Kenapa processor hp Android lebih cepat overheat dalam kondisi tertekan?
Prosesor pada ponsel Android cenderung mengalami peningkatan suhu yang cepat saat dalam kondisi tertekan karena desain arsitektur yang semakin kecil dan padat. Peningkatan performa serta penggunaan aplikasi yang menguras sumber daya lebih banyak memberikan beban kerja ekstra pada prosesor, yang akhirnya menghasilkan panas berlebih. Selain itu, sistem pendinginan yang terbatas pada perangkat seluler tidak selalu mampu mendistribusikan panas secara efektif, sehingga overheat lebih mudah terjadi.
Kurang aliran udara
Kurangnya aliran udara pada perangkat handphone Android, seperti Samsung Galaxy A53, menyebabkan suhu internal meningkat secara signifikan. Saat CPU dan GPU bekerja maksimal (misalnya saat bermain game berat seperti Genshin Impact), panas yang dihasilkan harus bisa dibuang dengan efektif. Jika casing handphone tertutup rapat tanpa ventilasi yang memadai, sirkulasi udara menjadi terhambat.
Akibatnya, thermal throttling (penurunan kinerja untuk mencegah kerusakan akibat suhu tinggi) terjadi untuk mencegah kerusakan pada komponen internal, tetapi performa tetap akan terganggu, misalnya dalam game yang memerlukan grafis tinggi atau saat melakukan multitasking yang intensif.
Tulisan lain: Kenapa processor hp Android cepat panas?
Penggunaan aplikasi berat
Penggunaan aplikasi berat seperti game grafis tinggi, contohnya Call of Duty Mobile atau PUBG Mobile, atau aplikasi editing video seperti Adobe Premiere Rush, memerlukan banyak sumber daya CPU dan GPU. Prosesor, seperti Qualcomm Snapdragon 888 atau Apple A14 Bionic, bekerja secara intensif untuk memproses data, meningkatkan suhu internal perangkat.
Ketidakmampuan sistem pendingin, seperti heat pipe atau pendingin berbasis udara, untuk mengatasi panas berlebih menyebabkan thermal throttling (penurunan performa untuk mengurangi suhu). Akibatnya, performa, misalnya frame rate dalam game, menurun dan risiko kerusakan komponen, seperti motherboard atau GPU, pun meningkat.
Lihat juga: Kenapa hp Android saya terasa lambat padahal processornya baru?
Sistem pendinginan tidak memadai
Sistem pendinginan pada smartphone Android umumnya mengandalkan metode pasif seperti konduktivitas termal dari bahan casing, misalnya penggunaan bahan aluminum yang lebih efisien dalam menghantarkan panas. Ketika CPU (seperti Qualcomm Snapdragon 888) dan GPU (seperti Adreno 660) beroperasi pada beban tinggi, dissipasi panas tidak terjadi secara efisien.
Hal ini menyebabkan suhu perangkat meningkat tajam, mempercepat terjadinya thermal throttling (penurunan performa akibat suhu tinggi). Jika tidak ada solusi pendinginan aktif seperti ventilasi (yang dapat ditemukan pada model gaming seperti ASUS ROG Phone 5) atau heatsink, resiko overheat semakin besar, yang pada gilirannya dapat menyebabkan perangkat tidak dapat menjalankan aplikasi berat dengan optimal, seperti saat bermain game grafis tinggi.
Lainnya: Kenapa hp Android dengan processor terbaru masih bisa nge-lag?
Kualitas material case
Kualitas material case handphone Android berpengaruh besar terhadap dissipasi panas. Misalnya, casing dari merk Samsung Galaxy A series biasanya menggunakan material plastik yang dapat menyebabkan panas terjebak di dalam casing. Material yang buruk seperti plastik tidak dapat menghantarkan suhu dengan baik, terutama pada model-model yang memiliki performa tinggi.
Di sisi lain, casing dari brand OnePlus, yang menggunakan metal seperti aluminium, bisa lebih efektif menyalurkan panas keluar, namun bisa jadi terlalu panas saat digunakan secara intensif dalam gaming. Contohnya, saat bermain game berat seperti PUBG Mobile atau Genshin Impact, casing yang terbuat dari metal bisa membuat perangkat terasa lebih hangat dibandingkan casing plastik. Oleh sebab itu, pemilihan material casing sangat penting untuk mencegah overheating saat performa prosesor seperti Snapdragon 888 sedang tertekan.
Mungking berminat: Kenapa game berat tidak lancar di hp Android dengan processor cepat?
Pengaturan suhu internal
Processor HP Android, seperti Snapdragon 888 dari Qualcomm, sering mengalami overheating saat berada dalam kondisi tertekan karena pengaturan suhu internal yang kurang optimal. Penggunaan thermal throttling, seperti yang terlihat pada smartphone Samsung Galaxy S21, seringkali tidak cukup untuk membatasi suhu yang meningkat akibat beban kerja berat seperti permainan grafis intensif.
Alur pendinginan yang tidak efektif, misalnya pada model-model Redmi Note 10, juga bisa menyebabkan akumulasi panas dari komponen lain, seperti baterai dan GPU. Selain itu, penggunaan bahan dissipasi panas yang kurang efisien pada desain smartphone, seperti pada beberapa varian dari Realme Narzo, dapat berkontribusi pada masalah ini, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi kinerja keseluruhan dan daya tahan perangkat.
Baca juga: Kenapa hp Android dengan processor octa-core masih kalah saing?
Kebersihan internal perangkat
Kebersihan internal perangkat sangat berpengaruh terhadap performa processor hp Android, seperti pada perangkat Samsung Galaxy S23. Debu dan kotoran yang menempel pada sirkuit dapat menghambat aliran udara, sehingga menyebabkan suhu meningkat. Pada kondisi tertekan, seperti saat bermain game berat menggunakan Snapdragon 8 Gen 2, tugas pemrosesan menjadi lebih berat, dan suhu naik cepat tanpa pendinginan yang optimal.
Dengan menjaga kebersihan, misalnya dengan menggunakan kompresor udara untuk membersihkan bagian dalam perangkat, komponen dapat berfungsi lebih efisien, mencegah overheating dan memperpanjang umur pakai hp, seperti pada Xiaomi Mi 13 yang dikenal memiliki sistem pendinginan yang baik.
Cek juga: Kenapa perbedaan processor berpengaruh besar pada performa hp Android?
Kualitas thermal paste
Kualitas thermal paste sangat memengaruhi efisiensi disipasi panas pada processor HP Android, seperti Qualcomm Snapdragon 888 yang digunakan di banyak perangkat premium. Jika thermal paste digunakan berkualitas rendah, transfer panas antara chip dan heatsink menjadi tidak optimal, menyebabkan pemanasan berlebih pada komponen internal.
Suhu meningkat drastis (misalnya, hingga 90 derajat Celsius saat menjalankan aplikasi berat seperti game grafis 3D) saat processor bekerja keras, membuatnya lebih rentan terhadap overheating. Thermal paste yang lebih baik, seperti Arctic MX-4, dapat menurunkan suhu operasi dan meningkatkan performa secara keseluruhan, memastikan bahwa perangkat tetap responsif dan tidak mengalami throttling saat digunakan.
Serupa: Kenapa multitasking di hp Android saya tidak bagus meski processor kencang?
Penuaan baterai
Penuaan baterai, seperti yang terjadi pada baterai Lithium Ion pada iPhone 8 atau Samsung Galaxy S9, menyebabkan penurunan kapasitas dan efisiensi dalam pengisian daya. Ketika baterai sudah tua, arus yang dihasilkan tidak stabil dan sering kali berfluktuasi, misalnya, dari 2 ampere menjadi 1 ampere saat pengisian.
Hal ini dapat membuat prosesor, seperti A11 Bionic pada iPhone 8 atau Snapdragon 845 pada Samsung Galaxy S9, bekerja lebih keras untuk kompensasi kebutuhan daya yang tidak konsisten. Akibatnya, suhu internal meningkat, dan proses overheat menjadi lebih mudah terjadi, terutama saat menjalankan aplikasi yang berat seperti game 3D grafis tinggi, misalnya "PUBG Mobile" atau "Call of Duty: Mobile".
Lihat juga: Kenapa hp Android saya cepat habis baterai padahal processornya efisien?
Pembaruan perangkat lunak
Pembaruan perangkat lunak sering kali membawa fitur-fitur baru dan peningkatan performa, tetapi juga bisa meningkatkan beban kerja pada CPU dan GPU, seperti pada smartphone Samsung Galaxy S23 Ultra yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 2. Saat menjalankan aplikasi berat atau game dengan grafik tinggi, seperti Call of Duty: Mobile, sinkronisasi dengan pembaruan software bisa menyebabkan pemrosesan data yang lebih intens.
Optimalisasi yang kurang pada pembaruan, misalnya pada iOS 17 di iPhone 14, dapat mengakibatkan penggunaan sumber daya yang lebih tinggi, sehingga makin cepat mengakibatkan suhu processor meningkat. Hal ini tentu saja memperburuk performa perangkat saat berada dalam kondisi tertekan, seperti saat melakukan multitasking dengan aplikasi berat atau menjalankan augmented reality (AR) di perangkat yang lebih lama seperti iPhone 8.
Lihat ini: Kenapa hp Android dengan processor kelas menengah terasa lebih lambat?
Overclocking tidak terkontrol
Overclocking tidak terkontrol pada processor hp Android, misalnya Qualcomm Snapdragon 888 yang sering dipasangkan pada berbagai smartphone premium seperti Samsung Galaxy S21, dapat menyebabkan suhu meningkat drastis. Ketika clock speed melebihi batas normal (misalnya mencapai 3 GHz), konsumsi daya juga melonjak secara signifikan. Hal ini mengakibatkan peningkatan suhu yang cepat, terutama jika sistem pendingin tidak memadai, seperti pada model tanpa ventilasi aktif.
Prosesor yang overheating dapat mengalami throttling, mengurangi performa secara mendadak dan berdampak negatif pada pengalaman pengguna, misalnya dengan lag saat bermain game berat seperti Genshin Impact atau Call of Duty Mobile. Situasi ini bisa sangat frustrasi, terutama ketika pengguna berharap mendapatkan performa maksimal dari perangkat yang sudah mereka investasi, seperti ASUS ROG Phone 5 yang dirancang untuk gaming.
Baca ini: Kenapa processor hp Android cepat mengalami throttling?
Leave a Reply
Your email address will not be published.