Kenapa baterai hp Android lebih boros saat aplikasi berjalan di background?
Penggunaan baterai pada perangkat Android sering kali mengalami penurunan drastis ketika banyak aplikasi berjalan di latar belakang, karena setiap aplikasi ini mengonsumsi daya untuk memproses data secara kontinu. Proses sinkronisasi data, pembaruan otomatis, serta penggunaan lokasi dan sensor lainnya tetap aktif meskipun aplikasi tidak terlihat, menambah beban kerja pada prosesor dan antena, yang pada gilirannya meningkatkan penggunaan energi. Selain itu, beberapa aplikasi dirancang untuk tetap aktif dalam memantau notifikasi dan layanan lainnya, yang secara kumulatif dapat menyebabkan konsumsi daya yang signifikan.
Aplikasi aktif di latar belakang
Aplikasi aktif di latar belakang sering kali mengonsumsi sumber daya prosesor yang signifikan, seperti CPU (Central Processing Unit) dan GPU (Graphics Processing Unit) pada handphone modern seperti Samsung Galaxy S23 atau iPhone 14. Selain itu, mereka mungkin terus mengirim dan menerima data melalui koneksi internet, yaitu Wi-Fi atau data seluler, yang meningkatkan penggunaan energi. Misalnya, aplikasi media sosial seperti Instagram atau Facebook dapat terus memperbarui feed atau notifikasi meski tidak digunakan, sehingga menguras baterai lebih cepat.
Penggunaan sensor seperti GPS (Global Positioning System) juga dapat berkontribusi pada borosnya daya baterai ketika aplikasi tetap berjalan. Misalnya, aplikasi navigasi seperti Google Maps dapat terus melacak lokasi pengguna bahkan saat aplikasi tidak aktif di layar utama. Pengelolaan memori yang tidak efisien dapat menyebabkan konsumsi daya lebih tinggi sekaligus mempengaruhi performa sistem secara keseluruhan. Hal ini terlihat pada perangkat dengan RAM kecil seperti Xiaomi Redmi 9, di mana sejumlah aplikasi bisa membuat perangkat berjalan lambat jika dibiarkan aktif di latar belakang.
Mungkin mirip: Kenapa layar hp Android lebih boros baterai?
Sinkronisasi otomatis
Saat aplikasi seperti Gmail atau WhatsApp berjalan di background, sinkronisasi otomatis terus berjalan untuk memperbarui data seperti email atau notifikasi. Proses ini memerlukan penggunaan CPU dan konektivitas jaringan yang aktif, seperti 4G LTE atau Wi-Fi, sehingga meningkatkan konsumsi daya.
Selain itu, banyak aplikasi, contohnya Facebook dan Instagram, menggunakan algoritma polling untuk memeriksa pembaruan secara berkala, yang semakin memperparah borosnya baterai. Akibatnya, meskipun layar mati, perangkat seperti Samsung Galaxy S21 atau iPhone 13 tetap bekerja di belakang layar dan menguras kapasitas baterai.
Terkait: Kenapa baterai hp Android cepat habis padahal baru diisi?
Pembaruan lokasi GPS
Pembaruan lokasi GPS terus-menerus, misalnya pada smartphone seperti Samsung Galaxy S23 Ultra atau iPhone 14 Pro Max, memanfaatkan sensor dan memproses data secara real-time. Ini menyebabkan penggunaan CPU meningkat untuk menghitung posisi dan memperbarui peta, seperti saat menggunakan aplikasi navigasi Google Maps atau Waze. Selain itu, sinyal GPS membutuhkan daya ekstra dari baterai Lithium Ion pada perangkat tersebut untuk berfungsi efektif.
Efek kumulatif dari aktivitas ini menjadikan baterai cepat terkuras meskipun aplikasi tidak aktif secara visual. Sebagai contoh, meskipun pengguna tidak membuka aplikasi secara langsung, fitur pelacakan lokasi pada aplikasi seperti Uber atau Facebook akan tetap berjalan di latar belakang, menguras daya baterai lebih cepat dari pada penggunaan normal.
Lihat ini: Kenapa baterai hp Android menggembung?
Notifikasi push
Saat aplikasi berjalan di latar belakang, notifikasi push tetap bisa mengganggu efisiensi baterai, misalnya pada smartphone Samsung Galaxy S21. Proses sinkronisasi data yang berkaitan dengan notifikasi push memerlukan penggunaan koneksi jaringan, baik itu Wi-Fi atau seluler, yang biasanya terhubung secara otomatis di perangkat ini. Penerimaan dan pemrosesan notifikasi ini melibatkan penggunaan CPU yang cukup tinggi, seperti pada chipset Exynos 2100 yang digunakan di seri tersebut.
Selain itu, beberapa aplikasi, seperti Facebook atau WhatsApp, mungkin tidak mengoptimalkan penggunaan API untuk mengurangi wake locks, sehingga menyebabkan baterai terkuras lebih cepat. Misalnya, dalam perangkat iPhone 13, penggunaan aplikasi tersebut dapat meningkatkan aktivitas latar belakang dan menguras daya lebih cepat jika tidak dikelola dengan baik.
Cek ini: Kenapa indikator baterai hp Android tidak akurat?
Aplikasi berat
Aplikasi berat, seperti game 3D pada perangkat iPhone 14 atau aplikasi editing video seperti Adobe Premiere Rush, seringkali menggunakan banyak sumber daya CPU dan memori, sehingga mengakibatkan peningkatan konsumsi daya. Proses seperti rendering grafis dan pengolahan data (misalnya, saat menggunakan aplikasi game seperti Call of Duty Mobile) berjalan terus menerus meski aplikasi tidak terlihat.
Selain itu, seringkali aplikasi berat memanfaatkan koneksi jaringan secara aktif untuk sinkronisasi data, contohnya aplikasi Google Drive yang melakukan sinkronisasi file secara otomatis. Hal ini memperburuk efisiensi baterai karena meningkatkan beban kerja komponen hardware, seperti prosesor dan modem, yang pada gilirannya dapat mengurangi waktu penggunaan perangkat sebelum perlu diisi ulang.
Tulisan serupa Kenapa hp Android tiba-tiba mati saat baterai masih 20%?
Pemakaian data seluler
Baterai hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, lebih boros karena aplikasi yang berjalan di background dapat terus mengakses data seluler. Misalnya, aplikasi media sosial seperti Facebook atau Instagram cenderung memuat konten baru secara otomatis, memicu penggunaan sinyal yang berkelanjutan, mengakibatkan pemakaian energi yang tinggi.
Selain itu, sinkronisasi data latar belakang seperti push notifications (notifikasi yang muncul tanpa pengguna membuka aplikasi) pada aplikasi perpesanan seperti WhatsApp atau email juga memperparah situasi ini. Semua ini menyebabkan peningkatan aktivitas modem, meningkatkan daya tahan baterai yang lebih cepat terkuras pada perangkat seperti Google Pixel 5.
Cek ini: Kenapa baterai hp Android tidak bisa penuh saat di-charge?
Layanan latar belakang
Layanan latar belakang pada aplikasi Android, seperti aplikasi WhatsApp dan Facebook, menggunakan CPU dan memori untuk menjalankan proses meskipun aplikasi tidak terlihat. Proses ini dapat mengakibatkan peningkatan penggunaan daya karena komponen seperti Wi-Fi dan GPS, yang sering aktif untuk menerima pesan atau memperbarui lokasi pengguna.
Beberapa aplikasi seperti Google Drive dan Dropbox juga melakukan sinkronisasi data secara otomatis, yang meningkatkan beban pada komunikasi jaringan. Efek kumulatifnya adalah pengurasan baterai yang lebih cepat dibandingkan dengan saat aplikasi tidak aktif. Sebagai contoh, perangkat Samsung Galaxy S23 dapat mengalami penurunan baterai hingga 20% lebih cepat dalam sehari jika beberapa aplikasi tetap berjalan di latar belakang.
Cek ini: Kenapa hp Android restart sendiri saat baterai di bawah 30%?
Prosesor aktif
Saat aplikasi berjalan di background, prosesor tetap aktif untuk menjaga komunikasi dengan server dan memperbarui data, seperti pada aplikasi pesan instan WhatsApp atau media sosial seperti Facebook. Ini menyebabkan penggunaan CPU (seperti Snapdragon 888 pada perangkat Samsung Galaxy S21) yang lebih tinggi, yang langsung berdampak pada konsumsi daya baterai.
Penggunaan resources seperti RAM (misalnya 8GB pada OnePlus 9) dan prosesor grafis (seperti Adreno 660 untuk rendering grafis pada perangkat Android) juga meningkat, meskipun aplikasi tidak terlihat di layar. Akibatnya, efisiensi energi menurun dan baterai (seperti 4500mAh pada iPhone 13) cepat habis.
Mungking berminat: Kenapa aplikasi di hp Android memakan banyak daya baterai?
Animasi aplikasi
Animasi aplikasi pada latar belakang menggunakan GPU (Graphics Processing Unit) dan CPU (Central Processing Unit) yang menguras daya, seperti yang sering terjadi pada smartphone flagship seperti Samsung Galaxy S23 Ultra atau iPhone 14 Pro Max. Proses rendering grafis untuk animasi ini, terutama dalam aplikasi berat seperti game grafis tinggi atau aplikasi media sosial dengan efek bergerak, memerlukan banyak sumber daya.
Meskipun aplikasi tidak aktif secara langsung, siklus refresh tetap berjalan, contohnya saat notifikasi baru muncul pada aplikasi WhatsApp yang melakukan refresh konten secara otomatis. Akibatnya, konsumsi daya meningkat dan baterai cepat habis, terutama pada perangkat dengan kapasitas baterai kecil, seperti iPhone SE yang hanya memiliki baterai 2018 mAh, jika dibandingkan dengan model yang lebih besar.
Terkait: Kenapa baterai hp Android bocor?
Sistem operasi tidak optimal
Sistem operasi Android, misalnya Android 12, sering kali tidak mengoptimalkan manajemen sumber daya saat aplikasi berjalan di background. Proses, seperti aplikasi media sosial seperti Facebook atau Instagram, yang berjalan terus-menerus memerlukan CPU cycle tambahan, sehingga meningkatkan penggunaan daya baterai.
Pengembang aplikasi sering kali tidak mematuhi pedoman pengoptimalan, menghasilkan kebocoran memori dan pembaruan yang tidak perlu. Akibatnya, penggunaan RAM, misalnya pada perangkat seperti Samsung Galaxy S21 yang memiliki 8GB RAM, dan siklus pemrosesan meningkat, berdampak langsung pada efisiensi baterai.
Cek ini: Kenapa hp Android susah dihidupkan setelah baterai habis total?
Leave a Reply
Your email address will not be published.