Kenapa casing hp Android tidak mendukung wireless transceiver?
Casing ponsel Android umumnya tidak mendukung transceiver nirkabel disebabkan oleh batasan teknis dan desain perangkat keras yang ada. Bahan metalik atau pelapis tertentu yang sering digunakan dalam casing dapat mengganggu sinyal elektromagnetik, memperburuk kinerja transceiver. Selain itu, pengembangan casing dengan transceiver nirkabel terintegrasi memerlukan biaya produksi lebih tinggi, sehingga produsen lebih memilih mengutamakan fungsi lain yang lebih relevan dengan kebutuhan mayoritas konsumen.
Desain casing yang tebal
Desain casing yang tebal, seperti yang ditemukan pada smartphone rugged series seperti Samsung Galaxy XCover, sering menjadi penghalang untuk mengintegrasikan wireless transceiver pada hp Android. Ketebalan bahan casing (sering kali lebih dari 1 cm pada tipe rugged) dapat menghalangi sinyal yang diperlukan untuk transmisi nirkabel yang optimal. Materi yang digunakan dalam pembuatan casing, seperti plastik ABS atau logam alumunium, juga dapat mempengaruhi efisiensi gelombang radio.
Akibatnya, produsen seperti Apple dengan seri iPhone 14, harus memastikan keseimbangan antara perlindungan perangkat dan kemampuan konektivitas nirkabel. Misalnya, meskipun iPhone 14 hadir dengan casing yang ramping, Apple tetap mempertimbangkan penggunaan bahan yang tidak mengganggu sinyal, sehingga tetap mempertahankan performa konektivitas meski pada desain yang minimalis.
Baca ini: Kenapa tombol power hp Android terjebak di dalam casing?
Bahan metal atau logam
Casing HP Android yang terbuat dari bahan metal atau logam, seperti casing pada Samsung Galaxy S23 Ultra atau OnePlus 11, seringkali menghalangi sinyal wireless. Material logam memiliki konduktivitas tinggi sehingga dapat menyerap atau memantulkan gelombang radio.
Hal ini dapat mengurangi efisiensi transmisi data seperti Wi-Fi dan Bluetooth, contohnya seperti saat mencoba menghubungkan dengan earbud Bluetooth yang mungkin mengakibatkan putus nyambung. Selain itu, penggunaan casing metal juga dapat memperburuk kinerja antena internal pada smartphone, seperti antena yang ada di dalam Google Pixel 7, sehingga mengakibatkan penerimaan sinyal yang lebih lemah saat melakukan panggilan atau mengakses internet.
Mungkin mirip: Kenapa casing hp Android cepat kotor?
Tidak ada fitur bawaan
Casing hp Android umumnya tidak dilengkapi fitur bawaan untuk mendukung wireless transceiver karena desainnya yang lebih mengutamakan estetika ketimbang fungsi, seperti pada casing model slim dari brand Samsung Galaxy. Material casing yang digunakan, seperti plastik atau silikon, seringkali menghalangi sinyal radio, sehingga efisiensi transmisi berkurang, misalnya pada casing plastik yang digunakan pada smartphone Xiaomi Redmi Note 10.
Tidak adanya port atau modul khusus pada casing juga mengakibatkan ketidakmampuan dalam mendukung teknologi seperti Qi untuk pengisian nirkabel, seperti yang dimiliki oleh casing dari beberapa model iPhone, yang dirancang khusus untuk mendukung pengisian nirkabel. Selain itu, komponen internal pada handphone, seperti antena dan chipset, harus sesuai standar tertentu agar dapat membaca sinyal dari transceiver, yang tidak selalu ada pada casing konvensional, contohnya pada model casing generic yang sering dijual di pasar aksesoris smartphone.
Kami juga menulis: Kenapa casing hp Android gampang pecah?
Ketidakcocokan standar
Casing hp Android sering kali tidak mendukung wireless transceiver karena ketidakcocokan standar material, misalnya casing dari merek terkenal seperti OtterBox atau Spigen. Banyak casing menggunakan bahan plastik, seperti polycarbonate, yang tidak transparan terhadap frekuensi radio. Ini menghambat sinyal saat transmisi data secara nirkabel, terutama saat menggunakan fitur seperti Wi-Fi atau Bluetooth yang ada pada Samsung Galaxy S21.
Selain itu, desain casing yang tebal, contohnya pada casing rugged atau heavy-duty, juga bisa mengurangi efisiensi antena internal, menyebabkan penurunan kualitas sinyal selama panggilan atau saat streaming video.
Cek juga: Kenapa casing hp Android harus sering diganti?
Bahan isolator
Casing hp Android, seperti Samsung Galaxy A52, umumnya terbuat dari bahan isolator seperti plastik atau TPU (Thermoplastic Polyurethane). Bahan-bahan tersebut, meskipun ringan dan fleksibel, menghalangi gelombang radio dari wireless transceiver, sehingga mengurangi efisiensi sinyal, terutama saat menggunakan jaringan 4G atau 5G. Selain itu, ketebalan casing, seperti pada casing OtterBox yang terkenal tahan banting, berkontribusi terhadap dilema transmisi.
Proses pemindahan data melalui gelombang elektromagnetik terhambat oleh sifat isolasi bahan tersebut. Misalnya, saat menggunakan fitur Bluetooth pada perangkat seperti Xiaomi Redmi Note 10, pengguna mungkin mengalami penurunan kualitas audio saat telefon terhubung ke headset nirkabel jika casing terlalu tebal.
Rekomendasi lain: Kenapa casing hp Android menguning?
Desain untuk proteksi fisik
Casing hp Android, seperti casing dari brand Spigen atau OtterBox, dirancang dengan prioritas utama untuk proteksi fisik. Material yang digunakan sering kali merupakan polikarbonat atau silikon, seperti pada model Spigen Tough Armor, memberikan daya tahan terhadap benturan dan jatuh.
Desain ini menghindari area yang dapat mengganggu transmisi sinyal, seperti wireless transceiver yang terdapat pada perangkat seperti Samsung Galaxy S23. Akibatnya, kemampuan wireless charging terhambat meskipun perangkat mendukung fitur tersebut, misalnya pada model Galaxy S23 yang seharusnya dapat melakukan pengisian daya secara nirkabel dengan cepat.
Tulisan serupa Kenapa casing hp Android tidak pas?
Biaya produksi yang tinggi
Casing hp Android yang tidak mendukung wireless transceiver, seperti Samsung Galaxy A32, biasanya disebabkan oleh biaya produksi yang tinggi. Menggunakan material dengan konduktivitas elektromagnetik yang baik (seperti bahan alumunium atau plastik khusus) akan meningkatkan pengeluaran.
Desain komponen yang kompleks, seperti pada casing Samsung Galaxy S21 yang dirancang dengan detail untuk mendukung berbagai fitur wireless, juga memerlukan investasi lebih banyak dalam penelitian dan pengembangan. Akhirnya, produsen harus menyeimbangkan antara inovasi dan harga jual, seperti yang dilakukan oleh Xiaomi dalam meluncurkan model-model Mi yang tetap terjangkau namun memiliki fitur-fitur modern, untuk tetap kompetitif di pasar.
Cek juga: Kenapa casing hp Android jadi melar?
Tekstur anti-slip
Casing hp Android yang memiliki tekstur anti-slip, seperti casing dari brand OtterBox atau Spigen, dirancang untuk meningkatkan grip saat dipegang. Namun, material yang digunakan, seperti silikon atau karet, sering kali menutupi elemen wireless transceiver, menghambat efisiensi transmisi sinyal.
Tekstur tersebut biasanya terbuat dari bahan yang bisa menyerap gelombang elektromagnetik, yang berfungsi memberikan perlindungan tambahan. Akibatnya, pengguna mengalami penurunan kualitas sinyal saat menggunakan fitur wireless, seperti pengisian daya tanpa kabel pada model-model seperti Samsung Galaxy S23 atau Xiaomi Mi 12.
Lihat juga: Kenapa casing hp Android berbau?
Penempatan aksesori tambahan
Penempatan aksesori tambahan pada casing hp Android, seperti casing berbahan silikon dari merek Spigen, sering kali menghalangi jalur sinyal dari wireless transceiver. Rancangan casing yang tebal, seperti casing pelindung berat dari OtterBox, bisa mengakibatkan interferensi, membuat transmisi data menjadi kurang efisien.
Materi non-konduktif yang digunakan dalam casing, contohnya polikarbonat yang umum digunakan oleh banyak produsen casing, juga dapat mengganggu frekuensi yang diperlukan untuk koneksi yang stabil. Selain itu, desain ergonomis yang terlalu padat, seperti pada casing slim dari CaseMate, terkadang tidak menyediakan ruang yang cukup untuk antena tambahan agar bisa berfungsi optimal, sehingga pengguna mungkin mengalami masalah dalam penerimaan sinyal atau kecepatan data.
Serupa: Kenapa casing hp Android mengelupas?
Teknologi usang atau ketinggalan zaman
Casing hp Android sering kali menggunakan bahan yang lebih terjangkau, seperti plastik atau silikon, yang tidak dirancang untuk mendukung teknologi wireless transceiver seperti yang ditemukan pada Samsung Galaxy S21. Banyak produsen berfokus pada penyediaan perlindungan fisik, tanpa mempertimbangkan kebutuhan teknologi terkini seperti pengisian nirkabel, contohnya casing yang dirancang untuk iPhone 14 Pro yang memungkinkan pengguna melakukan pengisian nirkabel tanpa perlu melepas casing.
Selain itu, beberapa desain casing, seperti yang digunakan pada Xiaomi Redmi Note 10, juga menutupi antenna wireless, menghambat transmisi sinyal. Semakin banyak pengguna beralih ke casing yang lebih modern, misalnya dengan fitur MagSafe pada casing terbaru Apple, namun banyak opsi masih tertinggal dalam hal inovasi teknologi, seperti casing tradisional yang hanya menawarkan perlindungan dasar saja.
Lihat ini: Kenapa casing hp Android terasa licin?
Leave a Reply
Your email address will not be published.