Mengatasi Kendala pada Mode Always-On Display di Android

Kenapa layar hp Android tidak mendukung mode always-on-display?

Beberapa ponsel Android tidak mendukung mode always-on-display karena keterbatasan teknologi layar, seperti penggunaan layar LCD yang tidak hemat energi dibandingkan layar OLED. Selain itu, produsen ponsel mungkin memilih untuk tidak menyertakan fitur ini demi memperpanjang masa pakai baterai atau mengurangi biaya produksi. Mode always-on-display sering kali membutuhkan manajemen daya dan optimalisasi perangkat lunak yang terkadang tidak menjadi prioritas bagi beberapa ponsel Android.

Konsumsi daya baterai

Layar hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Mi 11, tidak mendukung mode always-on-display karena konsumsi daya baterai yang tinggi. Mode ini memerlukan peningkatan kecerahan, biasanya di atas 100 nit, serta refresh rate terus menerus, seperti 60Hz atau lebih pada layar AMOLED.

Teknologi OLED, yang digunakan pada perangkat seperti OnePlus 9 dan Google Pixel 6, memang memberikan keuntungan dalam menampilkan informasi dengan lebih hemat daya, karena piksel yang tidak aktif dapat dimatikan sepenuhnya. Namun, notifikasi terus menerus dalam mode ini dapat menguras kapasitas baterai, dengan pengurangan daya mencapai 10-15% dalam sehari.

Pengoptimalan perangkat lunak juga berperan penting, misalnya fitur pengelolaan daya yang ada pada Android 12, namun tetap tidak dapat sepenuhnya mengatasi masalah ini tanpa mengorbankan masa pakai baterai.

Baca ini: Kenapa layar hp Android tidak responsif saat disentuh?

Perangkat keras layar

Layar banyak hp Android, seperti Samsung Galaxy A32 yang masih menggunakan layar LCD, tidak mendukung mode always-on-display karena keterbatasan teknologi layar yang dimiliki. Teknologi OLED, seperti yang terdapat pada Samsung Galaxy S21 Ultra, lebih unggul dalam hal konsumsi daya dibandingkan LCD, sehingga banyak produsen, seperti Xiaomi dan OnePlus, lebih memilih menggunakan OLED untuk fungsi ini.

Selain itu, karakteristik responsivitas dan reproduksi warna OLED pada perangkat seperti Google Pixel 6 menyebabkan efek burn-in lebih tinggi jika digunakan terus-menerus. Perangkat keras seperti driver layar dan pengatur suhu, seperti yang ditemukan pada Apple iPhone 13 Pro, juga berperan dalam mitigasi penggunaan daya dan efek penuaan, yang menjadi perhatian pada tampilan statis seperti jam atau notifikasi pada mode selalu aktif.

Cek ini: Kenapa layar hp Android mati mendadak?

Kompatibilitas perangkat

Mode always-on-display memerlukan dukungan hardware tertentu seperti panel AMOLED (Active Matrix Organic Light Emitting Diode) atau OLED (Organic Light Emitting Diode) untuk menampilkan informasi dengan efisiensi energi tinggi. Contohnya, perangkat seperti Samsung Galaxy S22 atau Google Pixel 6 yang menggunakan teknologi layar ini dapat menampilkan jam, notifikasi, dan informasi lainnya tanpa menghabiskan banyak daya.

Tidak semua perangkat Android dilengkapi dengan jenis layar ini, terutama model yang lebih tua atau entry-level, seperti Xiaomi Redmi 9 atau Samsung Galaxy A02. Prosesor atau chipset juga harus mampu mendukung pengelolaan daya yang cerdas saat layar dalam keadaan mati, misalnya chipset Qualcomm Snapdragon 888. Akibatnya, banyak hp Android tidak bisa mengakses fitur tersebut karena keterbatasan spesifikasi perangkat keras, seperti yang terlihat pada perangkat dengan chipset entry-level seperti MediaTek Helio G25 yang tidak mendukung always-on-display.

Kami juga menulis: Kenapa layar hp Android menjadi lebih redup?

Ketersediaan fitur

Banyak layar hp Android, seperti Samsung Galaxy S21 dan Xiaomi Mi 11, tidak mendukung fitur always-on-display karena keterbatasan hardware. Tidak semua panel OLED, misalnya layar Super AMOLED pada Galaxy S21, memiliki kemampuan untuk menampilkan informasi dengan konsumsi daya yang efisien.

Beberapa produsen, seperti Motorola dan Oppo, juga menerapkan kebijakan spesifikasi yang berbeda pada model tertentu, sehingga fitur ini sering hanya tersedia pada variasi ponsel yang lebih premium, seperti OnePlus 9 Pro yang menggunakan layar Fluid AMOLED dengan teknologi yang lebih canggih.

Terkait: Kenapa layar hp Android terlihat kekuningan?

Versi sistem operasi

Layar hp Android tidak mendukung mode always-on-display karena beberapa versi sistem operasi, seperti Android 7.0 Nougat dan sebelumnya, tidak menyediakan API yang diperlukan untuk fitur tersebut. Beberapa perangkat dengan Android versi lebih lama, seperti Samsung Galaxy S5 atau LG G4, tidak memiliki dukungan untuk teknologi low-power display.

Selain itu, optimasi hardware juga berperan, di mana perangkat tertentu, seperti Xiaomi Redmi Note 4 yang menggunakan layar LCD, tidak memiliki panel AMOLED yang dapat mempertahankan piksel aktif tanpa menguras baterai. Pembaruan sistem operasi terbaru yang dirilis, seperti Android 12, mungkin memberikan dukungan untuk fitur ini, tetapi banyak pengguna masih menggunakan versi yang ketinggalan zaman, seperti Android 9 Pie atau Android 10 Q, yang mengakibatkan mereka tidak dapat menikmati mode always-on-display.

Mungkin mirip: Kenapa layar hp Android berkedap-kedip?

Kapasitas RAM

Layar hp Android tidak mendukung mode always-on-display karena kapasitas RAM yang terbatas, misalnya pada model entry-level seperti Xiaomi Redmi 9. Mode ini membutuhkan manajemen memori yang optimal agar informasi tetap ditampilkan tanpa menguras daya, seperti jam, tanggal, dan notifikasi. Jika RAM terlalu sedikit (kurang dari 3GB pada beberapa model), proses latar belakang akan terhenti, terutama saat menggunakan aplikasi berat seperti Google Maps atau Instagram.

Akibatnya, pengguna tidak bisa mengakses informasi penting dengan cepat, sehingga pengalaman pengguna menurun, terutama jika mereka terbiasa dengan fitur ini di perangkat yang lebih premium seperti Samsung Galaxy S21 yang memiliki kapasitas RAM yang lebih besar.

Info lain: Kenapa layar hp Android berubah warna sendiri?

Pengaturan pabrik

Pengaturan pabrik pada hp Android, seperti Samsung Galaxy S21, sering kali membatasi fitur seperti always-on-display akibat efisiensi energi. Banyak produsen, termasuk Xiaomi pada seri Mi 11, memprioritaskan konsumsi daya agar tidak menguras baterai dalam penggunaan sehari-hari. Layar OLED, seperti yang ada di iPhone 13 Pro, dapat mendukung fitur ini, tetapi pengaturan pabrik default terkadang tidak mengaktifkannya secara otomatis.

Selain itu, firmware tertentu, seperti ColorOS yang digunakan oleh Oppo Reno5, mungkin tidak dioptimalkan untuk menampilkan informasi di latar belakang saat perangkat dalam keadaan standby, sehingga pengguna perlu melakukan pengaturan manual agar fitur ini dapat berfungsi dengan baik.

Mungking berminat: Kenapa layar hp Android tergores meskipun sudah pakai pelindung?

Keterbatasan teknologi

Keterbatasan teknologi pada panel LCD, seperti yang digunakan pada smartphone Samsung Galaxy A12, umumnya menjadi penyebab utama layar hp Android tidak mendukung fitur always-on-display. Panel tersebut memerlukan konsumsi daya yang lebih banyak untuk menampilkan informasi secara terus-menerus, yang membuat efisiensi baterai menjadi kurang optimal.

Teknologi AMOLED, seperti yang diadopsi pada Samsung Galaxy S21, memungkinkan piksel individual untuk dimatikan, sehingga lebih efisien dalam menghemat energi saat menampilkan konten statis, seperti jam atau notifikasi. Selain itu, kebutuhan akan refresh rate tinggi, yang bisa ditemukan pada layar 120Hz di model seperti OnePlus 9, dan responsivitas layar juga menjadi tantangan dalam implementasi mode ini.

Tulisan lain: Kenapa layar hp Android terlihat pecah-pecah dari dalam?

Estetika layar

Layar hp Android yang tidak mendukung mode always-on-display bisa disebabkan oleh resolusi dan jenis panel yang digunakan, contohnya panel LCD seperti yang digunakan di Samsung Galaxy J series. Panel LCD cenderung kurang efisien dalam menampilkan informasi secara terus-menerus dibandingkan dengan panel OLED, seperti yang terlihat pada model Samsung Galaxy S series yang menggunakan teknologi AMOLED.

Estetika layar juga dipengaruhi oleh ketajaman warna dan kontras, yang sulit dicapai saat menggunakan mode ini pada layar dengan kualitas rendah, seperti layar TFT pada kisaran harga lebih rendah. Selain itu, penggunaan daya yang lebih tinggi dapat mengurangi keawetan tampilan, mengakibatkan penurunan kualitas visual seiring waktu, yang sering terjadi pada perangkat dengan panel beresolusi rendah seperti Xiaomi Redmi series.

Terkait: Kenapa layar hp Android tidak bisa dibersihkan dari noda minyak?

Kebijakan produsen

Kebijakan produsen, seperti Samsung dan Apple, sering kali menentukan fitur yang diaktifkan di perangkat. Beberapa produsen, seperti Xiaomi pada seri Redmi, memilih tidak menyertakan mode always-on-display untuk menghemat daya baterai. Mereka berfokus pada efisiensi penggunaan sumber daya dan umur baterai yang lebih lama, misalnya dengan mengoptimalkan chipset seperti Snapdragon 732G pada model tertentu.

Selain itu, mungkin juga ada pertimbangan terhadap komponen hardware yang digunakan dalam model tertentu, seperti kualitas layar AMOLED pada Galaxy S21 yang mendukung always-on-display, dibandingkan dengan layar LCD pada beberapa model entry-level yang mungkin tidak dirancang untuk fitur tersebut.

Ada juga: Kenapa layar hp Android menjadi berbintik?


Author 3
Author 3

Author 3

Leave a Reply

Your email address will not be published.