Evolusi Cepat vs Ketertinggalan: Dilema Processor HP Android

Kenapa processor hp Android lebih cepat ketinggalan zaman?

Dalam dunia teknologi yang terus berkembang pesat, prosesor pada ponsel Android sering kali lebih cepat mengalami keusangan. Penyebab utama fenomena ini adalah siklus pembaruan perangkat keras yang lebih agresif dibandingkan dengan perangkat lain, ditambah dengan ekosistem Android yang sangat bervariasi dan bergantung pada banyak produsen. Perbedaan pembaruan perangkat lunak dan optimasi yang tidak konsisten antara berbagai merek juga berkontribusi pada percepatan keusangan tersebut.

Siklus inovasi teknologi

Siklus inovasi teknologi di industri smartphone, seperti yang terlihat pada flagship Samsung Galaxy S-series, sangat cepat, seringkali menghadirkan prosesor baru setiap tahun, misalnya Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1. Penggunaan fabrikasi proses yang lebih kecil, seperti 7nm atau 5nm (misalnya Apple A15 Bionic yang menggunakan 5nm), meningkatkan efisiensi dan performa.

Selain itu, kemunculan arsitektur CPU dan GPU baru, seperti ARM Cortex dan Mali (berbagai model dalam seri Huawei Mate dan P), menjadikan model lama seperti Snapdragon 865 kurang relevan. Konsumen juga menginginkan lebih banyak fitur dan kecepatan, seperti kemampuan 5G dan kamera dengan resolusi tinggi, sehingga produsen seperti Xiaomi dan OnePlus terdorong untuk terus berinovasi.

Ada juga: Kenapa processor hp Android cepat panas?

Perkembangan aplikasi berat

Sistem operasi Android, seperti Android 13 terbaru dari Google, terus mengalami pembaruan yang menghadirkan aplikasi dengan kebutuhan sumber daya lebih tinggi, seperti augmented reality (contoh: aplikasi Snapchat yang menggunakan AR untuk filter wajah) dan permainan grafis berat (seperti Call of Duty Mobile atau Genshin Impact). Prosesor di handphone, meskipun canggih seperti Qualcomm Snapdragon 8 Gen 1, memiliki batasan dalam kecepatan clock (misalnya 3.0 GHz) dan jumlah cores yang bisa mengakibatkan bottleneck ketika aplikasi baru diluncurkan.

Arsitektur ARM yang umum digunakan pada prosesor smartphone, contohnya ARM Cortex-A78, juga beradaptasi lebih lambat dibandingkan dengan pengembangan hardware komputer. Akibatnya, generasi baru aplikasi seringkali memerlukan spesifikasi tertentu yang tidak dapat dipenuhi oleh prosesor dari model handphone yang lebih lama, seperti Samsung Galaxy S8 yang menggunakan Snapdragon 835 yang mungkin mengalami kesulitan untuk menjalankan aplikasi berat ini secara lancar.

Mungking berminat: Kenapa hp Android saya terasa lambat padahal processornya baru?

Produksi chipset baru

Produksi chipset baru untuk hp Android, seperti Snapdragon 8 Gen 2 dari Qualcomm, berlangsung sangat cepat, seringkali setiap tahun ada generasi terbaru yang diperkenalkan. Perusahaan seperti Qualcomm dan MediaTek, misalnya Dimensity 1200, terus mengembangkan arsitektur semikonduktor yang lebih efisien dan bertenaga, menggunakan proses fabrikasi yang lebih kecil seperti 5nm. Setiap rilis chipset baru, seperti MediaTek Dimensity 800, menawarkan peningkatan signifikan dalam performa CPU dan GPU, serta dukungan untuk teknologi terbaru seperti 5G dan artificial intelligence. Akibatnya, pengguna, misalnya penggemar game mobile yang ingin memainkan Genshin Impact dengan lancar, merasa perlu untuk mengganti perangkat mereka agar tetap mendapatkan pengalaman optimal dengan aplikasi dan game terbaru.

Baca juga: Kenapa hp Android dengan processor terbaru masih bisa nge-lag?

Peningkatan spesifikasi standar

Peningkatan spesifikasi standar pada perangkat Android terjadi sangat cepat, terutama dengan hadirnya teknologi chip terbaru seperti Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 dan MediaTek Dimensity 9200. Setiap tahun, produsen merilis generasi baru yang menawarkan arsitektur yang lebih efisien dan performa yang lebih tinggi, contohnya Samsung Galaxy S23 yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, memberikan pengalaman bermain game yang jauh lebih lancar.

Fitur seperti jaringan 5G dan AI yang terintegrasi, seperti yang terlihat pada Google Pixel 7 yang menggunakan Tensor G2, juga mendorong kebutuhan akan prosesor yang lebih canggih. Dengan semakin banyak aplikasi yang membutuhkan daya pemrosesan lebih, seperti game dengan grafis tinggi atau aplikasi pengeditan video, perangkat lama seperti Samsung Galaxy S10 menjadi kurang relevan dan mungkin tidak mampu menjalankan aplikasi terbaru dengan baik.

Tulisan serupa Kenapa game berat tidak lancar di hp Android dengan processor cepat?

Ekspektasi pengguna meningkat

Ekspektasi pengguna terhadap performa handphone Android, seperti Samsung Galaxy S23 atau Google Pixel 7, meningkat setiap tahun, mendorong produsen untuk melakukan inovasi. Prosesor terbaru dengan arsitektur lebih canggih seperti ARM Cortex-A78 dan GPU Adreno 730 sering kali menjadi standar baru dalam perangkat-perangkat ini.

Kecepatan pemrosesan, efisiensi energi, dan kemampuan multitasking menjadi faktor utama yang dinilai oleh pengguna, misalnya ketika menjalankan aplikasi berat seperti game Call of Duty Mobile atau saat melakukan video call menggunakan Zoom. Pengguna menginginkan pengalaman pengguna yang lebih halus dan responsif, sehingga perangkat lama seperti Samsung Galaxy S10 cepat dianggap ketinggalan zaman.

Serupa: Kenapa hp Android dengan processor octa-core masih kalah saing?

Desain perangkat keras baru

Desain perangkat keras baru terus berkembang dengan cepat, terutama pada smartphone terbaru seperti iPhone 15 Pro dan Samsung Galaxy S23 Ultra. Teknologi fabrikasi semakin canggih, memungkinkan ukuran transistor semakin kecil, contohnya teknologi 5 nanometer yang digunakan pada chipset Apple A17 Bionic dan Snapdragon 8 Gen 2.

Ini meningkatkan performa CPU dan GPU secara signifikan, memungkinkan perangkat untuk menjalankan aplikasi berat seperti game 3D dengan grafis tinggi serta aplikasi editing video dengan lancar. Selain itu, arsitektur chip yang lebih efisien, seperti penggunaan struktur chip ARM di banyak model Android, mengoptimalkan konsumsi daya dan kecepatan pemrosesan, sehingga memperpanjang masa pakai baterai pada perangkat smartphone.

Mungking berminat: Kenapa perbedaan processor berpengaruh besar pada performa hp Android?

Fokus pada efisiensi energi

Processor hp Android seringkali ketinggalan zaman karena pengembangan arsitektur yang terus menerus menghadirkan teknologi baru, contohnya Snapdragon series 800 dan 900 dari Qualcomm. Penggunaan teknologi FinFET, yang kini banyak diadopsi dalam chip-chip terbaru seperti Exynos 2100 dari Samsung, memberikan keuntungan dalam efisiensi energi dengan ukuran transistor yang lebih kecil, namun siklus pengembangan yang cepat menciptakan ketidakcocokan.

Hal ini menghasilkan chip dengan TDP (Thermal Design Power) yang lebih rendah, misalnya MediaTek Dimensity 1000, tetapi kemampuan mereka tidak sebanding dengan kebutuhan aplikasi yang semakin kompleks seperti game kompetitif atau aplikasi augmented reality (AR). Desain CPU seperti ARM Cortex, contohnya Cortex-A78, dan GPU yang lebih efisien juga mempengaruhi kinerja, namun peningkatan ini seringkali tidak cukup untuk mengejar perkembangan perangkat lunak yang terus berinovasi, seperti aplikasi berbasis AI yang membutuhkan lebih banyak daya pemrosesan.

Info lain: Kenapa multitasking di hp Android saya tidak bagus meski processor kencang?

Persaingan pasar ketat

Persaingan pasar hp Android, seperti Samsung Galaxy dan Xiaomi Mi, sangat ketat, membuat produsen harus terus menghadirkan inovasi. Setiap tahun, ada peluncuran model baru dengan chipset lebih canggih seperti Qualcomm Snapdragon 8 Gen 2 atau Samsung Exynos 2200. Performa tinggi menjadi standar, memaksa pengembang untuk meningkatkan spesifikasi, misalnya RAM minimal 8GB pada model terbaru. Akibatnya, prosesor lama seperti Snapdragon 865 terasa usang dalam waktu singkat, karena tidak mampu menjalankan aplikasi maupun permainan yang terus berkembang.

Pelajari juga: Kenapa hp Android saya cepat habis baterai padahal processornya efisien?

Harga komponen murah

Harga komponen prosesor smartphone Android yang murah, misalnya chipset Qualcomm Snapdragon 400 series, membuat produsen harus bersaing secara ketat. Hal ini mendorong mereka untuk mengganti chipset secara berkala demi meningkatkan performa, seperti peralihan dari Snapdragon 600 ke 700 series yang menawarkan peningkatan signifikan dalam kecepatan dan efisiensi energi. Akibatnya, teknologi yang lebih canggih cepat tersedia di pasaran, contohnya fitur AI dalam pemrosesan gambar pada ponsel seperti Google Pixel 6.

Di sisi lain, banyak pengguna akhirnya merasa harus mengganti ponsel mereka lebih sering untuk mendapatkan kemampuan terbaru, misalnya beralih dari Samsung Galaxy A50 ke A52 hanya dalam waktu satu tahun, demi mendapatkan fitur camera stabilization dan layar refresh rate lebih tinggi.

Rekomendasi lain: Kenapa hp Android dengan processor kelas menengah terasa lebih lambat?

Dukungan pembaruan terbatas

Dukungan pembaruan terbatas jadi penyebab utama processor hp Android, seperti Qualcomm Snapdragon 660, cepat ketinggalan zaman. Beberapa pabrikan, seperti Samsung dan Xiaomi, hanya menyediakan update OS dan patch keamanan dalam jangka waktu pendek; misalnya, Samsung Galaxy A50 yang hanya mendapatkan pembaruan selama dua tahun. Hal ini membuat perangkat dengan spesifikasi tinggi, seperti OnePlus 7 Pro, menjadi kurang optimal seiring dengan perkembangan teknologi.

Akibatnya, aplikasi terbaru seperti TikTok dan fitur-fitur canggih seperti mode kamera malam pada perangkat lama, misalnya LG G6, sulit dijalankan. Hal ini menyebabkan pengguna merasa terbatasi dalam pengalaman aplikasi mereka dan tidak mendapatkan manfaat maksimal dari perangkat mereka.

Tulisan lain: Kenapa processor hp Android cepat mengalami throttling?


Author 1
Author 1

Author 1

Leave a Reply

Your email address will not be published.