tetap

Burn-in terjadi karena piksel pada layar AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) atau OLED (Organic Light Emitting Diode), misalnya pada smartphone Samsung Galaxy S series seperti S21 atau S22, yang bereaksi terhadap paparan gambar statis dalam waktu lama. Desain antarmuka tetap, seperti toolbar dan logo aplikasi, biasanya ditampilkan secara konsisten di bagian yang sama, contohnya ikon WhatsApp atau Facebook yang sering terlihat di layar utama.

Piksel yang terlalu lama terpapar akan kehilangan kapasitasnya untuk menyala dengan intensitas yang sama, menghasilkan bayangan permanen di layar. Solusi umum termasuk penggunaan fitur pemindahan layar (screen shift) atau mode gelap untuk mengurangi risiko ini, yang dapat ditemukan di perangkat seperti Google Pixel 6 atau OnePlus 9. Fitur-fitur ini membantu mengubah lokasi gambar tetap secara otomatis sehingga mengurangi dampak burn-in.

Mungkin mirip: Kenapa layar hp Android terlihat kekuningan?

Suhu perangkat tinggi

Suhu perangkat yang tinggi, misalnya pada smartphone seperti Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Mi 11, dapat menyebabkan penguapan komponen di layar AMOLED. Ini meningkatkan stres pada piksel, terutama pada warna-warna yang cerah, seperti merah dan biru, menyebabkan ketidakseimbangan distribusi cahaya.

Dengan waktu, area yang sering digunakan, seperti aplikasi media sosial atau game, akan menunjukkan penurunan kestabilan warna. Inilah yang menjadi penyebab utama terjadinya burn-in pada layar, yang sering dialami oleh pengguna perangkat dengan teknologi layar AMOLED, termasuk perangkat flagship dari brand-brand ternama.

Serupa: Kenapa layar hp Android berkedap-kedip?

Panel layar AMOLED

Panel layar AMOLED, seperti yang digunakan pada smartphone Galaxy S series dari Samsung, rentan terhadap burn-in. Hal ini terjadi karena setiap sub-pixel di setiap latar belakang warna, seperti merah, hijau, dan biru, menghasilkan cahaya sendiri. Penggunaan gambar statis dalam waktu lama, misalnya iklan atau logo aplikasi yang ditayangkan terus-menerus, membuat beberapa sub-pixel lebih cepat mengalami penurunan kecerahan dibandingkan yang lain.

Akibatnya, ghosting atau bayangan dari gambar yang sering muncul, seperti notifikasi yang ditampilkan terus menerus, akan terlihat jelas. Untuk meminimalisir efek ini, sangat penting untuk menggunakan fitur penyelamat layar, seperti mode gelap yang ada pada perangkat Google Pixel, dan menghindari tampilan statis yang lama agar tidak mempercepat kerusakan panel. Misalnya, menyalakan fungsi pemindah layar (screen saver) setiap kali perangkat tidak digunakan dapat membantu mengurangi risiko burn-in.

Lainnya: Kenapa layar hp Android berubah warna sendiri?

Wallpaper kontras tinggi

Layar hp Android rentan terhadap burn-in, terutama pada perangkat dengan teknologi layar OLED seperti Samsung Galaxy S21. Wallpaper dengan kontras tinggi, misalnya gambar dengan warna hitam pekat dan aksen berwarna cerah, membuat piksel tertentu bekerja lebih keras. Piksel yang sering terpicu, seperti yang terletak di area jam atau ikon aplikasi, menjadi lebih cerah dan mengalami keausan lebih cepat.

Hal ini mengakibatkan perbedaan visual antara area yang aktif dan tidak aktif pada layar, yang dikenal sebagai ghosting. Dampak jangka panjang dari wallpaper kontras tinggi dapat menghasilkan jejak permanen pada tampilan, terutama pada teknologi OLED, yang sering digunakan dalam produk seperti Xiaomi Mi 11, di mana pikselnya berisiko menunjukkan bekas gambar yang tidak diinginkan setelah beberapa waktu.

Info lain: Kenapa layar hp Android tergores meskipun sudah pakai pelindung?

Status bar statis

Burn-in pada layar hp Android sering terjadi karena elemen statis seperti status bar, contohnya pada Samsung Galaxy S22, tetap ditampilkan dalam waktu lama. Ini menciptakan perbedaan degradasi antara piksel yang aktif dan yang tidak, yang lebih signifikan pada layar OLED.

Di OLED, piksel yang menyala lebih terang, seperti pada model Google Pixel 6, bisa menjadi lebih cepat pudar. Akibatnya, saat gambar statis, seperti logo aplikasi, selalu terlihat, burn-in menjadi lebih mencolok, mengurangi kualitas tampilan dan pengalaman pengguna pada perangkat tersebut.

Baca ini: Kenapa layar hp Android terlihat pecah-pecah dari dalam?

Widget yang tidak berubah

Burn-in pada layar hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Google Pixel 6, sering terjadi karena widget yang tidak berubah terus-menerus ditampilkan di posisi yang sama. OLED (Organic Light Emitting Diode) dan AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) memiliki karakteristik di mana piksel yang aktif secara berkelanjutan dapat mengalami degradasi lebih cepat; misalnya, pada layar Samsung Galaxy S21 yang menggunakan teknologi AMOLED, burn-in dapat lebih terlihat jika widget kalender ditampilkan dalam posisi yang sama selama berhari-hari.

Akibatnya, area yang sering terkena paparan widget statis ini bisa kehilangan kecerahan dan menghasilkan bayangan permanen. Pengguna disarankan untuk menggunakan screen saver, seperti fitur Always On Display yang ada pada perangkat premium, atau mengubah posisi widget secara berkala, guna mengurangi risiko burn-in. Misalnya, pengguna dapat mengatur agar widget cuaca dan berita berganti lokasi pada layar utama setiap beberapa jam.

Rekomendasi lain: Kenapa layar hp Android tidak bisa dibersihkan dari noda minyak?

Pemakaian mode gelap yang jarang

Layar HP Android cenderung mengalami burn-in, misalnya pada perangkat Samsung Galaxy S21, karena piksel statis yang terpampang terlalu lama. Mode gelap (dark mode) pada smartphone dapat mengurangi intensitas cahaya yang diperlukan, tetapi jika jarang digunakan, seperti dalam pengaturan default di Xiaomi Redmi Note 10, piksel akan lebih rentan terhadap degradasi.

Seringnya menampilkan elemen UI (antarmuka pengguna) seperti tombol navigasi pada berbagai model seperti Google Pixel 5 juga mempercepat kerusakan. Kombinasi kedua faktor ini mengarah pada pelestarian citra yang tidak diinginkan di layar, seperti logo aplikasi yang menetap pada tampilan, dan bisa sangat mengganggu pengalaman pengguna di perangkat-perangkat ini.

Tulisan lain: Kenapa layar hp Android menjadi berbintik?


Author 4
Author 4

Author 4

Leave a Reply

Your email address will not be published.