Melindungi Ponsel: Menjaga Keamanan Android dari Guncangan

Kenapa casing hp Android tidak aman dari guncangan?

Casing hp Android sering dianggap sebagai pelindung utama dari kerusakan fisik, namun kenyataannya tidak selalu dapat mengatasi semua bentuk guncangan. Beberapa casing mungkin terbuat dari bahan yang tidak dapat menyerap energi guncangan dengan efektif, sehingga meninggalkan risiko pada komponen internal ponsel. Selain itu, desain yang berfokus pada estetika kadang-kadang mengorbankan fitur perlindungan, membuat hp rentan terhadap benturan dan jatuh.

Material casing kurang kuat

Material casing pada hp Android biasanya terbuat dari plastik atau kaca, seperti pada Samsung Galaxy A32 yang menggunakan kaca Gorilla Glass 5 di bagian belakang. Keduanya rentan terhadap guncangan, dan kelemahan ini menyebabkan hp mudah mengalami crack atau pecah saat jatuh, seperti pada peristiwa umum di mana pengguna menjatuhkan Xiaomi Redmi Note 10 dari ketinggian biasa dan mengakibatkan retak di layar.

Dalam beberapa kasus, bahan komposit yang digunakan, seperti pada casing polikarbonat pada Nokia G20, tidak menahan dampak fisik dengan baik. Akibatnya, perlindungan terhadap komponen internal juga berkurang saat hp mengalami tekanan, misalnya, pada saat dijatuhkan, menyebabkan kerusakan di bagian dalam seperti motherboard atau baterai yang mengakibatkan kerusakan permanen pada perangkat.

Cek juga: Kenapa tombol power hp Android terjebak di dalam casing?

Desain casing tidak sesuai

Desain casing yang tidak sesuai sering kali mengabaikan prinsip aerodinamika dan distribusi dampak, contohnya pada casing ponsel model iPhone 14 yang dikenal dengan desain sleek namun membutuhkan material berkualitas. Material plastik yang digunakan bisa terlalu kaku, seperti pada beberapa casing yang diproduksi oleh brand generic yang tidak memiliki sertifikasi, sehingga tidak mampu meredam guncangan dengan baik.

Bentuk casing yang terlalu tipis, seperti pada beberapa model dari Samsung Galaxy S23, membuat struktur ponsel lebih rawan terhadap tekanan eksternal. Selain itu, desain yang tidak ergonomis, yang seringkali terlihat pada casing ponsel dari merek kurang terkenal, bisa mempengaruhi grip, memperbesar risiko terjatuh. Misalnya, casing yang tidak memiliki tekstur atau pegangan yang baik pada ponsel Xiaomi Redmi Note 11 dapat meningkatkan kemungkinan ponsel slip dari tangan pengguna.

Lihat ini: Kenapa casing hp Android cepat kotor?

Kualitas produksi rendah

Kualitas produksi casing hp Android, seperti casing pada Samsung Galaxy A52, sering kali rendah karena penggunaan material murah seperti plastik inferior. Material ini tidak memiliki ketahanan yang baik terhadap benturan dan guncangan, contohnya, casing yang terbuat dari polikarbonat seringkali retak hanya dengan satu kali jatuh. Banyak proses pembuatan dilakukan secara massal dengan pengawasan quality control yang minim, menghasilkan cacat pada produk, misalnya, terdapat lipatan atau goresan pada finishing casing yang baru dibeli.

Kurangnya inovasi dalam desain juga menyebabkan casing tidak mampu menyerap energi dari dampak secara efisien, seperti pada casing Xiaomi Redmi Note 10 yang hanya mengandalkan karet tipis tanpa lapisan tambahan, sehingga tidak memberikan perlindungan maksimal saat terjatuh.

Pelajari juga: Kenapa casing hp Android gampang pecah?

Pemasangan casing tidak tepat

Pemasangan casing yang tidak tepat, misalnya pada ponsel Samsung Galaxy S21, dapat menyebabkan celah antara bodi ponsel dan casing itu sendiri. Celah ini memperbesar risiko terjadinya benturan langsung pada komponen internal, seperti chip prosesor Exynos 2100 yang sensitif terhadap guncangan.

Guncangan yang kuat dapat merusak sirkuit atau panel LCD tanpa ada perlindungan yang memadai. Misalnya, panel AMOLED pada ponsel tersebut bisa mengalami kerusakan jika terkena benturan langsung. Selain itu, casing yang longgar dapat membuat ponsel tidak stabil saat digunakan, meningkatkan kemungkinan kerusakan, seperti retakan pada layar atau kerusakan pada baterai.

Lihat ini: Kenapa casing hp Android harus sering diganti?

Berat ponsel berlebih

Berat ponsel berlebih, seperti yang terlihat pada Samsung Galaxy S23 Ultra yang memiliki berat sekitar 228 gram, seringkali menjadi faktor utama yang membuat casing hp Android kurang aman dari guncangan. Material casing yang digunakan, seperti polikarbonat yang lebih ringan pada ponsel mid-range atau aluminium premium yang ada pada ponsel flagship seperti iPhone 14 Pro, tidak selalu dapat menyerap dampak dengan baik jika ponsel terlalu berat.

Penambahan komponen berat, seperti baterai berkapasitas tinggi (seperti 5000mAh pada Xiaomi 12 Pro) atau prosesor canggih seperti Snapdragon 8 Gen 2 yang digunakan oleh banyak ponsel flagship, meningkatkan risiko kerusakan saat jatuh. Akibatnya, ponsel dengan bobot berlebih dapat menghasilkan tekanan lebih pada titik-titik tertentu pada casing, mengakibatkan kerentanan terhadap retakan dan pecahan, misalnya pada sudut-sudut casing yang biasanya paling rentan.

Info lain: Kenapa casing hp Android menguning?

Sudut perlindungan kurang

Casing hp Android sering kali tidak memberikan perlindungan optimal karena desain sudut yang kurang ergonomis, seperti yang sering ditemukan pada variasi casing standar untuk Samsung Galaxy S21. Banyak casing hanya menonjol pada sisi-sisi, tetapi gagal melindungi sudut-sudut yang lebih rentan, contoh casing yang tidak efektif ini dapat terlihat pada casing plastik tipis yang dijual bebas.

Material yang digunakan juga bisa kurang efektif dalam menyerap energi dari guncangan, terutama pada casing berbahan silikon murah. Akibatnya, jika hp terjatuh, sudut casing dapat mengalami deformasi, berpotensi merusak komponen internal. Misalnya, pada hp premium seperti iPhone 13 Pro, suatu casing yang tidak tepat dapat menyebabkan kerusakan fatal pada bagian kamera atau motherboard di dalamnya.

Cek ini: Kenapa casing hp Android tidak pas?

Tekstur permukaan licin

Tekstur permukaan casing hp Android yang licin, seperti pada Samsung Galaxy S21, dapat menyebabkan pengurangan gesekan saat terjatuh. Pada saat terjadi dampak, casing tidak bisa menahan guncangan dengan efektif. Material yang digunakan pada casing, seperti plastik polikarbonat, seringkali tidak mendukung dissipasi energi yang optimal.

Akibatnya, risiko kerusakan komponen internal meningkat, seperti layar LCD (misalnya, penampilan retakan pada layar AMOLED) dan motherboard (yang dapat menyebabkan perangkat tidak berfungsi). Untuk mengurangi risiko ini, pengguna dapat mempertimbangkan casing dengan tekstur lebih kasar atau bahan yang lebih tahan banting, seperti TPU (Thermoplastic Polyurethane), yang sering digunakan pada casing premium seperti OtterBox untuk seri iPhone.

Cek ini: Kenapa casing hp Android jadi melar?

Ukuran yang tidak pas

Ukuran casing yang tidak pas dapat menyebabkan celah antara perangkat dan pelindungnya, misalnya pada handphone Samsung Galaxy S21. Celah ini mengurangi perlindungan dari guncangan saat hp terjatuh, yang bisa terjadi pada berbagai situasi seperti saat dijatuhkan dari ketinggian sekitar 1 meter. Material casing seperti TPU (Thermoplastic Polyurethane) atau polycarbonate tidak akan optimal jika tidak sesuai ukuran. Contohnya, casing dari merek OtterBox untuk iPhone 12 dirancang khusus agar pas dengan ukuran iPhone 12 untuk memberikan perlindungan maksimal.

Akibatnya, komponen internal seperti motherboard dan baterai berisiko terkena dampak yang lebih besar, yang bisa memicu kerusakan pada komponen penting dan berdampak langsung pada kinerja perangkat. Dalam kasus iPhone 12 yang tidak menggunakan casing yang tepat, kerusakan pada baterai bisa menyebabkan masalah seperti berkurangnya daya tahan baterai atau bahkan kebocoran baterai.

Lihat ini: Kenapa casing hp Android berbau?

Kurangnya peredam guncangan

Casing hp Android, seperti yang digunakan pada model Samsung Galaxy S21 atau Xiaomi Redmi Note 10, seringkali menggunakan bahan plastik atau silikon yang tidak efektif dalam menyerap dampak. Keterbatasan kemampuan bahan ini, seperti yang terlihat pada casing standar, membuat guncangan langsung diteruskan ke perangkat saat terjatuh.

Desain casing yang tipis, contohnya pada casing Ultra Thin untuk iPhone 12 yang juga diproduksi untuk beberapa perangkat Android, juga menambah kerentanan terhadap benturan. Tanpa teknologi peredam guncangan seperti airbag dalam casing atau gel silikon khusus, yang dapat menyerap energi impak, perlindungan casing menjadi minim, yang dapat berakibat fatal bagi perangkat saat terjadi kecelakaan.

Baca juga: Kenapa casing hp Android mengelupas?

Penggunaan material murah

Penggunaan material murah dalam casing hp Android, seperti Samsung Galaxy A-series yang memiliki varian casing plastik, membuat kemampuan serap guncangan berkurang drastis. Biasanya, casing ini terbuat dari plastik atau polikarbonat, misalnya pada model seperti Xiaomi Redmi Note 10, yang tidak mampu menahan tekanan pada saat terjadi benturan.

Material tersebut juga cenderung mudah retak, berpotensi merusak komponen dalam perangkat. Alhasil, perlindungan yang diharapkan justru berkurang karena kualitas material yang rendah, yang mana dapat terlihat pada kerusakan yang dialami oleh casing saat pengguna menjatuhkan perangkat, misalnya pada Oppo A54 yang memiliki casing dari material murah.

Info lain: Kenapa casing hp Android terasa licin?


Author 4
Author 4

Author 4

Leave a Reply

Your email address will not be published.